TRIBUNTRAVEL.COM - Ular terbesar di dunia baru-baru ini ditemukan di hutan hujan Amazon.
Hewan itu ditemukan oleh ahli biologi Belanda dan presenter TV satwa liar Profesor Freek Vonk.

Berukuran panjang 8 meter dan berat 200 kg, anaconda hijau utara benar-benar menjadi mimpi buruk bagi mereka yang takut pada ular.
Terlebih lagi, para ilmuwan baru saja menentukan bahwa anaconda raksasa itu termasuk dalam spesiesnya sendiri.
Baca juga: Miris, Ilmuwan Temukan Botor Bir di Dasar Terdalam Samudra Pasifik
Rincian penemuan tersebut dipublikasikan dalam jurnal MDPI Diversity, menyoroti karakteristik unik ular yang baru saja ditemukan.
Melansir allthatsinteresting.com, Vonk bekerja dengan tim yang terdiri dari 14 ilmuwan lain dari sembilan negara.
Bersama-sama, mereka menentukan bahwa anaconda hijau utara adalah spesies yang benar-benar terpisah dari anaconda hijau.
Anaconda hijau merupakan satu-satunya spesies anaconda hijau yang diakui secara resmi di Amazon hingga saat ini.
Baca juga: 9 Fenomena Misterius yang Bingungkan Ilmuwan, Manusia Hujan hingga Sungai Mendidih
"Secara genetik, perbedaannya sangat besar," kata Bryan Fry, salah satu penulis penelitian dan ahli biologi di Universitas Queensland.
"Mereka lima setengah persen berbeda secara genetik. Sekarang, jika kita memasukkan hal ini ke dalam konteksnya, (manusia) sekitar dua persen berbeda dari simpanse," imbuhnya.
Para ilmuwan memberi spesies anaconda baru itu nama Latin yakni Eunectes akayima.

"Kata akayima berasal dari beberapa bahasa asli Amerika Selatan bagian utara dan berarti ular besar," tutur Vonk.
Vonk juga terekam berenang bersama anaconda hijau utara, menunjukkan betapa besarnya ular tersebut.
"Kau dapat melihat di video anaconda terbesar yang pernah saya lihat, setebal ban mobil, panjang 8 meter dan berat lebih dari 200 kg dengan kepala sebesar kepala saya," ucap Vonk.
Baca juga: Geger Ilmuwan Kontroversial Mengklaim Manusia Dulu Hidup 900 Tahun, Berujung Langsung Dipecat
Penulis utama studi tersebut, Jesus Rivas, mencatat bahwa dia menyadari lebih dari 15 tahun yang lalu bahwa ada lebih dari satu spesies anaconda hijau.
Dia dan istrinya, Sarah Corey-Rivas, telah menganalisis sampel untuk mengetahui perbedaan genetik sejak saat itu, namun butuh waktu hingga sekarang untuk mempublikasikan temuan mereka.

"Sarah dan saya mulai mengerjakan ini pada tahun 2007 ketika kami pertama kali menyadari ada perbedaan genetik yang besar antara sampel Venezuela dan beberapa sampel dari Peru," ucap Rivas.
"Kemudian kami memulai proses pengumpulan sampel dan kolaborator di seluruh Amerika Selatan dan sekitarnya untuk menyelesaikan mosaik sampel yang memungkinkan kami melakukan penelitian ini," terangnya.
Baca juga: Geger Ilmuwan China Bocorkan Virus Mutan Covid-19, Pakar Barat: Kegilaan Ini Harus Dihentikan
Para ilmuwan juga menyoroti masalah perubahan iklim dan dampaknya terhadap ekosistem Amazon dan mengapa hal itu dapat menimbulkan ancaman bagi anakonda hijau utara.
Dampak perubahan iklim yang berkepanjangan di seluruh dunia telah didokumentasikan dengan baik selama beberapa waktu.
Akan tetapi Vonk memberikan perhatian khusus pada bagaimana kenaikan suhu dan penggundulan hutan dapat berdampak pada penghuni hutan hujan.
"Wilayah Amazon berada di bawah tekanan berat akibat perubahan iklim dan deforestasi yang terus berlanjut," ungkap Vonk.
"Lebih dari seperlima wilayah Amazon telah hilang, yang berarti lebih dari 30 kali luas wilayah Belanda. Kelangsungan hidup ular raksasa ikonik ini terkait erat dengan perlindungan habitat aslinya," jelasnya.
Vonk menambahkan bahwa karena anaconda hijau utara memiliki jangkauan yang lebih kecil dibandingkan ular serupa di wilayah selatan, maka ia jauh lebih rentan terhadap dampak perubahan iklim.
Namun, penemuan ini tentu saja menarik bagi para ahli biologi serta menimbulkan pertanyaan tentang berapa banyak spesies anaconda lain yang masih menunggu untuk ditemukan.
Rivas pun mengungkap bahwa dirinya telah mempelajari anaconda selama 32 tahun.
Dengan adanya penemuan baru tersebut, tentu menimbulkan pertanyaan tentang berapa banyak spesies lain yang tidak diketahui.
Baca juga: Geger Ilmuwan Ciptakan Sistem AI yang Dapat Memprediksi Kematian, Akurasinya Mengejutkan
(TribunTravel.com/mym)
Untuk membaca artikel terkait berita viral, kunjungi laman ini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.