TRIBUNTRAVEL.COM - Dengan lebih dari 1,7 juta pengunjung pada tahun 2022, menurut Badan Pariwisata Islandia, bentang alam dan fenomena alam Islandia yang menakjubkan terus menarik banyak wisatawan ke pantainya.
Tidak dapat dipungkiri, wisatawan melakukan kesalahan atau menghadapi benturan budaya selama mereka liburan ke Islandia.
Baca juga: 5 Monster Natal yang Legendaris, dari Krampus si Anti Santa hingga Kucing Yule Islandia

Baca juga: 10 Cara Mengucapkan “Selamat Natal” di Seluruh Dunia, dari Jepang hingga Islandia
Jika kamu tidak ingin dibenci penduduk lokal saat liburan ke Islandia, ada beberapa aturan tak tertulis yang harus kamu tahu.
Dilansir dari insider, berikut enam hal yang penduduk setempat harap tidak dilakukan wisatawan ketika mereka mengunjungi Islandia.
Baca juga: 16 Air Terjun Tertinggi di Eropa, Air Terjun Krimml di Austria hingga Seljalandsfoss di Islandia
Baca juga: 10 Makanan Unik di Islandia, Cobain Sensasi Makan Hiu Fermentasi hingga Puding Darah
1. Penduduk setempat telah mendengar semua lelucon tentang Islandia dan Greenland sebelumnya, dan mereka tidak terhibur
Wisatawan kadang-kadang bercanda dengan orang Islandia tentang bagaimana negara Greenland tertutup es, namun Islandia (Iceland) sangat hijau.
Vanessa Terrazas, warga Islandia , mengatakan kepada Business Insider bahwa lelucon itu menjadi membosankan setelah terlalu sering mendengarnya.
2. Mereka juga memutar mata ketika wisatawan bertanya di mana melihat cahaya utara selama bulan-bulan musim panas, ketika cahaya utara tidak terlihat

Baca juga: 5 Lokasi Syuting Film Star Wars yang Ada di Dunia Nyata, Pesona Pasir Hitam Reynisfjara di Islandia
Cahaya utara biasanya terlihat di Islandia antara bulan September dan April, sedangkan musim matahari tengah malam dengan siang hari 24 jam terjadi antara bulan Mei dan Agustus.
Terrazas mengatakan bahwa dia sering bertemu dengan turis yang tidak melakukan penelitian dan datang ke Islandia untuk melihat cahaya utara pada waktu yang salah dalam setahun.
3. Memberi tip tidak selalu dihargai oleh pekerja jasa di Islandia
Meskipun memberi tip adalah hal yang lumrah, dan bahkan diharapkan, bagi pekerja jasa di AS, hal ini tidak lazim di negara-negara Eropa seperti Islandia.
Beberapa penduduk setempat mungkin menerima tip, namun yang lain mungkin tidak mau atau tidak dapat menerimanya, sehingga dapat menimbulkan momen yang canggung.
“Sering kali ada tip yang diberikan kepada pramusaji dan mereka berkata, 'Kami tidak bisa menerimanya,' dan akhirnya berubah menjadi pertengkaran, dan itu adalah sesuatu yang cukup sering terjadi,” Anna Ragna, yang lahir dan besar di Islandia dan pindah ke AS pada tahun 2015, mengatakan kepada Business Insider.

4. Penduduk Islandia benci orang yang membuang sampah sembarangan sembarangan
Islandia terkenal dengan keindahan alamnya yang masih asli.
Ketika wisatawan membuang sampahnya ke tanah, hal itu merusak lingkungan dan “membuat kita marah,” kata Ragna.
5. Penduduk setempat berharap wisatawan lebih berhati-hati dalam melestarikan lumut rapuh di Islandia
Wisatawan tidak selalu menyadari betapa halusnya lumut Islandia.
Organisme yang tumbuh lambat ini dapat bertahan dalam iklim yang keras di negara tersebut, namun sangat rapuh jika diinjak, demikian yang dilaporkan The Reykjavík Grapevine.
“Pertumbuhannya sangat lambat dan memerlukan waktu ratusan tahun hanya untuk menumbuhkan sebidang tanah sederhana,” kata Ragna.

6. Mengabaikan tanda-tanda peringatan atau saran dari pihak berwenang setempat bisa memerlukan penyelamatan yang mahal, atau lebih buruk lagi
Helikopter Penjaga Pantai Islandia menyelamatkan seorang pejalan kaki yang "kelelahan, kedinginan, dan terkejut" karena berada terlalu dekat dengan letusan gunung berapi di dekat Grindavík pada 19 Desember.
Pihak berwenang memperingatkan wisatawan untuk "berpikir empat kali" sebelum mendekati lokasi tersebut.
Davíð Geir Jónasson, pemilik perusahaan tur Islandia Vík Expeditions , telah melihat hal ini terjadi berkali-kali selama 15 tahun menjadi anggota tim pencarian dan penyelamatan Islandia.
“Di Islandia, tanda peringatan dipasang karena ada yang meninggal atau banyak orang meninggal,” katanya. “Ini bukan hanya karena sesuatu mungkin terjadi.”
Ambar/TribunTravel
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.