TRIBUNTRAVEL.COM - Kurma kerap disantap saat berbuka puasa, terlebih saat puasa Ramadhan.
Cira rasanya yang manis membuat kurma dipercaya dapat menggantikan energi yang hilang setelah seharian berpuasa.

Selain populer saat bulan Ramadhan, kurma juga terkenal sebagai salah satu oleh-oleh haji dan umrah.
Banyak jemaah haji dan umrah membeli kurma di Arab Saudi dalam jumlah banyak untuk dibagikan kepada sanak saudara.
Baca juga: Jadi Takjil Favorit saat Ramadhan, Simak 5 Manfaat Kurma untuk Kesehatan Tubuh
Meski demikian, Arab Saudi ternyata bukanlah negara penghasil kurma terbesar di dunia.
Pada tahun 2022, 9,91 juta ton kurma diproduksi di seluruh dunia.
LIHAT JUGA:
Menurut data dari Organisasi Pangan dan Pertanian PBB, Mesir adalah produsen kurma terbesar di dunia, dengan budidaya sekitar 1,73 juta ton buah tropis pada tahun 2022 saja.
Arab Saudi berada di posisi kedua dengan 1,61 juta ton kurma, disusul Aljazair dengan 1,25 juta ton.
Kurma dianggap sebagai simbol kemakmuran di dunia Arab dan merupakan tanda keramahtamahan di beberapa budaya.
Baca juga: Resep Buka Puasa: 3 Minuman dari Kurma yang Praktis, Manis, dan Segar
Salah satu artikel NPR lebih jauh mengatakan bahwa mereka adalah buah dari "jantung budaya" Oman, yang berada di peringkat kesembilan dalam daftar.
NPR mencatat bahwa para tamu seringkali ditawari kedatangan mereka bersama dengan kopi dan bahwa mereka secara tradisional juga disajikan di pesta pernikahan dan pemakaman.

Berikut negara penghasil kurma terbesar di dunia, yang dirangkum TribunTravel dari Statista.
1. Mesir: 1,73 juta ton
2. Arab Saudi: 1,61 juta ton
3. Algeria: 1.25 juta ton
4. Iran: 1,03 juta ton
5. Pakistan: 0,73 juta ton
6. Irak: 0,72 juta ton
7. Sudan: 0,44 juta ton
8. Uni Emirat Arab: 0,40 juta ton
Baca juga: 7 Oleh-oleh Umrah Selain Kurma, Bawa Pulang Ayam Albaik untuk Keluarga Tercinta
Pada tahun 2022, Israel adalah salah satu eksportir kurma terkemuka di dunia.
Menjelang Ramadhan tahun ini, ada seruan untuk memboikot kurma dari Israel sebagai tanda solidaritas Palestina.
Di Indonesia, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau umat Muslim untuk tidak membeli kurma yang terafiliasi dengan Israel.
Hal tersebut disampaikan Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Sudarnoto Abdul Hakim.

Menurutnya, kurma sebenarnya makanan yang halal.
Namun pengecualian kurma produk pertanian Israel yang disebut haram, karena hasil penjualannya ditujukan untuk membunuh warga Palestina.
"Kurma itu halal, enak, saya juga pencinta kurma, halal dzatnya, tapi jadi haram karena uang hasil penjualannya itu untuk membunuh warga Palestina," ujar Sudarnoto, dikutip dari Kompas.com, Rabu (13/3/2024).
Baca juga: 7 Suvenir Terbaik di Mekkah Arab Saudi untuk Oleh-oleh, Ada Kurma hingga Parfum
Baca juga: MUI Imbau Tak Beli Kurma Impor dari Israel, Disebut Haram & Dilarang Diperjualbelikan
Hanya saja, Sudarnoto mendorong semua pihak untuk melakukan riset terhadap produk yang terkait dengan Zionisme dan Israel.
Sudarnoto juga mengingatkan umat Islam Indonesia untuk melanjutkan gerakan boikot terhadap produk-produk impor atau buatan perusahaan yang pro-Zionisme dan Israel.
"Mengingatkan kembali bahwa kita umat Islam dan masyarakat Indonesia yang peduli kemanusiaan memboikot produk-produk Israel dan perusahaan-perusahaan negara yang berafiliasi dengan Israel," tutupnya.
Meski begitu, pihaknya menyebutkan tidak pernah menerbitkan daftar produk yang diboikot karena terafiliasi gerakan Zionisme dan Israel.
(TribunTravel.com/SA)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.