Breaking News:

Cuaca Terlalu Panas, Pembalap F1 di GP Qatar Muntah Dalam Helm dan Hampir Pingsan

Sejumlah pembalap F1 di Grand Prix Qatar mengalami kendala cuaca terlalu panas hingga menyebabkan muntah dalam helm dan ada yang hampir pingsan.

Penulis: Nurul Intaniar
Editor: Nurul Intaniar
Instagram/@estebanocon
Esteban Ocon pembalap Formula 1 atau F1. Sejumlah pembalap F1 di Grand Prix Qatar mengalami kendala cuaca terlalu panas hingga menyebabkan muntah dalam helm dan ada yang hampir pingsan. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Grand Prix Qatar merupakan balapan motor Formula 1 (F1) yang diadakan mulai 8 Oktober 2023 di Sirkuit Internasional Lusail di Lusail, Qatar.

Namun, gelaran Grand Prix Qatar yang intens membuat banyak pembalap melaporkan merasa tidak enak badan karena cuaca panas di gurun Doha yang tak tertahankan.

Gegara cuaca panas, sejumlah pembalap Formula 1 pun merasa tidak enak badan.

Baca juga: F1 Powerboat Sukses Digelar, Buktikan Danau Toba Layak Jadi Lokasi Event Internasional

Esteban Ocon pembalap Formula 1 atau F1. Sejumlah pembalap F1 di Grand Prix Qatar mengalami kendala cuaca terlalu panas hingga menyebabkan muntah dalam helm dan ada yang hampir pingsan.
Esteban Ocon pembalap Formula 1 atau F1. Sejumlah pembalap F1 di Grand Prix Qatar mengalami kendala cuaca terlalu panas hingga menyebabkan muntah dalam helm dan ada yang hampir pingsan. (Instagram/@estebanocon)

Beberapa di antaranya ada yang muntah dalam helm hingga hampir pingsan.

Esteban Ocon dan George Russell misalnya.

Esteban mengungkapkan bahwa dia muntah di dalam helmnya selama Grand Prix Qatar berlangsung.

Baca juga: Pertama Kali Nonton F1 Powerboat di Danau Toba, Jokowi: Event yang Sangat Seru

Sementara George Russell hampir pingsan saat para pembalap terkena panas terik Doha.

Sejauh ini, yang tercatat dalam sejarah adalah balapan di Singapura yang cukup sulit karena harus menghadapi panasnya matahari.

Tapi tahun ini, balapan di Sirkuit Internasional Lusail juga tak kalah sulit karena para pembalap harus menambah tuntutan fisik, Express melaporkan.

Berbicara kepada Sky Sports F1 tentang pengalamannya, Ocon mengatakan: "Saya muntah ya, selama dua lap saya kira. Saya seperti 'sialan - maaf telah bersumpah - ini akan menjadi perjalanan yang panjang'. Saya mencoba untuk fokus pada apa yang harus saya lakukan tetapi saya belum pernah melakukannya sebelumnya."

2 dari 4 halaman

"Saya selalu bisa melakukan balapan jarak penuh. Hari ini hanya udara panas dan seberapa panas mesin di belakang mobil. Pasti suhu di dalam mobil hari ini seperti 80 derajat."

Baca juga: Apresiasi F1 PowerBoat, Sandiaga Uno: Danau Toba Makin Dikenal Dunia

George Russell pembalap Formula 1 atau F1. Sejumlah pembalap F1 di Grand Prix Qatar mengalami kendala cuaca terlalu panas hingga menyebabkan muntah dalam helm dan ada yang hampir pingsan.
George Russell pembalap Formula 1 atau F1. Sejumlah pembalap F1 di Grand Prix Qatar mengalami kendala cuaca terlalu panas hingga menyebabkan muntah dalam helm dan ada yang hampir pingsan. (Instagram/@georgerussell63)

Perjuangan Ocon masih jauh dari akhir dari kekacauan yang dihadapi para pembalap di Qatar. Rookie yang berada di bawah tekanan, Logan Sargeant, harus dibantu keluar dari mobilnya di garasi setelah ia terpaksa pensiun karena sakit pada tahap penutupan.

Lance Stroll juga berjuang melawan panas. Pengemudi Aston Martin terekam sedang membungkuk di atas ban kiri depan mobil AMR23 miliknya setelah keluar dari kendaraannya di jalur pit usai balapan.

Pembalap Mercedes George Russell, yang terlibat insiden putaran pertama dengan rekan setimnya Lewis Hamilton, menggambarkan kondisi tersebut berada di ambang batas dengan suhu yang membuat pembalap berada di bawah tekanan yang tidak wajar.

