Breaking News:

Mirisnya Nasib Gajah Pai Lin, 25 Tahun Bekerja Angkut Turis, Kondisinya Kini memilukan

Pai Lin merupakan gajah betina yang mengalami cacat tulang belakang setelah puluhan tahun membawa wisatawan.

Republica /Pixabay
Ilustrasi gajah yang bekerja mengangkut turis. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Nasib pilu harus dihadapi gajah berusia 71 tahun.

Gajah bernama Pai Lin ini telah bekerja 25 tahun mengangkut turis.

Baca juga: Kenalan Lebih Dekat dengan Gajah di Solo Safari, Asyiknya Beri Makan dan Berinteraksi

Turis yang menaiki gajah
Turis yang menaiki gajah (Hua Ling /Unsplash)

Baca juga: Viral Fosil Gading Gajah Ditemukan di Sragen, Kabarnya Sosok Penemu Diberi Imbalan 1 Juta

Akibatnnya, tubuh gajah Pai Lin mengalami kerusakan dan cacar permanen.

Kelompok hewan Wildlife Friends Foundation di Thailand (WFFT) merilis gambar Pai Lin yang berusia 71 tahun.

Baca juga: Panduan Mengunjungi Suaka Gajah Etis di Thailand, Berinteraksi Tanpa Menyiksa Hewan

Baca juga: Benarkah Gajah Takut pada Tikus? Cek Fakta dan Sejarah di Baliknya

Dilansir dari Dailymail, Pai Lin merupakan gajah betina yang mengalami cacat tulang belakang setelah puluhan tahun membawa wisatawan.

Dalam beberapa kasus, gajah tua itu bahkan disuruh mengangkut hingga enam orang sekaligus.

Dalam sebuah gambar yang beredar, tampak kondisi Pai Lin sangat mengerikan.

Punggungnya terlihat melengkung ke dalam.

Jika bagian belakang harusnya membulat hingga hampir berbentuk kubah, tulang belakangnya justru bergerigi ke dalam dan cekung. Hal ini imbas berpuluh-puluh tahun Pai Lin memikul beban yang sangat besar.

Menunggang gajah adalah aktivitas wisata yang sangat populer di negara-negara seperti Thailand yang banyak dihuni gajah Asia.

2 dari 4 halaman

Fenomena ini menjadikannya pekerjaan yang sangat menguntungkan bagi perusahaan trekking.

Kelompok kampanye seperti WFFT telah lama berkampanye untuk menghentikan perusahaan wisata lokal menggunakan hewan tersebut.

Mereka yakin praktik tersebut mengeksploitasi gajah.

“Gajah yang digunakan untuk trekking seringkali menghabiskan waktu seharian penuh membawa beban mahout (pawang), rombongan wisatawan, dan howdah (kursi) yang berat,” kata kelompok kampanye hewan.

"Tekanan terus-menerus pada tubuh mereka dapat merusak jaringan dan tulang punggung mereka, menyebabkan kerusakan fisik permanen pada tulang belakang mereka." lanjutnya.

Baca juga: Itinerary Tangkahan Sumatera Utara 2 Hari 1 Malam, Bisa Jelajah Alam hingga Memandikan Gajah

Sementara itu, punggung Pai Lin diketahui masih memiliki bekas luka.

Gajah bernama Pai Lin cacat usai 25 tahun bekerja mengangkut turis

Gajah berusia 71 tahun itu diselamatkan oleh WFFT pada tahun 2007 dari industri trekking Thailand.

Dia sekarang dikenal sebagai nenek dari 22 gajah lainnya yang tinggal di dalam cagar alam.

Gajah seperti Pai Lin hidup di dalam kandang kelompok hewan yang luasnya mencapai 44 hektar dan dipenuhi pepohonan serta danau untuk mereka bermain.

3 dari 4 halaman

Tom Taylor, Direktur Proyek WFFT mengatakan: 'Meskipun gajah dikenal karena kekuatan dan ukurannya, punggung mereka secara alami tidak dirancang untuk menahan beban, karena tulang belakang mereka menjulur ke atas.

'Tekanan terus-menerus pada tulang punggung mereka dari wisatawan dapat mengakibatkan kerusakan fisik permanen, seperti yang terlihat pada Pai Lin kami yang lembut.'

“Sebagian besar gajah yang diselamatkan di WFFT telah mengalami pelecehan selama puluhan tahun,” kata kelompok tersebut.

