TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang pria berusia 58 tahun menjadi momok menakutkan bagi para pemilik restoran di kota Delft, Belanda.
Ia dilaporkan makan tanpa membayar setidaknya 127 kali dalam beberapa tahun terakhir.

Awal bulan ini, polisi di Delft dipanggil ke sebuah restoran.
Di sana terdapat seorang pira diduga berusaha menghindari tagihan dengan berpura-pura mengenai kondisi medisnya.
Baca juga: Viral Penyelam Bongkar Kebenaran Pulau Misterius yang Disembunyikan Google Maps
Menurut Mike Hogeveen, bartender di restoran yang tidak disebutkan namanya, pelaku sempat menarik perhatian.
Terlebih ketika pelaku mulai membelikan orang-orang dan menawarkan untuk berbagi makanannya dengan semua pengunjung, lapor Oddity Central.
Akan tetapi pelaku benar-benar menjadi pusat perhatian ketika mulai menggoyangkan lengan kirinya tak terkendali seolah-olah dia terkena stroke.
Paramedis dipanggil, namun setelah memeriksa pelaku, mereka menyadari bahwa ia hanya berpura-pura.
Alhasil paramedis pun menolak membawanya ke rumah sakit sesuai permintaan pelaku.
Baca juga: Viral Kisah 2 Wanita yang Sama-sama Janda Tinggal Serumah, Bersama Mengurus Anak dan Rumah
Dihadapkan pada penolakan paramedis untuk membawa pelaku dengan ambulans, pemilik restoran mendekati pelanggan berusia 58 tahun tersebut untuk persoalan tagihan.
Namun karena pelaku tampaknya baru saja mengalami stroke ringan, pemilik mengusulkan agar mereka melunasinya di hari esok.
Pemilik restoran setuju, namun saat pelaku memberikan nama dan alamatnya kepada pemilik restoran, seorang paramedis turun tangan.

Ia mengklaim bahwa pelaku telah memberi mereka nama dan alamat yang berbeda beberapa saat sebelumnya.
"Dia pikir dia bisa keluar dari tagihan lebih dari Rp 1,7 juta dengan berpura-pura menjadi orang sakit," kata Hogeveen.
Atas saran pekerja ambulans, pemilik restoran menelepon polisi.
Mereka memeriksa saku pelaku untuk identifikasi.
Baca juga: Viral Bule Inggris Ngaku Kena Prank saat Lihat Pantai Kuta, GIPI Bali Buka Suara
Setelah memeriksa arsipnya, mereka menyadari bahwa pelaku adalah "bajak laut terkenal".
Pelau dikenal telah meneror restoran lokal selama bertahun-tahun.
Terdapat tak kurang dari 127 pengaduan terhadap pelaku karena makan di restoran tanpa membayar.
Namun meski ada tuntutan perdata terhadapnya, tidak ada seorang pun yang mampu menghentikannya.
Tidak jelas apakah pembajak makanan itu masih ditahan, atau apakah ada cara untuk memaksanya membayar puluhan juta yang harus dibayarnya kepada pemilik restoran Delft.

Karena undang-undang privasi pribadi, pemilik restoran lain bahkan tidak mengetahui nama pelaku atau seperti apa rupanya, sehingga mereka dapat melindungi diri dari pria tersebut.
Kisah yang hampir sama juga pernah terjadi di India.
Seorang pria India telah menghabiskan total 603 malam di sebuah hotel bintang 5.
Mengejutkannya, pria bernama Ankush Dutta itu hanya membayar untuk satu malam saja.
Ia kini tengah dalam penyelidikan terkait kasus penipuan terhadap layanan hotel.
Kisahnya berawal pada 30 Mei 2019 saat Ankush Dutta memesan kamar di Roseate House Hotel, New Delhi, India.
Ia seharusnya check-out pada keesokan harinya.
Baca juga: Viral Kulit Jeruk Kering Seberat 60 Kg Jadi Mahar Pernikahan, Disebut-sebut Saingi Harga Emas Murni
Namun menurut penyelidik, Ankush Dutta akhirnya tinggal di hotel terkenal itu secara terus-menerus hingga 22 Januari 2021.
Ankush Dutta bahkan tak membayar sepeser pun untuk menginap, makanan, minuman atau layanan lain yang dia gunakan di hotel selama periode tersebut.
Tak begitu jelas bagaimana tepatnya ia berhasil melakukannya.
Akan tetapi, hotel telah mengajukan komplain terhadap salah satu karyawannya.
Karyawan itu dicurigai manajemen hotel telah bersekongkol dengan Ankush Dutta untuk melancarkan aksinya.
Sifat sebenarnya dari hubungan mereka tidak jelas, tetapi penyelidik percaya bahwa si karyawan mungkin telah menerima semacam insentif dari Ankush Dutta.
“Sebuah konspirasi kriminal dilakukan oleh tamu Tuan Ankush Dutta bersama dengan beberapa staf hotel yang dikenal dan tidak dikenal, termasuk Prem Prakash dengan motif untuk mendapatkan keuntungan secara salah dan merampas iuran yang sah dari hotel,” kata laporan yang dibuat pihak hotel.
"Sesuai dengan konspirasi tersebut, staf hotel yang diduga memalsukan, menghapus, menambahkan entri akun, dan memalsukan sejumlah besar entri di akun tamu Ankush Dutta tersebut dalam sistem perangkat lunak Opera hotel," terang laporan itu.
Menurut perwakilan dari Roseate House Hotel, Ankush Dutta menggunakan berbagai trik untuk memperpanjang masa tinggalnya di hotel.
Termasuk melakukan tiga pembayaran cek pada waktu yang berbeda, yang semuanya ditolak.
Dia bahkan mengubah catatan untuk menunjukkan bahwa orang lain telah membayar untuk masa tinggalnya, yang ternyata salah.
Namun, dia tidak dapat melakukan semua ini tanpa bantuan dari staf hotel.
Aturan hotel menyatakan bahwa jika tunggakan tamu yang tertunda melebihi 72 jam, hal itu harus disampaikan kepada CEO dan Pengawas Keuangan.
Namun, dalam kasus khusus ini, Prem Prakash tidak memberi tahu siapa pun tentang tagihan Ankush Dutta yang belum terbayar.
Selain itu, dia tidak membuat laporan pembayaran tunggakan dari 30 Mei 2019 hingga 25 Oktober 2019.
Ketika melakukannya, Prem Prakash menggabungkannya dengan iuran tamu yang tidak terkait untuk menyamarkan hutang Ankush Dutta.
Pihak hotel telah menuntut agar tindakan hukum yang tegas diambil terhadap para pelakunya.
Pihaknya mengklaim bahwa mereka telah menderita kerugian sekitar Rp 1 milir akibat Ankush Dutta menginap secara diam-diam selama 603 malam.
Baca juga: Cara Masak Nasi Goreng Pedagang Pinggir Jalan Jadi Viral, Masukkan Sebungkus Garam dan Sesendok Gula
(TribunTravel.com/mym)
Untuk membaca artikel terkait berita viral, kunjungi laman ini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.