7 Tempat Wisata Terbaik di Kawagoe Jepang, dari Kota Tua Kurazukuri hingga Menara Lonceng Waktu

Kota Tua Kurazukuri sudah ada sejak zaman Edo.

Ini adalah contoh luar biasa dari gudang tahan api dengan dinding lumpur yang dilapisi plester hitam.

Distrik ini dibentuk sebagai tanggapan atas seringnya kebakaran besar yang melanda wilayah tersebut.

Saat ini, sekitar 30 rumah pedagang bergaya gudang berdiri sebagai bukti ketahanan kota ini.

Mengenakan kimono dan berjalan-jalan santai di jalanan bergaya Edo ini adalah cara yang bagus untuk menyerap suasana khas Jepang.

2. Toki no Kane

Baca juga: 7 Cara Memotret Bunga Sakura di Jepang Buat Pemula, Cuma Modal Kamera HP

Toki no Kane atau menara lonceng waktu, adalah landmark bersejarah yang berharga di Kawagoe.

Menara ini dibangun hampir 400 tahun yang lalu dan telah berulang kali mengalami kehancuran akibat kebakaran selama bertahun-tahun, namun sering kali dibangun kembali pada zaman Edo.

Meskipun terjadi bencana, menara ini tetap berdiri setinggi 16 meter dan tetap menjadi satu tempat wisata paling dicari di kota.

Loncengnya berbunyi empat kali sehari dan bergema di seluruh kota, menambah pesona dan daya tariknya.

Menara ini adalah satu dari “100 Soundscapes Jepang yang Harus Dilestarikan”, dan melambangkan semangat dan budaya kota.

3. Museum Festival Kawagoe

Baca juga: 10 Tempat Wisata Terbaik di Kamakura, Ibukota Kuno Jepang selain Kyoto dan Nara

Kawagoe adalah kota yang kaya akan warisan budaya dan sejarah, serta memiliki beberapa museum yang memamerkan masa lalunya.

Pengunjung dapat menjelajahi Museum Kota Kawagoe, Museum Kura-Zukuri, dan Trick 3D Art di Coedo.

Namun, Kawagoe Matsuri Kaikan (Museum Festival Kawagoe) wajib dikunjungi bagi siapa pun yang tertarik untuk merasakan Festival Kawagoe yang telah dirayakan selama sekitar 370 tahun.

Museum ini memiliki dua kendaraan hias yang diarak dalam festival, dan pengunjung dapat menonton video festival di layar besar.

4. Kuil Kitain

Kawagoe memiliki banyak kuil, namun Kuil Kitain sangat penting.

Didirikan pada tahun 830, Kuil Kitain merupakan situs bersejarah dengan beberapa bangunan yang berhubungan dengan Kastil Edo.

Satu fiturnya yang paling menonjol adalah 540 Arhat, sekelompok patung batu Buddha.

Baik kamu berkunjung di musim semi untuk melihat Sakura atau di musim dingin untuk setsubun (upacara pelemparan kacang), pengunjung dapat menikmati keindahan pemandangan kuil sepanjang tahun.

5. Festival Kawagoe

Festival Kawagoe, yang secara resmi dikenal sebagai Festival Kawagoe Hikawa, adalah acara tahunan yang diadakan di Kawagoe pada pertengahan bulan Oktober.

Festival ini merupakan satu dari tiga festival besar di wilayah Kanto dan merupakan Aset Budaya Rakyat Tak Berwujud yang Penting Secara Nasional.

Hal ini terkait dengan Kuil Hikawa, yang memiliki sejarah panjang sejak abad keenam.

Ini menampilkan kendaraan hias mengesankan yang disebut dashi yang berparade melintasi kota diiringi oleh orkestra tradisional Jepang yang disebut hayashi.

6. Honmaru Goten dari Kastil Kawagoe

Kastil Kawagoe adalah landmark bersejarah Prefektur Saitama.

Kastil ini dibangun pada pertengahan abad ke-15 oleh Ota Sukekiyo dan putranya Sukenaga, dan berperan penting dalam mempertahankan bagian utara Edo selama Zaman Edo.

Pada tahun 1848, Matsudaira Naritsune membangun kembali satu-satunya struktur kastil yang tersisa, Honmaru Goten.

Istana ini berfungsi sebagai tempat tinggal para samurai pada Zaman Edo.

Saat ini, orang dapat mengunjungi Honmaru Goten dan melihat ruangan-ruangan indah dengan detail rumitnya.

Kamu juga dapat melihat model penguasa feodal yang akan memberimu gambaran sekilas tentang masa lalu dan cara hidup mereka.

7. Penny Candy Lane

Penny Candy Lane, atau Kashiya Yokocho , sudah ada sejak Era Meiji.

Jalan yang semarak ini memiliki sekitar 30 toko, masing-masing dengan daya tarik yang unik.

Aroma permen buah, permen mint, dan toffee sarang lebah memenuhi udara, menciptakan suasana hangat dan ramah.

Terlepas dari bagaimana dunia berubah, Kashiya Yokocho tetap menjadi surga damai yang akan membuat kamu bernostalgia

Ambar/TribunTravel