Baca juga: Viral Keributan Antar Pengemudi Taksi di Stasiun Solo Balapan, Sempat Dikira Pengeroyokan

Setelah sesinya, dia mengungkapkan bahwa: "Sejujurnya, ada saat-saat di mana saya pikir saya akan pingsan."

Terlepas dari tantangan ini, ia berhasil meraih finis P4 setelah kontak putaran pembukaannya.

Charles Leclerc pun ikut menambah perbincangan.

Dia berkata: "Saya pikir semua orang sudah berjuang, tidak terkecuali. Saya pikir itu adalah balapan terberat dalam karir kami sebagai pembalap."

"Panasnya benar-benar gila. Kedua, kami punya banyak tikungan berkecepatan tinggi. Dan ketiga, yang menurut saya paling signifikan, adalah menambahkan tiga pemberhentian."

Baca juga: Kisah Pemudik Lebaran Jadi Orang Pertama Masuk Jalur One Way, Vibesnya Seperti Mau Balapan

Esteban Ocon pembalap Formula 1 atau F1. Sejumlah pembalap F1 di Grand Prix Qatar mengalami kendala cuaca terlalu panas hingga menyebabkan muntah dalam helm dan ada yang hampir pingsan.
Esteban Ocon pembalap Formula 1 atau F1. Sejumlah pembalap F1 di Grand Prix Qatar mengalami kendala cuaca terlalu panas hingga menyebabkan muntah dalam helm dan ada yang hampir pingsan. (Instagram/@estebanocon)

Viral Kecelakaan di Sirkuit Mandalika, Pembalap Jepang Meningal Dunia

3 dari 4 halaman

Pada ajang Race 2 Kelas ASB1000 Asia Road Racing Championship (ARRC) di Sirkuit Mandalika, Minggu (13/8/2023), terjadi insiden kecelakaan hebat.

Kecelakaan di sirkuit Mandalika memakan korban jiwa.

Korban kecelakaan di sirkuit Mandalika yaitu pembalap dari Jepang bernama Hariku Noguchi.

Hariku Noguchi meninggal dunia usai kecelakaan parah setelah mendapatkan perawatan pada Rabu (16/8/2023) di RSUD Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Pembalap Jepang tersebut meninggal dunia setelah menjalani perawatan selama tiga hari.

Insiden Hariku Noguchi di sirkuit Mandalika saat ditikungan 10 lap ke empat.

Ia tertabrak oleh pebalap asal Malaysia Zaqhwan Zaidi.

Menurut Ketua IMI NTB dr H L Herman Mahaputra, kecelakaan yang menimpa Hariku Noguchi murni karena insiden balapan.

"Ini murni kecelakaan," ucap Dokter Jack, sapaan akrabnya dikonfirmasi Kamis (17/8/2023).

Dia menampik soal kecelakaan di tikungan 10 itu karena kondisi lintasan aspal Sirkuit Mandalika.

4 dari 4 halaman

"Di manapun itu yang namanya pembalap sudah tahu resiko apa yang akan terjadi," bebernya.

Pria yang juga Direktur RSUD Provinsi NTB ini turut menyampaikan bela sungkawa atas kejadian tersebut.

Dokter Jack, sapaan karibnya, Haruki mengalamai cedera di bagian kepala.

"Cedera kepala berat," jelas Dokter Jack.

Haruki sempat mendapat perawatan sementara di pusat medis Sirkuit Mandalika sebelum dirujuk ke rumah sakit di Kota Mataram itu.

"Pada saat itu awalnya berhasil menstabilkan dan kami bawa ke RSUD," kata dia.

Haruki pun kemudian mendapat perawatan intensif hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia Rabu (16/8/2023) sore.

"Tim kami sudah bekerja secara maksimal," kata Dokter Jack.

Usai pemulasaran jenazah, pihak RS sudah menyiapkan keperluan pemulangan ke Jepang.

Haruki bahkan sudah didampingi pihak keluarga yang terbang menyusul ke Lombok.

Selanjutnya, sambung Dokter Jack, RSUD Provinsi NTB berkoordinasi dengan panitia ARRC, MGPA dan tim agen yang menangani.

"Saat ini ada di kamar jenazah. Kemarin kita sepakat dari pihak keluarga, MGPA, kemudian pihak panitia nanti tinggal menunggu agen yang mengurus semuanya," jelas Dokter Jack.

(TribunTravel.com/nrlintaniar)

Kumpulan artikel viral

Selanjutnya
Tags:
QatarLusailFormula 1cuaca panas Bisht Szymon Marciniak
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved