TRIBUNTRAVEL.COM - Sebuah kedai kopi di Ganzhou, Provinsi Jianxi Tiongkok, meraih kesuksesan besar.
Hal itu terjadi setelah kedai tersebut merilis produk minuman aneh namun inovatif.

Bagaimana tidak, minuman yang ditawarkan menggabungkan es latte tradisional dengan cabai kering dan bubuk cabai.
Jingshi Coffee meluncurkan 'hot ice latte' yang mendadak populer pada bulan Desember 2023 lalu.
Baca juga: Buat Es Krim Vanila dari Plastik Daur Ulang, Seorang Desainer Viral Usai Klaim Karyanya Bisa Dimakan
Melansir Oddity Central, Selasa (13/2/2024), produk ini sebagai penghormatan terhadap masakan pedas yang terkenal di Provinsi Jianxi.
Akan tetapi minuman aneh yang disuguhkan justru terbukti sukses besar.
Bahkan Jingshi Coffee kini bisa menjual hingga 300 cangkir per hari.
Video viral yang beredar di Douyin (TikTok versi Tiongkok), menunjukkan sebuah kafe menuangkan latte ke dalam gelas plastik.
Setelah itu cabai kering dicampurkan dan menambahkan bubuk cabai ke minumannya.
Baca juga: Viral Seorang Wanita Diputuskan Pacarnya karena Punya Rumah Bak Gubuk, Isinya Bikin Kaget
Mereka yang cukup berani untuk mencobanya mengklaim bahwa minuman ini sedikit lebih pedas daripada latte biasa, tapi jelas tidak enak.
"Menurutku ini tidak terlalu pedas. Sebaliknya, rasanya enak," kata salah satu karyawan Jingshi Coffee.
Ia menambahkan, "Kopi ini tidak seaneh yang dibayangkan orang."
Beberapa pelanggan malah memuji minuman baru tersebut dan merasa puas atas inovasinya.

"Pepper latte yang baru lumayan. Rasanya sedikit pedas dan sedikit manis," tutur seorang pelanggan.
Masyarakat Provinsi Jianxi mengonsumsi makanan terpedas di seluruh Tiongkok.
Wajar saja bila menu pepper latte yang baru pasti sangat cocok di sana.
Namun masih banyak penduduk setempat yang tidak berani mencoba minuman tidak biasa ini.
"Ini kreatif, tapi saya tidak berani mencobanya karena takut membuat perut saya sakit," kata salah seorang warga setempat.
Baca juga: Tukang Cilok Viral gegara Disebut Mirip Pemeran Drakor Welcome to Samdal-ri
"Saya kira mungkin ada masalah back-end setelah mengonsumsi makanan pedas," komentar orang lain sambil bercanda.
Es latte baru yang diberi cabai ini berharga 20 yuan atau setara Rp 43 ribu.
Produk tersebut diharapkan menjadi sajian permanen dalam buku menu Jingshi Coffee
Makanan bercita rasa pedas unik lainnya juga sempat heboh di Jepang.
Sebab cita rasa pedas tersebut ditawarkan dalam bentuk es krim.

Ya, es krim biasanya memiliki cita rasa manis dan menyegarkan.
Namun, hal itu nampaknya tidak berlaku bagi es krim habanero.
Alih-alih manis, es krim habanero justru memiliki cita rasa yang sangat pedas.
Es krim habanero berasal dari Hirata, sebuah desa kecil di Prefektur Fukushima, Jepang.
Meski kedengarannya tidak masuk akal, namun es krim habanero justru menjadi daya tarik tersendiri.
Terlebih Desa Hirata menjadi cukup terkenal lantaran banyak wisatawan yang tertantang untuk mencoba es krim habanero.
Sesuai namanya, hidangan ini ditaburi dengan bubuk lada habanero dalam skala yang bervariasi, tergantung selera pedas yang ingin mencobanya.
Es krim habanero pada kenyataannya memang bercita rasa sangat pedas.
Bahkan, wisatawan harus menandatangani surat pernyataan terlebih dahulu sebelum mencobanya.
Surat pernyataan menyatakan bahwa penjual tidak bertanggung jawab atas akibat yang timbul setelah wisatawan menyantap es krim habanero.
Baca juga: Viral ODGJ Beli Nasi Pakai Uang Mainan, Aksi Pedagang Dipuji Tetap Bungkuskan Sesuai Pesanan
Kisah es krim habanero Hirata yang sekarang terkenal berawal dari bencana Fukushima tahun 2011.
Sebelum tsunami melanda dan kekhawatiran akan dampak radiasi mulai terlihat, desa tersebut tidak pernah memiliki masalah dalam menjual sayuran.
Namun, semuanya mulai menurun dan penduduk setempat mulai mencari cara baru untuk mencari nafkah.
Tiga petani lokal tertarik dengan gagasan menanam cabai habanero, tanpa terlalu memikirkan fakta bahwa cabai itu terlalu pedas untuk sebagian besar konsumen Jepang.
Alhasil, petani tidak dapat menemukan pasar untuk produk mereka.
Kemudian pada 2015, saat melakukan brainstorming cara menggunakan bubuk habanero, para petani muncul dengan ide untuk menggunakan sayuran pedas sebagai bahan es krim.
Idenya berhasil, dan es krim habanero menjadi bagian utama dari upaya pemasaran desa.
Membuat es krim habanero ternyata bukanlah pekerjaan yang mudah.
Para pekerja memakai sarung tangan, masker, dan kaca mata saat mereka menaburkan bubuk habanero yang "membakar lidah".
Wisatawan yang cukup berani untuk mencoba hidangan ini dapat memilih berbagai tingkat kepedasan.
Tingkat yang paling ekstrim, kepedasan neraka, ditawarkan secara gratis jika penantang mampu menghabiskannya.
Harga es krim habanero sejatinya tidak terlalu mahal, yakni 500 yen atau stara Rp 55 ribu.
Seorang koresponden dari reality show populer Jepang baru-baru ini melakukan perjalanan ke Desa Hirata untuk mencoba es krim habanero yang terkenal dan memilih es krim terpedas.
Meskipun berani pada awalnya, penantang itu terlihat menangis dan meratap setelah beberapa percobaan.
Ia kemudian mendinginkan mulutnya dengan air dingin, tanpa menyelesaikan makanannya.
Baca juga: Video Viral di TikTok, Sekte Makan Mendoan Digulung, Jadi Mirip Sushi
(TribunTravel.com/mym)
Untuk membaca artikel terkait berita viral, kunjungi laman ini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.