TRIBUNTRAVEL.COM - Hutan belantara Alaska yang luas adalah tempat di mana keindahan alam bisa ditandingi dengan potensi bahayanya.
Di antara banyak misteri yang menyelimuti medan terjal di Alaska, ada satu fenomena yang terus membuat penasaran dan membingungkan baik penduduk lokal maupun orang luar.
Baca juga: Imbas Lepasnya Jendela Pesawat Alaska Airlines, Boeing 737 MAX 9 Lion Air Dilarang Terbang Sementara

Baca juga: Terungkap Penyebab Jendela Pesawat Alaska Airlines Jebol di Tengah Penerbangan
Namanya Segitiga Alaska.
Segitiga Alaska membentang dari kota utara Barrow hingga Anchorage dan hingga wilayah tenggara Juneau, kawasan ini telah menjadi lokasi sejumlah besar orang hilang yang tidak dapat dijelaskan.
Baca juga: iPhone Penumpang Alaska Airlines Jatuh dari Ketinggian 5.000 Meter, Masih Utuh Tanpa Goresan
Baca juga: Cerita Mengerikan Penumpang Alaska Airlines saat Jendela Pesawat Meledak dan Copot di Udara
Segala jenis orang telah menghilang
Apa yang membuat Segitiga Alaska sangat menarik adalah banyaknya jumlah orang yang hilang yang terjadi di dalam wilayahnya.
Sejak tahun 1988, diperkirakan lebih dari 20.000 orang telah hilang tanpa jejak, hanya menyisakan pertanyaan.
Hal ini telah memunculkan banyak teori dan spekulasi ketika orang berusaha memahami hal-hal yang tidak dapat dijelaskan.
Dilansir dari thevintagenews, daya tarik The Triangle tidak hanya didasarkan pada jumlah orang hilang tetapi juga pada keragaman orang-orang yang hilang.
Mulai dari pendaki berpengalaman dan penggemar alam terbuka hingga pilot dan wisatawan, Segitiga tidak melakukan diskriminasi, menelan banyak individu.
Daerah ini juga terkenal dengan hilangnya pesawat, satu kasus yang paling terkenal adalah hilangnya pesawat militer USAF C-54 pada tahun 1950 yang membawa 44 penumpang, yang menghilang tanpa jejak.
Baca juga: Video Viral, Jendela Pesawat Alaska Airlines Terlepas saat Mengudara, Pilot Putuskan Putar Balik

Teori berkisar dari rasional hingga supernatural
Seperti kebanyakan misteri, orang-orang mencoba menjelaskan mengapa begitu banyak orang hilang di Segitiga Alaska.
Beberapa pihak menyalahkan faktor lingkungan, seperti hutan lebat di wilayah tersebut, satwa liar, dan kondisi cuaca buruk, yang dapat membingungkan dan membahayakan bahkan para petualang yang paling berpengalaman sekalipun.
Medannya berbahaya, cuaca tidak dapat diprediksi, dan satwa liar sangat tangguh.
Pendapat lain menyebutkan adanya perairan yang luas, dimana aliran sungai yang deras dan celah gletser dapat berakibat fatal.
Longsoran salju dan celah-celah tersembunyi di dalam es dapat membuat para pendaki yang paling berhati-hati pun lengah.
Namun, ada pula yang percaya akan keberadaan pusaran energi di dalam Segitiga, mirip dengan Segitiga Bermuda yang terkenal, yang dikatakan mengganggu instrumen navigasi dan menyebabkan anomali spasial dan temporal.
Lalu ada legenda makhluk dan roh dari cerita rakyat asli , yang menambah lapisan misteri.
Kisah-kisah ini telah diwariskan dari generasi ke generasi dan merupakan bagian dari lanskap lokal seperti halnya pegunungan dan hutan.
Upaya pencarian dan penyelamatan
Di balik setiap penghilangan orang di Segitiga Alaska terdapat kisah pribadi, sebuah keluarga yang bergulat dengan rasa sakit karena tidak mengetahui apa yang terjadi pada orang yang mereka cintai.
Pihak berwenang dan tim pencari sukarelawan bekerja tanpa kenal lelah, seringkali dalam kondisi berbahaya, untuk memberikan jawaban namun sering kali menemui jalan buntu.
Luasnya dan tidak dapat diaksesnya Segitiga Alaska menghadirkan tantangan unik bagi operasi pencarian dan penyelamatan.
Terlepas dari kesulitan-kesulitan ini, tim penyelamat yang berdedikasi sering kali mempertaruhkan nyawa mereka sendiri saat mencari jawaban.
Para pahlawan tanpa tanda jasa ini menavigasi kondisi ekstrem dan memanfaatkan teknologi mutakhir dan teknik tradisional dalam upaya mereka mendekatkan keluarga dan mengungkap misteri Segitiga.
Entah dipicu oleh cerita rakyat, anomali geologi, atau sekadar kebetulan, meskipun ada upaya untuk mengungkap misteri tersebut, Segitiga Alaska terus menyebabkan hilangnya orang setiap tahun.
Ambar/TribunTravel
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.