"Meskipun kami tidak dapat memahami trauma yang dialami hewan-hewan ini di masa lalu, setidaknya mereka sekarang dapat menjalani sisa hidup mereka dengan damai di tempat perlindungan kami." tandasnya.

Kisah Lainnya - Seorang Nenek Tewas Terinjak Gajah, Saat Pemakaman Gajah Itu Balik Lagi, Lalu Serang Jenazah

Ilustrasi gajah.
Ilustrasi gajah. (MARIOLA GROBELSKA /Unsplash)

Kisah kekejaman manusia terhadap gajah sering ditemukan dan diberitakan.

Namun kali ini ada kisah pilu yang dirasakan oleh seorang wanita.

Entah apa yang membuat gajah itu begitu marah kepada seorang wanita yang berusia 70 tahun ini.

Seekor gajah dilaporkan menginjak seorang wanita tua, lalu saat dimakamkan dia datang lagi untuk menyerang jasad nenek itu.

Pada tahun 2022 lalu ada seorang nenek bernama Maya Murmu.

4 dari 4 halaman

Saat itu Maya Murmu sedang mengumpulkan segentong air ketika seekor gajah menginjaknya.

Maya lalu dilarikan ke rumah sakit, tetapi meninggal karena luka parahnya.

Hingga akhirnya para anggota keluarga Maya berkumpul untuk pemakaman.

Namun tak dinyana gajah yang sama muncul lagi dan datang untuk melihat lagi jenazah nenek Maya.

Keluarga pun tak berkutik melihat besarnya gajah.

Gajah itu dilaporkan mengangkat tubuh Murmu dari tumpukan kayu pemakaman dan menyerangnya lagi.

Dilansir dari IndiaTimes dan Fox26, kasus ini terjadi di desa Raipai, Mayurbhanj, Odisha, India pada 9 Juni 2022 lalu.

Kronologi kejadian

Diketahui memang saat itu nenek Maya sedang mencari segentong air untuk memasak.

Setelah melihat ada kawanan gajah mendekat, si nenek mencoba melarikan diri.

Tetapi salah satu gajah bergegas menuju Maya dan menginjaknya.

Dia dilarikan ke rumah sakit tetapi meninggal karena luka injakan seekor gajah.

Hingga akhirnya jasad Nenek Maya dibawa pulang ke rumah dan disiapkan untuk pemakaman dengan cara dibakar di hari yang sama.

Saat itulah peristiwa yang penginjakan kedua terjadi.

Saat upacara berlangsung, laporan menyebutkan bahwa kawanan gajah muncul lagi dari hutan.

Membuat penduduk desa berlarian dan anggota keluarga Maya berlarian meninggalkan jasad Maya.

Salah satu gajah kemudian dikabarkan menyerang jenazah wanita tersebut, lalu mengangkat dan melemparkannya ke udara.

Dalam video yang viral pada saat itu, kawanan gajah terlihat di tepi hutan, dengan salah satu gajah mengejar seorang penduduk desa saat para pelayat berteriak ke arah kawanan tersebut.

Kawanan tersebut kemudian menghancurkan rumah Maya Murmu, dengan tiga rumah lainnya rusak akibat penyerangan tersebut.

Tidak ada orang lain di desa yang dilaporkan terluka.

Seorang penduduk desa memberikan keterangan:

"Kami ketakutan setelah menyaksikan kawanan gajah pada malam kejadian."

"Kami belum pernah melihat kawanan gajah yang begitu ganas sebelumnya."

Keluarga Murmu dapat melanjutkan upacara setelah kawanan gajah meninggalkan daerah tersebut.

Menurut laporan lain, gajah tersebut telah tersesat dari Suaka Margasatwa Dalma, yang jaraknya lebih dari 100 mil dari Odisha.

Tingkat kekerasan dari makhluk yang biasanya damai membuat banyak orang bertanya-tanya apa yang menyebabkan gajah-gajah menjadi ganas dan berperilaku seperti itu.

Meskipun tidak ada konfirmasi mengenai motif gajah tersebut, banyak pengguna online berspekulasi bahwa wanita tersebut adalah bagian dari kelompok pemburu yang membunuh bayi gajah tersebut.

(Tribunstyle/Putri Asti/Dhimas)

Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com dengan judul KISAH Pai Lin Gajah yang Cacat Setelah 25 Tahun Bekerja Mengangkut Turis, Kondisinya Memilukan

Selanjutnya
Sumber: Tribun Style
Tags:
Thailandgajahturis Milk Bun
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved