TRIBUNTRAVEL.COM - Kereta api menjadi salah satu moda transportasi favorit masyarakat.
Tak hanya untuk bermobilitas, kereta api juga kerap kali digunakan wisatawan untuk berlibur.

Liburan naik kereta api memang nyaman, selain tentunya memiliki waktu tempuh yang lebih cepat.
Terlebih kereta api menawarkan perajalan yang aman, nyaman serta terjangkau.
Baca juga: 5 Pasar Barang Antik di Indonesia, Pilihan Tempat Wisata Belanja untuk Bernostaliga Sejenak
Menariknya, naik kereta api sendiri juga bisa menjadi tren wisata yang patut dicoba.
Melansir kemenparekraf.go.id, berikut tren wisata naik kereta api yang menarik untuk dicoba.
1. Whoosh, Kereta Cepat Pertama di Indonesia
Kereta api terbaru yang sukses menarik perhatian wisatawan adalah Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), atau lebih dikenal dengan nama "Whoosh".
Sebagai Kereta Cepat pertama di Indonesia dan Asia Tenggara, Whoosh dapat melaju dengan kecepatan 350 km/jam.
Artinya, Jakarta-Bandung dapat ditempuh dalam 30-45 menit saja.
Menariknya, rute Whoosh juga banyak melewati destinasi-destinasi wisata, yang tidak jauh dari stasiun pemberhentian Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Baca juga: 3 Tempat Wisata yang Bisa Dikunjungi Naik LRT Jabodebek, Termasuk Chillax Sudirman yang Hits
Salah satunya Stone Garden Citatah, yakni tempat wisata yang hanya berjarak 30 menit dari Stasiun Padalarang.
Di sini, traveler bisa healing sambil menikmati panorama alam eksotis dari bebatuan, bukit kapur berwarna putih, serta pepohonan dan ilalang hijau indah.
Kalau berhenti di Stasiun Tegalluar, traveler bisa mampir ke Masjid Al-Jabbar.
Hanya perlu menempuh 9 menit perjalanan dari Stasiun Tegalluar, traveler bisa berwisata religi sekaligus mengunjungi Museum Galeri Rasulullah di Masjid Al-Jabbar.
2. Menikmati Perjalanan dengan Panoramic Train

Traveler harus mencoba Panoramic Train atau Kereta Panoramic.
Berbeda dengan Whoosh, Panoramic Train memiliki kaca lebar di kedua sisi yang dirancang khusus bagi penumpang untuk menikmati panorama sepanjang perjalanan.
Tidak perlu takut kepanasan, karena Panoramic Train sudah didesain khusus tahan panas, kuat dan aman.
Kereta Panoramic punya atap kaca memanjang yang bisa dibuka tutup secara otomatis.
Sehingga, memberikan kesan naik kereta yang berbeda.
Baca juga: 4 Tempat Wisata Hits di Sembalun Lombok, Kunjungi Bukit Selong yang Tawarkan Lanskap Hijau
Untuk saat ini, Panoramic Train gabung di rangkaian kereta api Argo Parahyangan, Argo Wilis, Turangga dengan tujuan Jakarta-Bandung (PP) dan Surabaya-Bandung (PP).
Kalau membahas destinasi wisata yang bisa dijangkau dengan Panoramic Train, tentu ada sangat banyak pilihannya.
Mulai dari Kawasan Braga (Bandung), Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda (Bandung), Forest Walk Babakan Siliwangi (Bandung), Hutan Bambu Keputih (Surabaya), hingga Mangrove Wonorejo Tourism (Surabaya).
3. Pengalaman Eksklusif Naik Kereta Suite Class

Kalau ingin merasakan pengalaman naik kereta yang lebih mewah, traveler bisa mencoba Suite Class Compartment.
Jauh lebih eksklusif, karena Suite Class Compartment hanya memiliki 16 ruang pribadi yang bisa memberikan privasi dan kenyamanan bagi penumpangnya.
Daya tarik dari kereta Suite Class Compartment adalah adanya pintu geser otomatis, kursi yang bisa direbahkan hingga 180 derajat dan diputar sesuai arah perjalanan kereta, hingga penghangat dan fitur pijat di setiap kursi yang dipilih.
Guna menciptakan suasana nyaman, Suite Class Compartment didominasi warna cokelat keemasan dan pencahayaan hangat, serta hiasan yang terinspirasi suku Dayak.
Untuk saat ini kereta Suite Class Compartment hanya ada di KA Bima dan KA Argo Semeru dengan rute Gambir-Surabaya Gubeng (PP).
Baca juga: 5 Tempat Wisata Hits di Singkawang, Kunjungi Mangrove Setapuk Besar yang Tawarkan Lanskap Sunset
4. Membelah Kota Solo dengan Jaladara

Berbeda dengan lainnya, Jaladara atau Sepur Kluthuk Jaladara merupakan kereta uap bersejarah yang masih beroperasi di Kota Solo, Jawa Tengah.
Bukan kursi empuk layaknya kereta modern, tempat duduk di kereta Jaladara terbuat dari kayu dengan posisi saling berhadapan.
Kereta yang menggunakan kayu sebagai bahan bakar ini melaju di atas rel yang berada di tengah Kota Solo, atau tepatnya di Jalan Slamet Riyadi.
Selama 3,5 jam perjalanan, Kereta Jaladara berhenti di Loji Gandrung, Museum Radya Pustaka, Sriwedari, Museum Batik Danar Hadi, Kampung Batik Kauman, Gladag dan terakhir adalah Stasiun Solo Kota.
Baca juga: 5 Tempat Wisata Hits di Jambi, Jangan Lupa Kunjungi Jambi Paradise yang Populer
(TribunTravel.com/mym)
Untuk membaca artikel terkait rekomendasi wisata, kunjungi laman ini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.