Breaking News:

Bule Digigit Monyet dan Ngaku Bayar Rp 97 Juta Buat Suntik Rabies, Monkey Forest Ubud Buka Suara

Seorang turis asing asal Australia mengaku digigit monyet saat berkunjung ke Monkey Forest Ubud, Gianyar, Bali.

Penulis: Sinta Agustina
Editor: Sinta Agustina
Tribun Bali/I Nyoman Mahayasa
Ritual Tumpek Kandang di Monkey Forest, Ubud, Gianyar, Bali, Sabtu (3/10/2015). Seorang turis asing asal Australia mengaku digigit monyet saat berkunjung ke Monkey Forest Ubud. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang turis asing asal Australia mengaku digigit monyet saat berkunjung ke Monkey Forest Ubud, Gianyar, Bali.

Adapun insiden tersebut diketahui terjadi pada Kamis (30/5//2024).

Sejumlah wisatawan menikmati objek wisata Monkey Forest Ubud, Gianyar, Bali, Kamis (5/11/2020).
Sejumlah wisatawan menikmati objek wisata Monkey Forest Ubud, Gianyar, Bali, Kamis (5/11/2020). (Tribun Bali/Rizal Fanany)

Keesokan harinya, Jumat (31/5/2024), turis asing bernama Jami Groves itu membagikan pengalaman buruknya melalui akun Instagram @jamigroves.

Groves mengatakan, ada tiga monyet yang memanjat di kakinya dan mulai menggigitnya.

Baca juga: 5 Hotel Murah di Ubud Bali Mulai Rp 200 Ribuan per Malam, Tawarkan Suasana Nyaman dan Tenang

Ia kemudian menemui dokter untuk mengecek kondisi kesehatannya dan diminta untuk suntik antirabies.

Groves mengaku harus merogoh kocek sebesar Rp 97 juta untuk biaya suntik antirabies usai digigit monyet.

LIHAT JUGA:

Menanggapi informasi tersebut, Public Relation Team Monkey Forest, Kusuma Wardani pun buka suara.

Kusuma membenarkan bahwa seorang WNA bernama Jami Grover telah berkunjung ke Monkey Forest Ubud pada Kamis.

Ia juga mengonfirmasi bahwa turis asing tersebut sempat digigit monyet.

2 dari 4 halaman

Adapun hal tersebut diketahui Kusuma dari rekaman CCTV.

Pantauan CCTV menunjukkan, Groves digigit monyet di bagian kaki lantaran membawa tas rantai yang bergelantung dan diikat di pinggangnya.

Ilustrasi kamera CCTV.
Ilustrasi kamera CCTV. (Flickr/Open Grid Scheduler / Grid Engine)

Padahal, ucap Kusuma, pihaknya sudah memberitahu melalui guidelines bahwa pengunjung dilarang membawa benda yang dapat menarik perhatian monyet.

Misalnya seperti tas dan benda-benda lainnya.

Guidelines tersebut bertujuan sebagai upaya untuk keamanan dan kenyamanan pengunjung, sehingga harus dipatuhi setiap kali memasuki kawasan Monkey Forest Ubud.

"(Dia) membawa tas rantai yang bergelantung diikatkan di pinggangnya sehingga menarik perhatian monyet dan terjadi gigitan di bagian paha dan betis tamu tersebut," terang Kusuma, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (9/6/2024).

Kusuma menyayangkan tindakan turis asing tersebut yang membagikan pengalaman buruknya di media sosial.

Padahal pada hari itu, Groves tetap melanjutkan kunjungannya dan tidak melapor ke pihak pengelola setelah digigit monyet.

"Tidak melapor ataupun ke klinik kami untuk mendapatkan penanganan," kata dia.

Baca juga: 4 Hotel Murah Dekat GWK Cultural Park Bali Buat Libur Sekolah, Tarif Mulai Rp 99 Ribuan

Padahal, pengelola Monkey Forest Ubud telah menyediakan fasilitas klinik untuk pertolongan pertama dengan perawat profesional jika mengalami gigitan monyet.

3 dari 4 halaman

Kusuma memastikan, semua pelayanan medis yang diberikan sudah termasuk dalam biaya tiket masuk.

Ilustrasi induk monyet dan anaknya yang berada di atas pohon.
Ilustrasi induk monyet dan anaknya yang berada di atas pohon. (Flickr/Haiderali44)

Saat ditanya soal suntik antirabies yang mencapai Rp 97 juta, Kusuma tidak mengetahuinya.

"Kami tidak tahu di mana tepatnya lokasi tamu tersebut mendapatkan vaksin anti rabies," kata dia.

Menurutnya, jika pengunjung melapor ke klinik Monkey Forest Ubud, staf klinik akan langsung memberikan tindakan medis.

Apabila diperlukan, akan dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Baca juga: 4 Hotel Murah di Legian Bali dengan Kolam Renang, Mulai Rp 100 Ribuan per Malam

Sebagai informasi yang dilansir TribunTravel dari indonesia.travel, Monkey Forest Ubud atau disebut juga Mandala Suci Wenara Wana merupakan sebuah kawasan cagar alam sekaligus komplek candi yang terletak di Ubud.

Tempat ini merupakan salah satu destinasi wisata populer di Ubud dan sering dikunjungi oleh lebih dari 10.000 wisatawan setiap bulannya.

Kawasan ini menjadi tempat tinggal bagi sekitar 340 ekor Macaca fascicularis yang lebih dikenal dengan kera ekor panjang.

Kawanan monyet ini terbagi menjadi empat kelompok yang masing-masing menempati kawasan berbeda di dalam hutan.

Di kawasan Monkey Forest Ubud, kamu dapat berjalan keliling hutan sambil menikmati suasana tenang nan asri.

Wisatawan sedang berada di Monkey Forest Ubud, Bali.
Wisatawan sedang berada di Monkey Forest Ubud, Bali. (Flickr/Jnzl's Photos)
4 dari 4 halaman

Pasalnya, hutan ini memiliki luas sekitar 27 hektare dengan lebih dari 115 spesies tumbuhan berbeda di dalamnya.

Tak hanya itu, di dalam kawasan hutan ini juga terdapat Pura Dalem Agung Padangtegal yang biasa digunakan untuk ritual pemujaan Dewa Siwa, serta pura-pura lainnya yang umum digunakan pada saat upacara Ngaben.

Nah, di sepanjang jalan Monkey Forest, Sobat Pesona dapat menikmati berbagai ragam sajian kuliner, mulai dari kuliner khas Bali hingga makanan Barat.

Monkey Forest Ubud juga menawarkan berbagai ragam kerajinan tangan khas para pengrajin Ubud, seperti kerajinan manik-manik, keranjang, ukiran kayu, tenun ikat, lukisan, serta kerajinan perak.

Baca juga: 5 Tempat Makan Siang Enak Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Wajib Cobain Nasi Ayam Bu Oki

Baca juga: Harga Tiket Masuk Diamond Beach Nusa Penida Bali 2024 Buat Liburan Akhir Pekan

Selanjutnya
Sumber: Kompas.com
Tags:
BaliGianyarMonkey Forest Ubud Mepamit Handry Satriago
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved