Breaking News:

Gegara Turbulensi Parah, Belasan Penumpang Qatar Airways Terluka dan Dilarikan ke Rumah Sakit

Viral pesawat Qatar Airways mengalami turbulensi cukup parah hingga menyebabkan belasan penumpang terluka dan dilarikan ke rumah sakit.

Editor: Nurul Intaniar
qatarairways.com
Pesawat Qatar Airways yang sedang mengudara. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Momen menegangkan terjadi dalam penerbangan Qatar Airways baru-baru ini.

Pesawat Qatar Airways dilaporkan mengalami turbulensi cukup parah.

Baca juga: 10 Fakta Unik Dunia Penerbangan, dari Turbulensi hingga Angka yang Dianggap Sial

Kejadian itu berlangsung dalam penerbangan dari Doha, Qatar menuju Dublin, Irlandia pada Minggu (26/5/2024).

Akibat turbulensi tersebut, belasan penumpang dilaporkan terluka.

Qatar Airways
Qatar Airways (Flickr/ Oliver Holzbauer)

Ada beberapa awak kabin dan setidaknya 12 penumpang mengalami luka-luka.

Delapan di antaranya bahkan harus dilarikan ke rumah sakit usai pesawat berhasil mendarat darurat.

Baca juga: Pramugari Ungkap Alasan Kenapa Turbulensi Kerap Dianggap Menakutkan

Pejabat berwenang Bandara Dublin mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Qatar Airways Boeing 787 Dreamliner yang mengalami turbulensi itu tercatat pada penerbangan QR017, itu mendarat dengan selamat sesuai jadwal sebelum pukul 13.00 waktu Dublin.

Dikatakan bahwa saat mendarat, pesawat tersebut disambut oleh layanan darurat, termasuk polisi bandara dan departemen pemadam kebakaran dan penyelamatan.

"Karena enam penumpang dan enam awak melaporkan cedera setelah pesawat mengalami turbulensi di udara di atas Turki."

Qatar Airways
Qatar Airways (Flickr/ byeangel)

Baca juga: Pramugari Ungkap Tempat Duduk Terbaik di Pesawat untuk Minimalisir Terjadinya Turbulensi

Semua penumpang pesawat Qatar Airways yang alami turbulensi itu diperiksa cedera di dalam pesawat, dan delapan orang kemudian dilarikan ke rumah sakit.

2 dari 3 halaman

Penumpang Paul Mocc mengatakan kepada penyiar Irlandia RTE bahwa ia melihat orang-orang terlempar ke langit-langit dan makanan serta minuman berterbangan di mana-mana.

Penumpang lain, Emma Rose Power, menambahkan juga kepada RTE bahwa setelah turbulensi, "beberapa pramugari yang saya lihat, mereka memiliki goresan di wajah mereka, mereka menempelkan es ke wajah mereka. Ada seorang pramugari yang menggunakan gips di lengannya."

Qatar Airways mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa sejumlah kecil penumpang dan awak mengalami cedera ringan dalam penerbangan dan sekarang menerima perhatian medis.

Maskapai tersebut menambahkan peristiwa ini sedang dalam penyelidikan internal.

Adapun insiden ini terjadi lima hari setelah seorang pria Inggris meninggal karena diduga serangan jantung dan puluhan orang terluka ketika penerbangan Singapore Airlines dari London mengalami turbulensi parah.

Ilustrasi suasa kabin pesawat saat terjadi turbulensi parah dalam penerbangan.
Ilustrasi suasa kabin pesawat saat terjadi turbulensi parah dalam penerbangan. (Flickr/shando.)

Baca juga: 4 Cara Mengatasi Kecemasan saat Pesawat Mengalami Turbulensi Menurut Para Ahli

Meski kematian terkait turbulensi jarang terjadi, cedera terus bertambah dari waktu ke waktu.

Beberapa ahli meteorologi dan analis penerbangan mencatat bahwa laporan tentang turbulensi semakin meningkat dan menunjukkan potensi dampak perubahan iklim terhadap kondisi penerbangan.

Seperti diberitakan Kompas.tv sebelumnya, penerbangan Singapore Airlines mengalami turbulensi parah di atas Samudra Hindia dan turun 6.000 kaki (sekitar 1.800 meter) dalam waktu sekitar tiga menit, pada Selasa, 21 Mei lalu.

Seorang pria Inggris meninggal dan pihak berwenang mengatakan puluhan penumpang terluka, beberapa di antaranya parah.

Penerbangan Boeing 777 dari bandara Heathrow London ke Singapura, dengan 211 penumpang dan 18 awak di dalamnya, kemudian dialihkan dan mendarat darurat dalam cuaca buruk di Bangkok.

Baca juga: Pramugari Suka Waktu di Mana Pesawat Mengalami Turbulensi, Benarkah?

3 dari 3 halaman

Apa itu turbulensi?

Sedangkan turbulensi pada dasarnya adalah udara yang tidak stabil yang bergerak secara tidak terduga. Kebanyakan orang mengaitkannya dengan badai besar.

Namun jenis yang paling berbahaya adalah turbulensi udara jernih, yang sering terjadi tanpa tanda peringatan di langit.

Turbulensi udara jernih paling sering terjadi di atau dekat sungai udara di ketinggian tinggi yang disebut jet stream.

Penyebabnya adalah geseran angin, yaitu ketika dua massa udara besar yang berdekatan bergerak dengan kecepatan berbeda.

Jika perbedaan kecepatan cukup besar, atmosfer tidak bisa menangani tekanan tersebut, dan terbentuk pola turbulen seperti pusaran air.

“Ketika terjadi geseran angin yang kuat di dekat jet stream, itu bisa menyebabkan udara berputar. Dan itu menciptakan gerakan kacau di udara,” jelas Thomas Guinn, ketua departemen ilmu penerbangan terapan di Universitas Aeronautika Embry-Riddle di Daytona Beach, Florida.

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Turbulensi Pesawat Qatar Airways, 12 Penumpang dan Awak Terluka

Selanjutnya
Sumber: Tribun Jateng
Tags:
IrlandiaDublinQatar Airwaysturbulensipesawat U2 (Band) Mark Sheehan Yeti Airlines Batik Air Tallaght Stadium Matt Doherty Dassault Rafale
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved