TRIBUNTRAVEL.COM - Viral kelakuan mengerikan yang dilakukan remaja berusia 16 tahun.
Bagaimana tidak, remaja ini dengan kejam membunuh orang tua angkatnya.
Baca juga: Bule Brasil Jadi Korban Pelecehan Driver Ojol di Bali, Pelaku Sempat Kabur & Ditangkap di Pasuruan

Baca juga: Model Brasil Bagikan Video Turbulensi Parah, Pesawat Tiba-tiba Jatuh Hampir 4.000 Kaki
Dilansir dari DailyMail pada Rabu, (21/5/2024), sosok pelaku adalah Igor Gomes, dalam pengakuannya ia masih sakit hati dan bahkan akan membunuh orang tua angkatnya lagi jika mereka masih hidup.
Insiden ini terjadi di kota kota Sao Paulo, Brasil, di mana Igor Gomes menghabisi Isac Tavares (57) dan Solange Gomes (50).
Baca juga: Viral Patung Kristus Penebus Setinggi 38 Meter di Brasil Tersambar Petir
Baca juga: Stadion Tempat Pertandingan Brasil vs Korea Selatan di Piala Dunia 2022 Qatar Mulai Dibongkar
Detik-detik pembunuhan
Igor Gomes saat itu sedang menunggu ayahnya pulang.
Ia menanti di dalam dapur, hingga akhirnya punggung sang ayah angkat menghadap di sisi lain lalu menembaknya sekira pukul 13.00 Jumat (17/5/2024).
Dengan suara tembakan yang menggelegar, adik perempuan Igor, Letícia Gomes (16), bergegas turun setelah mendengar tembakan.
Letitia sempat mempertanyakan tentang perilaku keji Igor, lalu nahas Letitia tewas ditembak di wajahnya.
Dua jasad tertumpuk di dalam dapur, Igor masih menanti korban lainnya yaitu Solange, ibu tirinya.
Igor Gomes menunggu sampai ibunya tiba di rumah sekitar pukul 19.00 malam.
Lalu Igor menembaknya ketika dia memasuki dapur dan melihat mayat suaminya tergeletak di lantai.
Sebuah laporan polisi menunjukkan bahwa Gomes melampiaskan rasa frustrasinya kepada orang tuanya karena mereka menyebutnya gelandangan.
Lalu mereka menyita HP dengan paksa.
Igor mengaku ingin memakai HP uuntuk membuat presentasi sekolah, tetapi rencananya gagal, lalu berubah menjadi rencana pembunuhan.
Igor Gomes mengatakan bahwa setelah membunuh ayah dan saudara perempuannya, ia sempat makan siang di samping jasad orang tua dan saudarinya.
Ia juga mengaku pergi ke gym di dekat rumah untuk bersembunyi sambil menanti ibunya pulang.
Dia kemudian kembali ke rumah, menyapa ibunya di dekat garasi hingga menuntunnya ke dapur.
Lalu nyawa Solange hilang di tangan anak angkatnya sendiri, jasadnya tergeletak di dekat mayat suaminya.
Igor pun kembali ke gym pada hari Sabtu dan ketika kembali ke rumah dia menusukkan pisau ke punggung ibunya.
Dia kemudian pergi ke toko roti di rumah tetangganya dan melanjutkan harinya seperti biasa, bak tidak terjadi apa-apa.
Hingga akhirnya, Igor menelepon Polisi Militer pada Minggu, (26/5/2024), ia melihat banyak lalat di sekitar jasad yang mulai membusuk.
Saat diinterogasi, Igor mengaku menggunakan senjata dari ayahnya, seorang penjaga kota, disimpan di rumah.
Selain mengakui telah membunuh kedua orang tua angkatnyanya, Igor mengaku awalnya tidak berencana untuk membunuh saudara perempuannya.
Kini Igor Gomes dipindahkan ke Yayasan Pusat Dukungan Sosial-Pendidikan untuk Remaja, fasilitas yang menampung remaja yang berlawanan dengan hukum.
Baca juga: Fakta Unik Stadion 974 di Qatar, Jadi Saksi Keganasan Pertandingan Brasil vs Korea Selatan
Lainnya - Siapa yang tidak terkejut menemukan makam di rumah kontrakan yang baru ditinggali.
Hal itu yang dirasakan sepasang suami istri di Bontoala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Pasutri ini dibuat syok saat memeriksa lubang yang awalnya dikira sarang tikus.
Siapa sangka jika lubang itu berisi makam dari korban pembunuhan.
Fakta tersebut kini baru terungkap setelah enam tahun berlalu.
Korban pembunuhan tersebut diketahui seorang ibu berinisial J (35).
Jasad J yang tinggal tulang belulang akhirnya ditemukan pada Minggu (14/4/2024).
Ia dikubur di halaman belakang rumah yang selama 6 tahun belakang ditinggali oleh Yusran.
"Saya kontrak di sini 6 tahun," kata Yusran.
Selama tinggal di rumah tersebut ia merasa tidak ada yang aneh dan janggal.
"Awal masuk sini bersih, tidak curiga," katanya.
Kata Yusran lokasi penemuan jasad istri orang tersebut menjadi sarang tikus.
Oleh karenanya selama tinggal di rumah kontrakan itu ia menutup lubang menggunakan seng.
"Sering dilewati tikus, makanya saya tutup," katanya.
Meski ada jasad istri orang, Yusran mengaku sama sekali tidak mencium bau.
"Tidak ada bau. Saya tinggal bersama istri," jelasnya.
J allias JU merupakan istri H (43).
H telah dibekuk polisi di rumah kerabatnya di Jalan Daeng Tata 1, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Sulsel pada Sabtu (13/4/2024).
H mengaku telah membunuh JU enam tahun, tepatnya tahun 2018 silam.
Setelah membunuh JU, H mengubur jasad istrinya di halaman belakang.
Ia kemudian menutupnya menggunakan coran semen.
Setelah itu H meninggalkan rumah dan tinggal di rumah kerabatnya.
Enam bulan pasca pembunuhan, H menyewakan rumah tersebut pada Yusran.
H bercerita ia mengaku tega membunuh JU karena diselimuti rasa cemburu.
"Saya curiga ketemu sama mantannya di Lorong 1. Saya tanya tapi dia tidak mau ngaku," kata H.
Ia lantas menganiaya JU menggunakan tangan kosong dan balok kayu.
Pelaku mengaku lupa bulan berapa kejadian penganiyaan dan pembunuhan itu.
"Saya lupa bulan berapa, kira -kira 2018. Saya taruh di belakang rumah, saya timbun pakai pasir, kasih semen di atasnya, tidak dicor," katanya.
Pelaku menyebut, lokasi mayat istrinya ditimbun berada tanah kosong belakang toilet rumahnya.
"Tidak (saya gali lubang), sudah ada memang kubangannya di situ, tanah kosong memang di belakang (rumah), ada lubang," katanya.
Kapolda Sulsel Irjen Pol Andi Rian R Djajadi mengatakan, kasus ini terungkap setelah anak korban inisial F (17) datang melapor ke Polrestabes Makassar, Sabtu kemarin.
F melapor ke polisi setelah mengaku mendapat tindakan kekerasan atau dianiaya ayahnya H, terduga pelaku pembunuhan istrinya, J.
"Awalnya ada korban seorang wanita usia 17 yang datang melapor ke Polrestabes Makasaar melaporkan dugaan penganiayaan oleh ayahnya atau orangtuanya sendiri," kata Irjen Pol Andi Rian ditemui di lokasi.
Dari interogasi penyidik, akhirnya terkuak, bahwa H juga telah membunuh istrinya J pada 2018 lalu.
"Kemudian pada saat didalami oleh penyidik, dilakukan interogasi, selain keterangan dia dianiaya oleh ayahnya dia juga menceritakan bahwa ibunya bukan lari (dengan pria lain) karena selama ini informasi setelah kita dalami istrinya katanya lari dengan laki-laki lain," ungkap Andi Rian.
"Ternyata dari keterangan si anak bahwa ibunya bukan lari tapi dianiaya sampai mati dan kejadiannya 2018, kalau kita hitung berarti sudah 6 tahun," sambungnya.
Atas informasi F itu, Tim Jatanras Polrestabes Makassar pun bergerak cepat menangkap H.
"Berdasarkan informasi itu kemudian penyidik lalu merespon cepat mengembangkan kemudian mengamankan pelaku," katanya.
Artikel ini telah tayang di Tribuntrends.com dengan judul Pengakuan Remaja Habisi Nyawa Orang Tua & Saudarinya, Gegara HP Disita, Didor Berurutan di Dapur
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.