TRIBUNTRAVEL.COM - Pemilik perusahaan angkutan truk di Tiongkok mendapat masalah dengan penegak hukum setempat.
Hal itu terjadi setelah mereka mengakui memasang alat pelacak GPS pada mobil polisi di daerahnya.

Tujuannya yakni untuk membantu truk perusahaan menghindari petugas kepolisian.
Melansir Oddity Central, Jumat (2/2/2024), seorang wanita di Xiangyang, provinsi Hubei bisa menganggap dirinya beruntung.
Baca juga: Viral Pria Mabuk di Pesawat Diamankan Penumpang Lain, Sempat Bikin Keributan & Kasar pada Awak Kabin
Pasalnya ia telah dijatuhi hukuman 8 hari penahanan administratif dan denda sekira Rp1,1 juta karena suatu kejahatan yang sangat serius.
Wanit tersebut melacak pergerakan mobil polisi dengan bantuan perangkat GPS tersembunyi.
Kejahatannya secara tidak sengaja terungkap saat pemeriksaan rutin oleh petugas kepolisian.
Kala itu, penegak hukum lalu lintas di Xiangyang menemukan kotak hitam misterius yang menempel pada sasis salah satu mobil patroli mereka.
Pemeriksaan lebih lanjut mengungkapkan bahwa kotak itu berisi pelacak GPS, yang kemudian ditemukan pada enam dari 11 kendaraan lainnya.
Baca juga: Viral Sosok Hantu Gadis Bermata Hitam Dekat Hutan Inggris Tertangkap Kamera Drone Pengintai
Dengan mengikuti jejak kartu SIM yang terkait dengan alat pelacak, pihak berwenang dapat menemukan pelakunya.
Si pelaku ternyata seorang wanita setempat bernama Zhu yang kemudian mengaku melacak pergerakan mobil polisi.
Sebagai pemilik armada angkutan truk, Zhu mempunyai ide untuk melacak kendaraan patroli lalu lintas setempat untuk meningkatkan peluang pengemudinya agar tidak ditilang dan berpotensi didenda.

Dia mengaku melakukan sendiri pemasangan pelacak GPS tersebut, dengan memanfaatkan parkir larut malam kendaraan polisi di stasiun Xiangzhou.
Zhu membeli enam pelacak GPS magnetik secara online seharga Rp 772 ribu pada bulan Juni tahun lalu.
Ia lalu menggunakannya untuk melacak mobil melalui aplikasi di ponsel hingga akhir bulan lalu.
Dengan demikian, Zhu dapat menentukan dengan tepat lokasi mobil polisi lalu lintas dan memperingatkan pengemudinya untuk menghindar.
Tindakan berani seperti itu akan dianggap sebagai kejahatan serius di dunia Barat.
Namun menurut China Daily, Zhu hanya menerima penahanan administratif selama 8 hari dan denda 500 yuan, yang kedengarannya sangat sepele.
Baca juga: Viral Seorang Wanita Ceritakan Pengalamannya saat Pakai Earphone di Halte Bus, Sempat Dikira Bisu
Kisah Lainnya - Viral Wanita Jual Buku Panduan Cara Menipu Sugar Daddy, Berujung Ditangkap Polisi
Seorang wanita asal Jepang ditangkap lantaran menjual panduan cara menipu "sugar daddies".
Wanita bernama Mai Watanabe tersebut menual panduan cara menipu 'sugar daddies' melalui kencan berbayar.
Watanabe, 25 tahun, berasal dari Nagoya, Jepang, seperti dikutip dari laman Oddity Central.
Ia ditangkap pada bulan Agustus 2023 lalu lantaran menjual sejumlah panduan penipuan kencan kepada pengikut media sosialnya.

Bukun panduannya menampilkan judul, "Textbook for Sugar Babies: The Right Profile and Magical Words to Make Men Pay".
Buku-buku ini menjelaskan secara rinci tentang cara yang tepat untuk mendekati pria paruh baya yang rentan.
Selain itu, diberikan pula cara mendapatkan uang sebanyak mungkin dari mereka.
Salah satu isi buku panduan kontroversial ini mengajarkan pembaca untuk memberi tahu para sugar daddy bahwa mereka memiliki masa kecil yang tidak bahagia.
Baca juga: Viral Seorang Bocah Selamat dari Sambaran Kereta Api Berkat Aksi Heroik Seorang Petugas
Hal tersebut dilakukan untuk mendapatkan simpati dan membuka kantong mereka.
Taktik lainnya termasuk berbohong bahwa mereka tidak dapat bekerja karena kesehatan yang buruk.
Tips lainnya juga mengajarakan agar mengaku sangat membutuhkan bantuan untuk membayar sewa.
Menurut sumber dari Departemen Kepolisian Naka, Watanabe mulai menjual panduan penipuannya tahun lalu.
Harganya berkisar antara Rp 1 jutaan hingga Rp 2 jutaan.
Pelajaran privat pun tersedia dengan biaya tambahan.
Media Jepang melaporkan bahwa wanita muda tersebut berhasil menjual sekitar 2.000 eksemplar bukunya sebelum ditangkap.
Polisi mulai menyelidiki Watanabe setelah menangkap seorang wanita berusia 20 tahun yang mereka yakini berhasil menipu total Rp 1,1 miliar dari dua pria di Prefektur Aichi menggunakan taktik dari buku Watanabe.
Penulis, yang dikenal dengan "Itadakijoshi Riri-chan (Riri the Sugar Baby)," secara online, mengakui tuduhan tersebut.
Watanabe mengatakan dia sadar telah membantu pelanggannya melakukan penipuan.
Lantas, seberapa hebatnya Mai Watanabe sebagai penipu sugar daddy?
Ternyata wanita berusia 25 tahun itu adalah seorang ahli 'papa katsu' (kencan berbayar) kawakan.
Pada bulan September, surat kabar Jepang The Mainichi melaporkan bahwa dia dituduh menipu Rp 2,8 miliar dari seorang pria berusia 50 tahun.
Watanabe mengatakan kepadanya bahwa dia telah meminjam uang dari seorang kenalan untuk membuka toko pakaiannya sendiri dan bahwa dia harus menjual tubuhnya di rumah bordil untuk membayarnya kembali.
Bulan lalu, The Mainichi menerbitkan tuduhan baru terhadap Mai Watanabe, kali ini dari seorang pria berusia 54 tahun yang mengaku telah mentransfer total sekitar Rp 12,2 miliar kepada Riri si Sugar Baby.
Baca juga: Viral Pria Makan di Restoran Tanpa Membayar Setidaknya 127 Kali, Kok Bisa?
(TribunTravel.com/mym)
Untuk membaca artikel terkait berita viral, kunjungi laman ini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.