TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang wanita di Inggris mengalami nasib yang memilukan.
Wanita yang bernama Charlie Beardshall-Moore ini harus diamputasi kakinya karena hal sepele yang pernah ia abaikan.
Baca juga: Sepatu Produk UMKM dari Bogor Tembus Ekspor, Diganjar Penghargaan di Shopee Super Awards 2023
Charlie Beardshall-Moore yang berasal dari Hull, Yorkshire timur, Inggris awalnya hanya memakai sepatu.
Tapi bagi sebagian orang, memakai sepatu yang terlalu 'ngepres' atau tanpa menggunakan kaos kaki akan menimbulkan lecet di kaki.
Dan hal itu dialami oleh Charlie.
Baca juga: Tak Ada Sepatu, Siswi SD Dicadangkan dari Tim Lomba Gerak Jalan, Kadis Pendidikan Luwu Turun Tangan
Charlie dikenal sebagai sosok wanita yang aktif dan sportif.
Charlie senang berenang dan berbelanja.
Namun kini ia menjadi terkurung di rumah, tetap diam dan menghemat energi.
Hal tersebut terjadi setelah kaki kirinya menderita lecet yang cukup parah.
Baca juga: Kemenhub Bagikan Tips Aman Naik Sepeda Motor, Imbau Masyarakat Gunakan Sepatu dan Celana Panjang
Sayangnya Charlie tidak mengobatinya dan menimbulkan infeksi, yang kemudian mengancam nyawa dan kesejahteraannya.
Ia pun berjuang melawan sepsis karena infeksi yang dideritanya.
Dokter baru memberi tahu dia minggu lalu bahwa satu-satunya metode pemulihan adalah dengan mengamputasi kaki kiri bawahnya.
Metode lainnya, yang melibatkan pengambilan arteri dari satu kaki dan memasukkannya ke kaki lainnya, dikesampingkan.
Kini Charlie hanya bisa menyesal mengapa tidak segera mengobati lecet di kakinya.
Baca juga: Pilot Ungkap Alasan Sebaiknya Penumpang Tak Melepas Sepatu di Pesawat, Ternyata Lantainya Menjijikan
Ia pun mengimbau kepada semua pihak agar lebih memperhatikan kondisi tubuh.
"Orang-orang harus segera pergi dan memeriksakannya. Saya sekarang kehilangan kaki saya. Itu bisa terjadi pada siapa saja," ungkap Charlie.
"Hidup saya telah berubah secara besar-besaran. Saya biasa keluar dan beraktivitas setiap hari, berenang, bekerja di KFC, dan berbelanja," lanjutnya.
Charlie kini bergantung kepada pasangan dan neneknya.
Ia pun rindu melakukan apa saja tanpa bantuan orang lain.
"Sekarang saya kehilangan kemandirian dan harus bergantung pada pasangan dan nenek saya," kata Charlie.
"Mereka brilian, tapi saya tidak mengerti bagaimana selama tiga tahun terakhir saya berjalan dengan ujung kaki dan kaki saya dipotong," tambahnya.
"Saya rindu bisa melakukan segala sesuatunya sendiri," imbuhnya.
Baca juga: 5 Tips Memilih Sepatu Mendaki Gunung untuk Pemula, Termasuk Pilih Sepatu Sesuai Medan Pendakian
Tonton juga:
Charlie mengatakan awalnya ia melihat lecet di kakinya pada bulan Januari 2021 saat mengenakan sepatu olahraga.
Ia kemudian menyadari lecet tersebut terus membesar seiring dengan infeksi dan mulai mengeluarkan nanah.
Setelah mengunjungi rumah sakit terdekat dan mendapatkan saran dari para ahli, kakinya tidak pernah sembuh total, yang hampir merenggut nyawa Charlie pada tahun 2022.
Charlie menderita sepsis karena penyumbatan arteri.
Ia sangat putus asa untuk menemukan solusi sehingga neneknya membayar £110 (Rp2,2 juta) untuk konsultasi 10 menit dengan dokter swasta, tetapi wanita yang berbasis di Hull itu masih belum mendapat jawaban.
Terlepas dari semua kesulitan yang dia alami, Charlie tetap positif terhadap prospek menjalani kehidupan normal lagi suatu hari nanti.
"Saya telah bekerja sepanjang hidup saya," kata Charlie.
"Saya ingin bisa kembali bekerja dan tidak harus libur karena sakit. Saya adalah seorang gadis yang ingin mandiri, dan tidak berada di kursi roda, tidak bisa keluar rumah dan melakukan hal-hal yang dilakukan orang berusia 24 tahun," jelasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com dengan judul Awalnya Lecet Gegara Pakai Sepatu, Wanita di Hull Inggris Syok Kakinya Harus Diamputasi, Kok Bisa?
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.