TRIBUNTRAVEL.COM - Aksi tak terpuji dilakukan pria ke pegawai roti di Depok.
Aksi yang terekam CCTV itu memperlihatkan seorang pria yang melakukan pelecehan terhadap kasir toko roti.
Baca juga: 5 Kecelakaan Bus Terburuk di Indonesia, Tragedi Paiton 2003 hingga SMK Lingga Kencana Depok

Baca juga: 12 Fakta Kecelakaan Maut Bus SMK Depok di Subang Jawa Barat, 11 Orang Meninggal
Peristiwa itu terjadi di Cimanggis, Kota Depok dan langsung menjadi viral di media sosial.
Dalam rekaman CCTV tampak seorang wanita tengah berdiri di balik meja kasir.
Baca juga: Harga Tiket Masuk Green Lake View Waterpark yang Hits di Depok, Berlaku Mulai 1 Mei 2024
Baca juga: Cuma Modal Trik dari YouTube, Pemuda Asal Depok Mampu Bobol Sistem KAI dan Raup Belasan Juta
Kemudian, datang seorang pria yang masuk dan bertanya kepada penjaga toko di mana letak toilet di toko tersebut.
Kasir itu tetap berada di tempatnya dan menjawab pertanyaan itu sembari mengoperasikan remote televisi.
Namun, tiba-tiba pria itu menghampiri dan memeluk korban dari belakang.
Korban pun panik dan langsung menghindari pelaku dengan berlari ke arah pintu.
Pria itu justru tak merasa bersalah dan sempat duduk di ruang tunggu toko itu.
Hingga akhirnya, korban mengusir pria itu dan tampak mengalami syok setelah pelaku pergi.
Video tersebut menjadi viral setelah diunggah oleh akun Instagram @depokhariini, Rabu (17/4/2024).
Dalam keterangan unggahannya, peristiwa itu terjadi di toko roti Amor Cakes Bakery yang berada di wilayah Mekarsari, Cimanggis, Kota Depok.
Hingga artikel ini ditulis, unggahan tersebut telah mendapatkan 61,3 ribu penayangan.
Baca juga: Batal Menikah, Wanita Asal Depok Tutut Ganti Rugi ke Mantan Tunangan Rp 514 Juta
Korban lapor polisi
Korban kemudian melaporkan insiden ini ke kepolisian setempat.
Hal itu dibenarkan oleh Kapolsek Cimanggis, Kompol Judika Sinaga.
Diketahui, peristiwa itu terjadi di toko roti wilayah Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat pada Rabu (17/4/2024) sekira pukul 09.38 WIB.
“Awalnya korban sedang bekerja sebagai kasir toko kue, kemudian sekitar pukul 09.30 Wib pelaku datang ke toko kue dan bertanya-tanya kepada karyawan toko,” terangnya pada Kamis (18/4/2024), dikutip dari TribunBekasi.com.
“Tidak lama kemudian, pelaku langsung menghampiri dan memeluk korban kemudian korban langsung menjauhi,” lanjut Judika.
Kini, pihaknya telah melakukan cek tempat kejadian perkara dan sedang melakukan penyelidikan untuk menangkap pelaku.
Lainnya - Viral beberapa waktu lalu chat percakapan berisi dugaan pelecehan.
Dalam chat itu, menceritakan curhatan seseorang yang mengaku maba dan mengaku mengalami pelecehan oleh oleh anggota BEM Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Setelah dilakukan penyelidikan, ternyata chat yang viral itu hoax.
Sosok orang dibalik chat yang viral itu adalah seorang mahasiswa bernama RAN (19).
Dia geram karena ditolak menjadi anggota Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM).
Saat ini, Polisi menetapkan RAN (19), mahasiswa warga Kota Yogyakarta sebagai tersangka menyebarkan berita bohong dan atau pencemaran nama baik.
Tersangka RAN memposting informasi di media sosial X terkait dugaan pelecehan dengan korban mahasiswa baru Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Yogyakarta.
Dalam kasus ini, MF (21) seorang mahasiswa menjadi korban setelah dituduh melakukan pelecehan seksual tersebut.
Dari keterangan yang diperoleh polisi, tersangka RAN menyebarkan berita bohong karena sakit hati.
"Motifnya adalah sakit hati, karena pada saat itu RAN mendaftar di salah satu komunitas di mahasiswa ditolak. Sedangkan saudara MF yang diterima," ujar ujar Dirreskrimsus Polda DIY Kombes Idham Mahdi dalam jumpa pers di Mapolda DIY, Senin (13/11/2023).
Idham Mahdi menyampaikan RAN juga sakit hati karena ditegur oleh MF saat menjadi panitia festival politik FMIPA UNY.
Teguran tersebut disampaikan melalui chat WhatsApp (WA).
Tersangka RAN dengan korban MF sama-sama satu fakultas.
"Artinya tentang kegiatan tersebut ditegur oleh MF, sehingga RAN merasa sakit hati sehingga Dia (RAN) melakukan mengapload postingan-postingan tersebut," ucapnya.
Sementara itu, Ketua BEM FMIPA UNY Doni Setyawan membenarkan jika tersangka RAN sempat mendaftar anggota BEM dan tidak diterima dengan berbagai pertimbangan.
"(Tersangka RAN mendaftar) Di tahun ini, tahun 2023 ini. (RAN tidak diterima karena) ada pertimbangan hal lainya," ujar Ketua BEM FMIPA UNY Doni Setyawan saat ditemui usai jumpa pers di Mapolda DIY.
Doni Setyawan menuturkan RAN merupakan mahasiswa angkatan 2022.
Tersangka RAN juga mahasiswa FMIPA UNY.
Terkait dengan korban MF yang dibekukan dari BEM FMIPA UNY, Doni Setyawan mengatakan setelah ada konfirmasi kebenarannya surat keputusan tersebut akan gugur.
"Pastinya kalau sudah ada konfirmasi kebenaran ini surat keputusan sebelumnya sudah gugur nanti akan dimunculkan surat keputusan baru, bakal tetap melanjutkan seperti biasanya pengurus BEM," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, polisi memastikan informasi dugaan pelecehan seksual yang diposting di media sosial dan sempat viral terkait pelecehan dengan korban mahasiswa baru Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) merupakan hoaks.
Dari kejadian tersebut, polisi menangkap dan menetapkan mahasiswa berinisial RAN (19) warga Kota Yogyakarta sebagai tersangka karena penyebaran berita bohong atau hoaks.
Tersangka RAN merupakan sosok yang memposting informasi yang sempat viral di media sosial tersebut.
Dugaan pelecehan seksual dialami seorang mahasiswi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
Hal itu mencuat setelah korban curhat ke akun base X @UNYmfs mengenai apa yang dia alami, termasuk bongkar chat pelaku.
Dari chat tersebut, disebutkan kalau pelaku merupakan anggota Badan Eksekutif Mahasiswa atau BEM.
Ya, anggota Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) diduga melakukan pelecehan seksual kepada mahasiswi.
Tindakan tersebut viral di media sosial setelah salah satu korban pelecehan berani bersuara di akun base X @UNYmfs.
Sayangnya, unggahan itu kemudian dihapus, tetapi bisa diamankan oleh warganet dan disebarkan lagi di medsos.
Dalam unggahan ke base UNY itu, korban merasa lelah dengan perlakuan pelaku kepadanya.
Dia merasa kerap dilecehkan oleh pelaku. Korban ingat NIM dari pelaku kekerasan seksual tersebut dan mengerucut kepada salah satu mahasiswa.
"Aku gak nyangka, kuliah di UNY malah direndahin kayak gini," tulisnya.
"Jadi aku maba dan kenalan sama kating ini dari bulan Februari, waktu itu kenal karena acara fakultas. Kukira dia baik, ternyata dia c***l, aku sudah dilecehkan sama dia dari Oktober, sampai sekarang," sambungnya.
Tak hanya itu, sosok korban juga mengaku telah mendapatkan kekerasan dari pelaku pelecehan tersebut.
"Aku awalnya gak berani speak up karena diancam, aku pernah dilukai berkali-kali sama dia karena ngelawan. Cuma sekarang aku muak dan luapin semuanya," jelasnya.
"Pengen bunuh diri rasanya karena hidupku kayak gini, dilecehin di kampus baru. Plis help me, aku gak berani spill nama pelaku," tulisnya.
Untuk menguatkan pengakuannya, korban yang belum diketahui identitasnya itu menaruh tangkapan layar berisi chat dengan pelaku pelecehan tersebut.
"Halo dek, kelasnya sudah selesai? Kalau sudah nanti di tempat biasa ya," tulis pelaku lewat aplikasi pesan WhatsApp.
"Mas mau sampai kapan lecehin aku? Plis mas aku cuma mau kuliah tenang," jawab korban membalas pesan pelaku.
“Lo mau ngelawan? Gue anak BEM, bisa bikin lo makin rendah l***e,” ujar pelaku lagi.
Tidak hanya itu, pelaku juga mengancam korban akan menyebar foto telanjangnya saat mereka melakukan hubungan intim.
Dia juga berani mengancam untuk memerkosa korban.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Viral Kasir Toko Roti di Depok Dilecehkan Pembeli yang Pura-pura Tanya Toilet, Korban Lapor Polisi
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.