Breaking News:

Fakta Unik Eyam, Desa Kecil di Inggris yang Menghentikan Wabah Pes

Wabah tersebut mencapai Eyam, sebuah desa kecil di Derbyshire, Inggris, pada awal tahun 1665-1666.

zoom-inlihat foto Fakta Unik Eyam, Desa Kecil di Inggris yang Menghentikan Wabah Pes
mickie collins /  Pondok Wabah Eyam Derbyshire
Pondok Wabah Eyam Derbyshire, Inggris

TRIBUNTRAVEL.COM - Tahukah kamu tentang Wabah Bubonic yang melanda sebagian besar Eropa, Asia, Amerika Utara, dan Afrika Utara pada tahun 1300an?

Kisah-kisah mengerikan mengenai Wabah Pes telah terdokumentasi dengan baik, dan dari kisah-kisah tersebut kita mengetahui bahwa wabah tersebut berlangsung selama beberapa abad.

Baca juga: Menjelajahi Taman Paling Mematikan di Inggris, Tanamannya Bisa Membunuh Manusia

Suasana di Desa Eyam Inggris
Eyam adalah sebuah desa di Taman Nasional Peak District. Desa ini terkenal dengan wabah penyakit pes yang terjadi di sana pada tahun 1665, di mana penduduk desa memilih untuk mengisolasi diri daripada membiarkan infeksinya menyebar. Desa yang sekarang didirikan dan diberi nama oleh orang Anglo-Saxon, meskipun timah telah ditambang di daerah tersebut oleh orang Romawi. Dulunya merupakan kawasan industri, perekonomiannya kini bergantung pada perdagangan pariwisata dan dipromosikan sebagai 'desa wabah'.
(Stephen G Taylor / Eyam Village)

Baca juga: Seikat Rambut Pangeran Ethiopia yang Diculik Pasukan Inggris Dikembalikan, Jasadnya?

Dunia kita saat ini baru saja keluar dari pandemi COVID-19, yang mengalami tahap terburuk dari awal tahun 2020 hingga akhir tahun 2021.

Bayangkan Wabah Pes atau Kematian Hitam sebagai sesuatu yang lebih buruk dan bertahan lama.

Baca juga: Kronologi Bule Inggris Ngamuk dan Tampar Polisi di Bali, Berhasil Ditangkap & Terancam Dideportasi

Baca juga: 6 Toko Buku Terbaik di Tokyo Jepang untuk Membeli Manga Berbahasa Inggris

Wabah tersebut mencapai Eyam, sebuah desa kecil di Derbyshire, Inggris, pada awal tahun 1665-1666.

Sebanyak 260 orang meninggal karenanya di desa kecil ini.

Namun kami di sini bukan untuk menceritakan kembali betapa buruknya wabah tersebut, namun untuk menyoroti hal-hal luar biasa yang dilakukan Desa Eyam dalam menghentikan Wabah Pes.

Sejarah Desa Wabah Eyam

Mungkin hanya di Eyam yang pantas menyebut sebuah rumah sebagai 'pondok wabah'. Barisan ini dikenal sebagai pondok wabah karena di sinilah pada tahun 1665 George Viccars, seorang penjahit harian, menginap bersama seorang janda dan kedua putranya. Dia menerima kiriman kain dari London - tempat wabah pes sedang merajalela - dan dari sini dia tertular penyakit tersebut dan menjadi korban pertama di desa tersebut.
Mungkin hanya di Eyam yang pantas menyebut sebuah rumah sebagai 'pondok wabah'. Barisan ini dikenal sebagai pondok wabah karena di sinilah pada tahun 1665 George Viccars, seorang penjahit harian, menginap bersama seorang janda dan kedua putranya. Dia menerima kiriman kain dari London - tempat wabah pes sedang merajalela - dan dari sini dia tertular penyakit tersebut dan menjadi korban pertama di desa tersebut. (Stephen McKay /geograph)

Baca juga: Mantan Koki Kerajaan Inggris Bagikan Resep Paprika Kesukaan Putri Diana, Cocok Buat Sarapan

Pada musim panas tahun 1665, seseorang mengirim seikat kain yang dipenuhi kutu ke penjahit setempat di Eyam.

Dilansir dari indiatimes, kutu tersebut membawa bakteri penyebab wabah.

2 dari 3 halaman

Penting untuk dicatat bahwa London juga merupakan satu kota yang terkena dampak paling parah selama pandemi Wabah Bubonic di seluruh dunia.

Penjahit, asistennya, dan anggota keluarga lainnya menjadi orang pertama yang meninggal akibat wabah ini.

Sayangnya, semua itu terjadi dalam waktu singkat.

Total wabah tersebut berlangsung selama 14 bulan, di mana desa Eyam yang berpenduduk sekitar 350 jiwa kehilangan 260 warga akibat wabah tersebut.

Desa tersebut menyadari masalah yang ada dan melihat betapa cepatnya penyebaran penyakit tersebut di desa tersebut, mereka mengambil keputusan sulit untuk mengisolasi seluruh desa guna menghentikan desa-desa tetangga agar tidak tertular.

Sebuah ide muncul.

Isolasi sukarela dilakuakn untuk membantu wabah ini berakhir.

Isolasi diri pada masa itu dengan sumber daya yang terbatas (misalnya pekerja garis depan, layanan darurat, dll), pasti merupakan tugas yang sangat sulit untuk dilakukan.

Namun penduduk desa Eyam, dalam satu tindakan pengorbanan terbesarnya, memutuskan untuk melakukan hal tersebut.

Batu pembatas dipasang untuk menandai batas zona karantina, dan makanan serta perbekalan diserahkan kepada mereka di titik-titik yang ditentukan di luar desa.

Rumah-rumah di Jalan Utama Desa Eyam Inggris, dari ujung Tideswell Lane yang bukan merupakan jalur lalu lintas kendaraan.
Rumah-rumah di Jalan Utama Desa Eyam Inggris, dari ujung Tideswell Lane yang bukan merupakan jalur lalu lintas kendaraan. (Andrew Hill/geograph)
3 dari 3 halaman

Respons Eyam yang tanpa pamrih dan berani terhadap wabah ini dipandang sebagai contoh pengorbanan diri dan solidaritas komunitas.

Kisah Eyam sering dipandang sebagai simbol ketahanan dan kehadiran pikiran serta keberanian yang luar biasa selama masa krisis.

Saat ini, Eyam menjadi satu tujuan wisata populer di Derbyshire, Inggris.

Ada tugu peringatan dan museum di desa yang terbuka untuk pengunjung.

Ambar/TribunTravel

Selanjutnya
Tags:
InggrisDerbyshirefakta unik Peter Gadiot Taz Skylar Simon Hooper Anne Boleyn Rishi Sunak Gemma Atkinson
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved