lihat foto
TRIBUNTRAVEL.COM - Dengan gua-gua berwarna biru es, danau-danau khas, dan formasi batuan yang membingungkan, Bumi mampu menghasilkan pemandangan yang sangat luar biasa.
Lanskap-lanskap yang memukau ini adalah pelarian terbaik dari kehidupan modern.
Baca juga: Bule Brasil Jadi Korban Pelecehan Driver Ojol di Bali, Pelaku Sempat Kabur & Ditangkap di Pasuruan
Baca juga: Model Brasil Bagikan Video Turbulensi Parah, Pesawat Tiba-tiba Jatuh Hampir 4.000 Kaki
Mengunjungi tempat wisata ini terasa seperti planet lain sama sekali.
Dilansir dari atlasobscura, berikut deretan tempat wisata di dunia yang serasa berada di planet lain mulai dari yang menakjubkan hingga aneh.
Baca juga: Stadion Tempat Pertandingan Brasil vs Korea Selatan di Piala Dunia 2022 Qatar Mulai Dibongkar
1. Danau Natron, Tanzania
Baca juga: Fakta Unik Stadion 974 di Qatar, Jadi Saksi Keganasan Pertandingan Brasil vs Korea Selatan
Jangan biarkan perairan berwarna merah darah di sepanjang tepi Danau Natron memperdayamu.
Danau Natron adalah satu daerah paling tidak ramah di Bumi.
Berwarna merah tua dari organisme yang menyukai garam dan alga, danau ini hampir sama basanya dengan amonia.
Meskipun sebagian besar pemukiman manusia sepanjang sejarah telah terbentuk di sekitar danau dan sungai, lanskap tandus di sekitar Danau Natron menceritakan cerita yang jelas tentang tempat yang tidak ada yang pernah diinginkan untuk ditinggali.
2. Cuevas de Mármol, Chili
Gua Marmer, juga dikenal sebagai Kapel Marmer atau Katedral Marmer, merupakan daya tarik wisata penting di Patagonia.
Mereka dijumpai di pantai barat Tasik General Carrera, di dalam Wilayah Aysén, Chili.
Gua-gua tersebut merupakan formasi batu kapur yang berasal dari zaman Pleistosen.
Mereka dapat dikunjungi dengan berlayar mengelilingi Danau General Carrera dengan perahu atau kayak.
Namun, hanya bisa memasuki gua pada musim semi dan musim gugur, karena gletser mencair di musim panas dan permukaan air naik.
Beberapa orang mengatakan bahwa gua hanya indah saat cuaca cerah dan idealnya berangkat pada jam 9 pagi.
3. Bukit Pasir Lençóis Maranhenses, Brasil
Taman Nasional Lençóis Maranhenses (Lençóis Maranhenses National Park) terletak di negara bagian Maranhão, Brasil bagian timur laut.
Taman nasional ini melindungi lanskap 380.000 hektar yang terdiri dari 70 km garis pantai dan bukit pasir.
Lençóis Maranhenses adalah padang pasir yang unik, dengan ribuan laguna setengah lingkaran di tengah lanskap yang mirip gurun.
Nama Lençóis Maranhenses berarti "bedsheet Maranhão".
Bukit pasir di Lençóis Maranhenses terbentuk dari sedimen sungai yang terbawa angin laut selama ribuan tahun.
Bukit pasir ini terus berubah karena hembusan angin.
Pada musim hujan, bukit pasir di Lençóis Maranhenses berubah menjadi lautan laguna biru.
Dari Januari hingga Juni, lembah dan dataran gurun terisi air hujan dan membentuk danau yang jernih.
4. Gurun Putih , Mesir
Hanya beberapa jam dari kota metropolitan Kairo yang berkembang pesat, terdapat gurun pasir yang akan membuat kamu merasa seperti telah mendarat di permukaan Bulan.
Dibentuk oleh erosi dan badai pasir selama berabad-abad, formasi batuan kalsium seputih salju yang unik ini muncul di seluruh lanskap seperti patung abstrak yang besar.
Beberapa yang menyerupai makanan diberi nama seperti “jamur” dan “es krim”, sementara yang lain diberi nama yang lebih megah, seperti “Monolit” dan “Inselberg”.
5. Gua Waitomo Glowworm , Selandia Baru
Pada tahun 1887, Kepala Suku Māori Tane Tinorau, bersama dengan surveyor Inggris bernama Fred Mace, memutuskan untuk menjelajahi Gua Waitomo di Pulau Utara Selandia Baru.
Di atas rakit kecil, mereka memasuki gua tempat aliran sungai turun lebih dalam.
Dengan lilin, mereka dengan hati-hati mengikuti arus, dan dalam kegelapan mereka melihat cahaya seperti bintang tersebar di atas kepala mereka.
Ribuan cacing pendar bergelantungan dengan damai di langit-langit, membentuk kosmos bercahaya yang menakjubkan.
Koloni cacing masih ada hingga hari ini, menerangi gua dengan cahaya biru yang menakutkan.
6. Caño Cristales , Kolombia
Caño Cristales adalah sungai di Kolombia yang terletak di Taman Nasional Serranía de la Macarena.
Ini adalah anak sungai dari Sungai Guayabero dan panjangnya sekira 100 kilometer.
Caño Cristales dikenal sebagai "sungai lima warna" atau "pelangi cair".
Perairannya yang kristalin menghadirkan warna kuning, biru, hijau, merah dan hitam.
Fenomena ini disebabkan oleh Macarenia clavigera, tumbuhan air endemik yang jika terkena sinar matahari akan “mengecat” sungai dengan warna-warni.
Caño Cristales adalah tujuan wisata yang populer. Berbagai aktivitas di sektor ini bisa kamu lakukan, seperti berlayar di laguna Silencio di Potrillo, mengamati burung, dan bermain marimba di antara pepohonan.
Waktu terbaik untuk mengunjungi Caño Cristales adalah antara bulan Juni dan November, saat aliran sungai paling deras dan tanaman berada pada puncaknya.
Untuk mengunjungi Caño Cristales disarankan untuk mengenakan pakaian panjang dan ringan, sepatu untuk berjalan di medan basah, dan pakaian renang. Botol air, tabir surya, obat nyamuk, dan rokok tidak diperbolehkan.
7. Avatar Hallelujah Mountain
Gunung Avatar Hallelujah adalah pilar batu pasir kuarsa setinggi 1.080 meter di Taman Hutan Nasional Zhangjiajie di Tiongkok.
Gunung ini adalah salah satu dari 3.000 pilar vertikal di taman.
Pegunungan Hallelujah dalam film Avatar tahun 2009 terinspirasi oleh puncak tinggi di Taman Hutan Nasional Zhangjiajie.
Gunung ini sebelumnya dikenal sebagai "Kolom Langit Selatan" atau "Pilar Langit Selatan".
Pada tahun 2010, namanya diubah menjadi "Avatar Hallelujah Mountain".
8. Spotted Lake, Kanada
Spotted Lake, atau Kliluk, adalah perairan dengan pola aneh yang terletak di antara Lembah Okanagan dan Similkameen di gurun British Columbia.
Ini mengandung sejumlah besar magnesium sulfat, kalsium, dan natrium sulfat, bersama dengan mineral lain dan sedikit perak dan titanium.
Ketika air menguap selama musim panas di iklim kering, mineral-mineral ini terlihat di “titik” nama danau tersebut.
Dianggap sebagai kawasan pengobatan suci oleh masyarakat First Nations di Kanada dan Amerika Serikat.
9. Teras Air Pamukkale , Turki
Dulunya merupakan semacam spa kesehatan era Romawi, formasi batuan spektakuler di bawah reruntuhan kota kuno Hierapolis membentuk serangkaian kolam biru pucat yang terletak di perbukitan putih menyilaukan.
Air dari sumber air panas kuno telah mengalir menuruni lereng bukit selama ribuan tahun, membentuk teras kristal berupa kolam berbentuk cangkang tiram.
Di air mancur alami ini, travertine putih terus disegarkan oleh aliran air yang kaya kalsium.
10. Bisti Badlands , Amerika Serikat
Bisti Badlands/De-Na-Zin Wilderness adalah area gurun yang luas dan gersang di San Juan County, New Mexico.
Area ini merupakan sisa dari laut purba dan memiliki pemandangan yang tidak biasa.
Bisti Badlands/De-Na-Zin Wilderness memiliki luas 45.000 hektar dan dikelola oleh Bureau of Land Management.
Bisti Badlands memiliki pemandangan yang tidak biasa, dengan formasi batuan yang terbentuk dari batu pasir, serpih, batu bara, dan lumpur.
Bisti Badlands/De-Na-Zin Wilderness merupakan satu dari beberapa gurun yang dilindungi di Four Corners.
Nama Bisti berasal dari bahasa Navajo, Bistahí, yang berarti "di antara formasi adobe".
De-Na-Zin, Dééł Náázíní, berarti "Burung Bangau yang Berdiri", yang merujuk pada petroglif bangau yang ditemukan di selatan area ini.
Untuk menuju Bisti Badlands, kamu dapat mengikuti petunjuk berikut:
- Keluar dari New Mexico Highway 371 di Road 7297, sekitar 40 mil selatan Farmington, New Mexico.
- Ikuti Road 7297 ke arah timur selama sekitar 2 mil hingga ke persimpangan T.
- Belok kiri dan mengemudikan mobil hampir satu mil ke Bisti Access Parking Area.
Karena Bisti Badlands/De-Na-Zin Wilderness merupakan area yang sangat terpencil, gersang, dan minim vegetasi, disarankan untuk membawa aplikasi hiking di ponsel, kompas, dan peta kontur.
Ambar/TribunTravel
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.