TRIBUNTRAVEL.COM - Perusahaan Neuralink, yang didirikan Elon Musk berencana menanamkan sebuah chip pada manusia.
Penanaman chip pada manusia memang belum terjadi, namun rencananya akan diterapkan pada 11 orang di tahun depan.

Kemudian pada tahun 2030, chip diprediksi sudah ditanam pada 22.000 orang.
Hal itu diungkapkan oleh Ashlee Vance, seorang penulis biografi Elon Musk.
Baca juga: Elon Musk Ganti Nama Twitter Jadi X, Kini Tak Lagi Pakai Logo Burung Warna Biru
Awal tahun ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) memberikan persetujuan kepada Neuralink untuk meluncurkan uji coba pada manusia terhadap perangkatnya.
Perangkat tersebut digambarkan oleh Elon Musk sebagai "Fitbit in your skull".
FDA sebelumnya menolak tawaran Neuralink untuk pengujian manusia pada bulan Maret lalu lantaran masalah keamanan.
Termasuk bahwa kabel yang terhubung ke chip otak dapat bergerak di dalam kepala subjek atau bahwa chip tersebut berpotensi menjadi terlalu panas.
Baca juga: Elon Musk vs Mark Zuckerberg Makin Memanas, Italia Tawarkan Colosseum Jadi Lokasi Pertarungan
Nueralink sedang mencari orang-orang yang mengalami kelumpuhan pada keempat anggota tubuhnya karena cedera tulang belakang atau ALS.
Perusahaan tersebut pada akhirnya berharap untuk membuat perangkat yang akan menciptakan semacam simbiosis antara manusia dan mesin dan memungkinkan manusia mengirim pesan atau bermain game, hanya dengan menggunakan pikiran mereka.

Namun, pertama-tama perusahaan bertujuan untuk membantu orang-orang dengan gangguan neurologis.
Vance, yang mulai menulis biografi tahun 2015 "Elon Musk: Tesla, SpaceX, dan Quest for a Fantastic Future," mengatakan dalam laporannya bahwa ada "banyak sekali minat dari ribuan calon pasien."
Namun, Neuralink masih mencari sukarelawan pertama atau "seseorang yang bersedia potongan tengkoraknya diangkat oleh ahli bedah sehingga robot besar dapat memasukkan serangkaian elektroda dan kabel super tipis ke dalam otak mereka."
Baca juga: Elon Musk Tangguhkan Akun Twitter yang Lacak Jet Pribadinya, Sempat Tawarkan Rp 78 Juta
Vance mengatakan dibutuhkan "beberapa jam" bagi ahli bedah untuk melakukan kraniektomi dan kemudian sekitar 25 menit bagi robot untuk memasukkan perangkat tersebut, bersama dengan susunan ultra-tipisnya yang terdiri dari sekitar 64 benang berbeda.
Alat tersebut akan menggantikan bagian tengkorak yang telah diangkat.

Baca juga: Elon Musk Klaim Truk Buatannya Bisa Jadi Perahu dan Seberangi Sungai
Vance mengungkap benangnya sangat tipis, kira-kira 1/14 lebar sehelai rambut manusia.
Neuralink telah melakukan 155 operasi implantasi menggunakan robot pada berbagai subjek uji hewan, termasuk babi dan monyet, tulis Vance.
Namun, dengan gaya khas Elon Musk, miliarder ini terus mendorong robot untuk bergerak lebih cepat, serta agar operasi dilakukan tanpa bantuan manusia.
Vance mengatakan Elon Musk telah menunjukkan perlunya memerangi persaingan dari startup otak-komputer lainnya seperti Synchron dan Onward, yang telah memulai uji coba pada manusia.
Miliarder itu juga telah memperingatkan bahwa Neuralink perlu meningkatkan kecepatannya "seperti dunia akan berakhir" untuk mengimbangi AI dan kemungkinan adanya makhluk AI yang tidak ramah terhadap manusia, tulis Vance.
Baca juga: Deretan Perubahan dan Kontroversi Twitter sejak Dipimpin Elon Musk, Logo Burung Biru Diganti X
(TribunTravel.com/mym)
Untuk membaca artikel terkait berita viral, kunjungi laman ini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.