TRIBUNTRAVEL.COM - Topi milik kaisar legendaris asal Prancis Napoleon Bonaparte dilelang.
Penawaran dimulai di rumah lelang Osenat di Fontainebleau, Paris, pada hari Minggu, (19/11/2023).

Peninggalan bersejarah tersebut diperkirakan akan terjual dengan harga antara Rp 10 miliar - Rp 13,4 miliar, seperti dikutip dari laman Insider, Senin (20/11/2023).
Topi yang dilelang merupakan salah satu dari sekira 120 topi bicorne yang dimiliki Napoleon pada masa pemerintahannya di abad ke-19.
Baca juga: Dilelang, Benda Langka Peninggalan Titanic Ini Terjual hingga Rp 2,5 Triliun
Napoleon akan memakai topi menyamping agar dirinya lebih mudah dikenali dalam pertempuran.
Sebab hal itu membedakannya dari perwira lain yang memakai topi menghadap ke depan.
"Orang-orang mengenali topi ini di mana-mana. Ketika mereka melihatnya di medan perang, mereka tahu Napoleon ada di sana," ungkap Jean-Pierre Osenat, kepala rumah lelang Osenat.
"Dan ketika sendirian, dia selalu memegang benda itu di kepalanya atau di tangannya, dan terkadang dia melemparkannya ke tanah. Itu adalah gambarnya, lambang kekaisaran," imbuhnya.
Osenat mengatakan bahwa lelang ditujukan kepada orang orang penggemar Napoleon.
Baca juga: Jersey Cristiano Ronaldo Bakal Dilelang Buat Bantu Korban Gempa Turki
"Masih ada sekitar 20 yang asli dan sekitar 15 di antaranya disimpan di museum, jadi ada sekitar 4 atau 5 yang ada di kolektor," kata Jean-Pierre Osenat.
Kotak rias kayu Napoleon juga akan dilelang.
Kotak itu berisi beberapa pisau cukur, sikat gigi perak, dan gunting.

Semua barang tersebut berasal dari koleksi seorang kolektor bernama Jean-Louis Noisiez.
Sebuah film berjudul "Napoleon" tentang naiknya kaisar ke kekuasaan juga akan dirilis pada tanggal 22 November 2023 mendatang.
Film ini menampilkan Joaquin Phoenix sebagai pemeran utama.
Sebagai informasi, Napoleon Bonaparte adalah kekuatan yang patut diperhitungkan pada masanya.
Ia merupalan seorang jenius militer, menguasai negaranya pada saat yang tepat di tengah dampak Revolusi Prancis.
Baca juga: Terbengkalai Puluhan Tahun, Jet Pribadi Milik Elvis Presley Akan Segera Dilelang
Sayang ambisi Napoleon menyebabkan kejatuhannya.
Setelah kekalahannya di Pertempuran Waterloo, Napoleon turun tahta, dan dia dipaksa oleh Inggris untuk menjalani sisa hidupnya di pengasingan di pulau St. Helena.
Di sinilah Napoleon meninggal pada tanggal 5 Mei 1821, di usia 51 tahun.
Kisah Napoleon tidak berakhir di situ saja.

Ketika seorang dokter dibawa untuk melakukan otopsi terhadap mantan kaisar tersebut, dia membuat keputusan aneh dengan memotong penis Napoleon dan memberikannya kepada seorang pendeta, yang kemudian menyelundupkannya ke Corsica.
Dilansir dari allthatsinteresting, Napoleon adalah tokoh yang sangat berpengaruh dalam perjalanan sejarah, dan oleh karena itu, kehidupannya telah diteliti secara menyeluruh oleh sejumlah sejarawan dan cendekiawan selama bertahun-tahun.
Seperti tokoh-tokoh lain sepanjang sejarah, barang-barang yang pernah menjadi milik Napoleon sangat dicari oleh para kolektor, termasuk anggota tubuhnya yang terpotong-potong.
Namun mengapa banyak yang tertarik dengan penisnya?
Baca juga: Novel Langka Harry Potter Edisi Pertama Dilelang, Terjual Rp 1,3 Miliar
Nah, ini bukan pertama kalinya penis seorang tokoh sejarah menjadi pusat perhatian.
Lagi pula, ada banyak mitos dan legenda seputar penis Rasputin , organ berukuran 12 inci yang diduga diasamkan dan dipajang di Museum Erotika St. Petersburg.
Penis Napoleon terkenal karena alasan lain.
“Bagi saya, ini semacam simbol dari segala sesuatu yang menarik tentang sejarah,” kata penulis Tony Perrottet dalam sebuah wawancara dengan NPR . Perrottet mungkin adalah pakar terbesar mengenai penis Napoleon, setelah menulis seluruh buku tentangnya: Napoleon’s Privates: 2,500 Years of History Unzipped. “Ini semacam kombinasi cinta, kematian, seks, tragedi, dan lelucon dalam satu cerita ini.”
Setelah kematian Napoleon, dokternya, Francesco Antommarchi, mengambil penisnya dan memberikannya kepada seorang pendeta bernama Abbé Anges Paul Vignali.
Vignali kemudian menyelundupkan penis tersebut ke Corsica.
Di sana, dia dibunuh dalam “balas dendam berdarah yang aneh,” tapi dia mewariskan penis Napoleon kepada keluarganya – dan mereka menyimpannya sampai tahun 1916.
Dari sana, kepemilikan penis Napoleon dialihkan ke seorang kolektor asal Inggris.
Kemudian, pada tahun 1924, seorang pembeli Amerika membeli penis tersebut dan memasukkannya ke dalam kotak beludru yang rumit.
Penis tersebut kemudian dipajang di New York pada tahun 1927.
Saat itu, Perrottet berkata, “Penis tersebut digambarkan seperti sepotong kulit atau belut yang layu.”
Sungguh disayangkan bahwa setelah penisnya dikeluarkan, penisnya tidak disimpan dengan benar dalam formaldehida atau bahan lain yang dapat membantunya bertahan dalam ujian waktu dengan lebih baik.
Tampaknya, pada saat itu, pemerintah Perancis diberi kesempatan untuk membeli kembali penis Napoleon, namun mereka menolak – dan bahkan tidak mau mengakui bahwa penis tersebut benar-benar ada.
Baca juga: Berlian Langka dari Luar Angkasa Pertama Kali Dilelang di Dubai, Harga Jualnya Fantastis
(TribunTravel.com/mym)
Untuk membaca artikel terkait berita viral, kunjungi laman ini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.