TRIBUNTRAVEL.COM - Muhammad Ridho Kurniawan (21) baru pertama kali mendaki saat Gunung Marapi di Sumatera Barat mengalami erupsi pada Minggu (3/12/2023).
Adapun Ridho bersama dua kawannya yaitu Aditya Sukirno Putra (21) dan Muhammad Arbi Muharman (21) menjadi korban selamat saat erupsi Gunung Marapi.

Ridho dan kedua kawannya saat ini masih dirawat di RSUD Achmad Mochtar Bukittinggi.
Saat ditemui tim TribunPadang.com, ketiga korban asal Pekanbaru ini tampak berbaring di satu ruangan yang sama.
Baca juga: Terungkap Kondisi Pendaki Gunung Marapi yang Viral karena Terjebak Erupsi, Kini Dirawat di RS
Ridho tampak mengalami luka bakar di beberapa bagian tubuh, kaki kiri bagian lutut yang diperban dan telapak kaki kanan yang juga di perban, namun sudah bisa diajak berkomunikasi.
Aditya juga tampak mengalami luka bakar di beberapa bagian tubuh dan juga sudah bisa diajak berkomunikasi dan berjalan
LIHAT JUGA:
Sementara itu, Arbi juga mengalami luka bakar dan patah tulang di beberapa bagian tubuh, namun belum bisa diajak berkomunikasi.
Baca juga: Terungkap Kondisi Pendaki Gunung Marapi yang Viral karena Terjebak Erupsi, Kini Dirawat di RS
Pertama kali mendaki
Ridho menceritakan bahwa pendakian ke Gunung Marapi Sumatera Barat merupakan pendakian pertama bagi mereka.
Ridho mengatakan, mereka bartiga mendaki bersama dengan empat orang teman lainnya dengan total tujuh orang.
Dari tujuh orang, Ridho mengungkapkan hanya satu orang yang sudah pernah mendaki.

Enam di antaranya baru pertama kali mendaki gunung.
Ridho mengatakan saat dalam perjalanan menuju puncak merpati, ia bersama teman-teman lainnya sempat mendengar suara seperti mendesis dari dalam kawah. Setelah itu kawah mengeluarkan asap tebal.
Namun, salah satu temannya yang sudah pernah mendaki mengatakan bahwa itu hal yang wajar dan biasa, sehingga mereka melanjutkan perjalanan ke puncak.
Ia mengatakan, saat erupsi terjadi, ia memperkirakan sekitar 30 orang lebih pendaki berada di dekat kawah.
Ridho menjelaskan saat terjadi erupsi, ia bersama teman lainnya sedang dalam perjalanan turun dari puncak merpati.
"Saat terjadi erupsi, kami sedang dalam perjalanan turun sekitar pukul 14.00 WIB. Saat itu kami sedang berada tidak jauh dari puncak merpati," katanya.
"Di saat tengah perjalanan itu gunung meletus tanpa aba-aba atau erupsi. Saat erupsi itu kami langsung mencari tempat berlindung karena erupsi mengeluarkan batu-batu besar dan panas," sambungnya.
Baca juga: Viral Pendaki Gunung Marapi Sumbar Terjebak Erupsi, Tubuh Dipenuhi Abu hingga Alami Patah Tulang
Selanjutnya, kata Ridho, saat mencoba berlindung, ternyata batu panas yang dikeluarkan saat erupsi mengenai kakinya sehingga terluka dan membuat sulit berjalan.
"Batu yang berterbangan mengenai kaki saya sehingga terluka dan membuat sulit berjalan," jelasnya.
Selain itu, tangannya juga mengalami luka bakar karena kondisi tanah yang panas.
Ia sesekali meletakan tangannya ke lumut untuk mendinginkannya.

Berguling dan ngesot untuk selamatkan diri
Ridho mengatakan, saat berusaha turun, ia sedang bersama Adit dan Arbi.
"Kami bertiga waktu berusaha turun, karena Adit yang kondisinya masih bisa berjalan, jadi saya menyuruhnya untuk duluan turun dan mencari bantuan. Kalau Arbi kondisinya saat itu sudah parah," katanya.
Karena takut, ia bersama Arbi memberanikan diri untuk terus melanjutkan perjalanan dengan cara ngesot dan sesekali menggulingkan badannya karena sulit berjalan.
"Kami terus mencoba turun ke bawah dengan cara ngesot dan sesekali menggulingkan badan," katanya.
Selanjutnya ia bersama Arbi menemukan sebuah pondok yang letaknya tidak jauh dari tempat biasa pendaki mendirikan tenda.
"Jadi kami masuk kedalam pondok lalu sembunyi dibawah meja," jelasnya.
Saat berada di pondok, ia berteriak dan didengar oleh pendaki lainnya yang masih selamat.
"Jadi kami difotonya dan diteleponnya orang di bawah untuk mengabarkan ada korban di atas. 'Abang tunggu di sini ya, nanti kami ke atas lagi' kata orang itu," jelas Ridho.
"Kemudian diambilkannya dua buah sleeping bag dan beberapa makanan serta minuman bagi kami," sambungnya.
Baca juga: Viral Wisatawan Asyik Foto dan Rekam Momen Erupsi Gunung Merapi dari Tempat Wisata
Baca juga: Erupsi Gunung Merapi, Penerbangan Lion Air Jogja dan Solo Tak Alami Kendala
Menurut Ridho, ia bersama temannya baru mulai dievakuasi dari dalam pondok keesokan harinya, Senin (4/12/2023) sekitar pukul 12.00 WIB dan sampai di rumah sakit sekitar pukul 21.00 WIB.
"Lama turun karena erupsi masih terjadi saat proses, jadi tim mencari-cari momen juga untuk jalan," katanya.
Ridho bersyukur dan mengucapkan terima kasih karena masih bisa selamat atas bantuan dari tim yang bertugas untuk evakuasi.
"Saya mengucapkan terima kasih banyak untuk bapak-bapak yang sudah membantu evakuasi," tutupnya.
Artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Cerita Ridho Korban Selamat Erupsi Marapi: Turun Ngesot dan Berguling dari Puncak Selamatkan Diri.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.