Breaking News:

Lebaran

4 Kisah Sedih Pemudik Lebaran 2024, Terjebak 17 Jam di Tengah Hutan hingga Tewas Ditabrak Truk

Berikut deretan kisah sedih pemudik Lebaran 2024 yang menjadi viral di media sosial.

PT. KAI
ILustrasi para penumpang kereta api waktu mudik lebaran 

TRIBUNTRAVEL.COM - Ada banyak kisah yang terjadi selama mudik Lebaran 2024.

Kisah pemudik Lebaran ini ada yang lucu, namun tak sedikit yang berujung pilu.

Baca juga: 5 Tujuan Berlibur Naik Kereta Api di Pulau Jawa, Cocok untuk Lebaran 2024

Baca juga: Ancol Buka saat Libur Lebaran 2024, Simak Jam Buka dan Harga Tiket Masuk

Beberapa kisah pemudik Lebaran bahkan menjadi viral di media sosial.

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut 4 kisah sedih pemudik Lebaran yang menjadi viral di media sosial.

Baca juga: Resep Opor Tahu, Menu Praktis untuk Sajian Lebaran

1. Minta maaf belum bawa jodoh

Seorang pemudik membawa tas memasang tulisan menyentuh permohonan maaf untuk kedua orangtuanya karena belum bisa membawa jodohnya, Selasa (9/10/2024).
Seorang pemudik membawa tas memasang tulisan menyentuh permohonan maaf untuk kedua orangtuanya karena belum bisa membawa jodohnya, Selasa (9/10/2024). (Tribunnews Bogor.com/Wahyu Topami)

Baca juga: Harga Tiket Masuk WBL untuk Lebaran 2024, Pastikan Cek Jam Operasionalnya

Kisah pemudik dari Bekasi ini terbilang cukup unik.

Bagaimana tidak, dia memampang tulisan menyentuh untuk orang tuanya.

Dalam tulisan itu berisi permintaan maaf kepada orang tuanya karena belum bisa membawa jodoh.

Aksi ini dilakukan oleh Ridwan (27), seorang pemudik dari Bekasi.

Cerita Ridwan itu menjadi sorotan ketika dirinya melintasi Jalan Raya Bogor-Sukabumi yang menjadi satu jalur arteri yang ramai dilintasi oleh pemudik.

2 dari 4 halaman

Ridwan (27), pemudik dari Bekasi ini diketahui hendak menuju Cimelati, Sukabumi.

Berbeda dengan pemudik lainnya yang biasanya membawa tas besar atau kardus, Ridwan hanya membawa sebuah tas carrier.

Tas carrier berwarna hitam yang dibalut dengan kardus putih bertuliskan 'buat keluarga di rumah maafin Ridwan yah belum bisa bawa neng Ria ke rumah #pejuangmahat,' tulisan tersebut ditulis oleh Ridwan dengan sengaja.

Ridwan, yang kini tinggal berdua dengan kakaknya, merasa sedih karena tahun ini harus merayakan Idul Fitri tanpa kedua orang tua yang baru saja meninggal dunia.

"Ria adalah pasangan saya, saya minta maaf karena belum bisa membawanya ke rumah saat ini apalagi orang tua sudah tidak ada," ujarnya saat ditemui di SPBU Cigombong, Selasa (9/4/2024).

Ia menceritakan bahwa dirinya sangat sedih pada momen Lebaran tahun ini, karena kehilangan kedua orang tuanya yang selalu hadir di setiap perayaan sebelumnya.

"Setiap tahun saat mudik, tapi tahun ini baru benar-benar merasakan kesedihan karena kehilangan kedua orang tua," ungkapnya.

Meskipun sedih, Ridwan merasa sedikit terhibur karena mendapat perhatian dari banyak pemudik yang membuat video karena tulisan yang dituliskannya untuk kekasihnya.

"Sedikit terhibur oleh perhatian itu. Meskipun sedih, tapi senang karena banyak orang yang memperhatikan saya, pada videoin, foto gara-gara tulisan ini," tandasnya.

2. Terjebak 17 jam di tengah hutan

Mobil rusak milik pemudik asal Muara Bungo Jambi. Perjalanan pemnudik ini terhambat selama 17 jam di Jembatan Sungai Teras BTS Ulu Jalur Alternatif PALI- Musirawas.
Mobil rusak milik pemudik asal Muara Bungo Jambi. Perjalanan pemnudik ini terhambat selama 17 jam di Jembatan Sungai Teras BTS Ulu Jalur Alternatif PALI- Musirawas. (Kolase Tribunsumsel.com/ Apriansyah/ist)

Baca juga: Resep Sambal Goreng Kentang Pete untuk Sajian Lebaran

3 dari 4 halaman

Malang nian nasib pemudik yang satu ini.

Bagaimana tidak, pemudik asal Jambi sempat terjebak 17 jam di tengah hutan.

Mobil yang dikendarai rusak gegara terkena besi jembatan.

Kisah ini dialami oleh pemudik asal Muara Bungo Jambi yang perjalanannya terhambat selama 17 jam di Jembatan Sungai Teras BTS Ulu Jalur Alternatif PALI- Musirawas.

Pemudik berjumlah 7 orang yang merupakan satu keluarga tersebut, terpaksa harus bermalam di jembatan Sungai Teras karena mobil mereka mengalami kerusakan karena tersangkut besi jembatan.

Pemilik mobil bernama Gatot bercerita, mereka terjebak disini sudah sejak pukul 21.00 malam dan terpaksa harus bermalam di sekitar lokasi jembatan Sungai Teras.

"Sudah sejak jam 9 malam tadi, dikarenakan tidak kelihatan saat melintas, mobil tersangkut besi jembatan, sehingga callter nya bocor, kata Gatot, ketika ditemui Minggu (7/4/2024).

Meski Gatot sudang sering melintas di jalur alternatif PALI-Musirawas, namun Ia tak menyangka, besi jembatan yang menonjol membuat rusak mobil nya.

Pada pagi harinya, warga sekitar membantunya mencarikan mekanik, sehinggah mobilnya mulai diperbaiki.

"Untung ada warga yang mencarikan mekanik buat betulin mobil, karena dari jembatan ini cukup jauh dari perkampungan, semalam aja untung masih ada bekal buat makan, kalau tidak kelaparan kami di hutan,"ungkapnya.

4 dari 4 halaman

Rencananya Gatot akan mudik menuju Dieng Jawa Tengah, namun karena kerusakan mobilnya terpaksa perjalanan nya terhambat selama 17 jam.

"Ini sebentar diperbaiki, dari jam 9 malam sampai jam 1 siang, berarti sudah 17 jam berada disini," kata Gatot.

Meski sempat terhambat, namun mereka tetap akan mudik menuju Dieng Jawa Tengah.Dikarenakan sudah 24 tahun mereka tidak pulang ke kampung halamannya.

Gatot sengaja memilih melalui jalur alternatif PALI-Musirawas dikarenakan untuk memangkas waktu tempuh menuju pintu Tol Prabumulih serta karena takut terjebak macet jalan lintas Sumatera.

"Karena ada insiden ini jadi terhambat, tapi kami masih yakin tatap mudik dan sebelum IdulFitri diperkirakan sudah sampai,"ujar Gatot merasa lega ketika mobil nya baru selesai diperbaiki pukul 13.00 wib

Gatot berharap, pemerintah segera memperhatikan jembatan besi yang sudah tua di jalur alternatif ini.

"Kalau bisa segera dibangun jembatan beton lah, biar tahun depan mudiknya menjadi lancar,"pintanya.

3. Pemudik motor yang bawa bayi dapat tumpangan pengendara mobil

Ilustrasi bayi yang sedang tidur siang di luar ruangan.
Ilustrasi bayi yang sedang tidur siang di luar ruangan. (Jenna Norman /Unsplash)

Momen haru ini dialami pemudik motor yang membawa bayinya.

Dalam video yang diunggah akun TikTok @mas_dika94, yang ingin mudik bareng keluarga ke Semarang.

Namun karena kasihan dengan anaknya yang masih kecil.

Ia berniat untuk menumpang pemudik yang menggunakan mobil.

Tiba-tiba, ada sebuah akun bernama @paus_darat01 mengajak keluarga itu untuk berangkat bersama.

Awalnya komentar tersebut sempat dikira hanya guyonan semata.

Namun ternyata pemilik akun TikTok @paus_darat01 serius untuk membantu keluarganya.

Akhirnya mereka berangkat dari Jakarta ke Semarang pada Senin (8/4/2024).

4. Ayah dan 2 anak tewas ditabrak truk tangki saat mudik Lebaran

Kondisi truk sawit yang terlibat kecelakaan dan tewaskan pemotor, Minggu (7/4/2024). Truk tersebut kecelakaan dan menabrak pemotor berisi 3 orang, dini hari.
Kondisi truk sawit yang terlibat kecelakaan dan tewaskan pemotor, Minggu (7/4/2024). Truk tersebut kecelakaan dan menabrak pemotor berisi 3 orang, dini hari. (TribunJabar.id/Hilman Kamaludin)

Kecelakaan maut menimpa pengendara motor yang terdiri dari ayah dan 2 anak.

Pengendara motor itu tewas ditabrak truk tangki pengangkut minyak sawit.

Adapun identitas ketiga korban yakni Dede Solehudin (39) serta dua anaknya Yasmin (12) serta Sopiah (9).

Mereka tercatat sebagai warga Kampung Warung Tiwu, Desa Cipatat, Kecamatan Cipatat, KBB.

Saat insiden tragis itu terjadi, ketiga korban dalam perjalanan mudik dari Buah Batu menuju Kecamatan Cipatat.

Kakak ipar korban, Sopandi (58) mengatakan, pada momen mudik Lebaran 2024 ini, Dede terlebih dahulu mengantarkan dua anaknya.

Kemudian, ia akan kembali ke Kota Bandung untuk menjemput sang istri, Elis Maesaroh.

Nahas, nasib berkata lain, Dede dan dua anaknya tewas setelah ditabrak truk tangki dalam perjalanan mudik.

"Jadi mudik ke sini karena ibu istrinya ada di sini, katanya mau Lebaran dulu di sini."

"Terus hari kedua atau ketiga mau ke Tasik ke orang tua Dede," katanya saat ditemui dilansir TribunJabar.id di rumah duka, Minggu.

Diketahui, Dede bekerja di rumah makan dan istrinya sebagai guru di Kota Bandung.

Di Kota Bandung mereka mengontrak rumah di Buah Batu bersama kedua anaknya.

Setiap Lebaran, Dede dan keluarganya pun selalu mudik ke kampung halaman.

Insiden kecelakaan yang menewaskan Dede serta dua anaknya ini sontak membuat keluarga terkejut.

Duka mendalam dirasakan Elis Maesaroh. Ia harus kehilangan suami dan dua anaknya.

"Adik saya hanya memiliki dua anak dan keduanya meninggal saat beberapa hari lagi mau Lebaran."

"Sedih karena biasanya sudah persiapan Lebaran, tapi kami ikhlas," ujar Sopandi.

Ambar/TribunTravel

Selanjutnya
Tags:
BekasiSukabumiKisah Pemudik Lebaran Kombes Hengki Alprih Priyono Pantai Cikadal Pantai Cibuaya Pulau Kunti Pantai Cipanarikan
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved