TRIBUNTRAVEL.COM - Belakangan ramai perbincangan soal Xyloband yang tidak dikembalikan banyak penonton usai menyaksikan konser Coldplay di Jakarta.
Adapun konser Coldplay digelar di Gelora Bung Karno, Jakarta pada Rabu (15/11/2023) lalu.

Dalam konser Coldplay, penonton akan diberikan gelang berwarna putih yang disebut Xyloband.
Banyak yang menyebut pengembalian Xyloband itu menjadi barometer tersendiri bagi Coldplay untuk mau atau tidak kembali berkunjung ke negara yang paling sedikit mengembalikan Xyloband mereka.
Baca juga: Bukan 52, Pengembalian Gelang Xyloband Konser Coldplay di Jakarta 77 Persen
Padahal pengembalian Xyloband masuk dalam peraturan yang harus dipatuhi para penonton konser Coldplay.
Namun sebagian penonton yang justru memilih membawa pulang Xyloband tersebut dengan alih-alih kelupaan atau sebagai kenang-kenangan usai konser.
LIHAT JUGA:
Di Indonesia sendiri, pengembalian Xyloband sekira 77 persen dari jumlah penonton yang mencapai lebih dari 80.000 orang.
Lalu, apa itu Xyloband?
Xyloband adalah wristband atau gelang kecil berwarna putih itu yang mengeluarkan berbagai warna sesuai dengan suara musik di konser tersebut.
Baca juga: Pria Nonton Konser Coldplay Tak Malu Pakai HP Jadul, Dapat Tiket Gratis Hasil Giveaway
Ketika lampu stadion dimatikan dan Chris Martin cs memulai konsernya, Xyloband akan mengeluarkan warna-warna tertentu.
Adanya Xyloband membuat penonton jadi semakin punya pengalaman tak terlupakan karena dapat menikmati alulan musik konser sembari menyaksikan warna-warni yang menyala mengikuti irama musik.

Xyloband didapatkan semua penonton usai mereka menukarkan tiket konser.
Namun peraturannya, Xyloband bukan diberikan untuk penonton, melainkan dipinjami yang berarti harus dikembalikan saat konser selesai.
Coldplay biasanya mencatat dalam hitungan persen seberapa banyak penonton mengembalikan Xyloband mereka di konser selanjutnya.
Penjelasan lebih detailnya, Xyloband berisi dioda pemancar cahaya dan penerima frekuensi radio yang diluncurkan oleh RB Concepts Ltd, sebuah perusahaan yang didirikan oleh pengusaha Clive Banks dengan penemu Jason Regler.
Lampu di dalam gelang dapat dikontrol oleh program perangkat lunak, yang mengirimkan sinyal ke gelang, memerintahkan untuk menyala atau berkedip, misalnya.
Baca juga: Usai Sukses Gelar Konser di Jakarta, Coldplay Sumbang Kapal Pembersih Sampah untuk Sungai Cisadane
Versi satu warna tersedia dalam warna hijau, biru, kuning, merah, merah muda, dan putih.
Cara kerja Xyloband terbuat dari material plastik tebal dengan LED di dalamnya.
Ada pula penerima sinyal radio yang ditempatkan di dalam gelang tersebut.
Penerima sinyal itu akan menerima sinyal nirkabel dari pengontrol yang dikirimkan oleh operator.

Operator pengontrol atau perangkat lunak laptop dapat memprogram semua gelang atau hanya gelang dengan warna tertentu untuk berkedip dan mati pada interval tertentu dan saat-saat tertentu.
Penggunaan Xyloband dalam skala besar pertama kali dilakukan pada tur "Mylo Xyloto" pada tahun 2012.
Satu unit Xyloband diberikan kepada setiap penonton sebelum memasuki area konser.
Baca juga: 8 Kuliner Malam Dekat GBK yang Wajib Dicoba setelah Nonton Konser Coldplay
Saat konser berlangsung, Xyloband itu memunculkan kerlipan cahaya yang telah disinkronkan dengan musik.
Jason Regler mengatakan bahwa ia mendapatkan ide untuk produk ini saat sedang menonton konser Coldplay.
Jason terinspirasi ketika Chris Martin cs membawakan lagu 'Fix You'.
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Apa Itu Xyloband, Gelang Konser Coldplay yang Jadi Sorotan, 77 Persen Dikembalikan Penonton di GBK.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.