lihat foto
TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang pria berusia 60 tahun ditangkap setelah keciduk menebang pohon paling terkenal di dunia.
Pria itu ketahuan menebang pohon Sycamore Gap di Northumberland, Inggris, yang merupakan pohon paling terkenal di dunia.
Pria tersebut menjadi orang kedua yang ditahan terkait insiden penebangan pohon paling terkenal di dunia.
Petugas kepolisian menggambarkan bagaimana hilangnya pohon ikonik yang berada di sebelah Tembok Hadrian - yang muncul dalam film Robin Hood tahun 1991 karya Kevin Costner, sebagai 'kehancuran yang tidak masuk akal'.
Polisi mengatakan pria itu ditangkap pada Jumat malam dan masih ditahan polisi untuk membantu petugas melakukan penyelidikan.
Baca juga: Viral Seorang Wanita Promosikan Manfaat Memeluk Pohon, Sebut Bisa Bikin Lebih Rileks
Kepala detektif inspektur Rebecca Fenney-Menzies, dari Kepolisian Northumbria, mengatakan: "Penghancuran yang tidak masuk akal terhadap bangunan yang tidak diragukan lagi merupakan bangunan terkenal di dunia – dan harta karun lokal – telah mengakibatkan gelombang keterkejutan, kengerian dan kemarahan di seluruh Timur Laut, dan lebih jauh lagi."
"Saya berharap penangkapan kedua ini menunjukkan betapa seriusnya kami menangani situasi ini, dan komitmen berkelanjutan kami untuk menemukan mereka yang bertanggung jawab dan membawa mereka ke pengadilan."
"Meskipun penangkapan lain telah dilakukan, penyelidikan ini masih dalam tahap awal, dan kami akan terus mendorong setiap anggota masyarakat yang memiliki informasi yang dapat membantu untuk menghubungi mereka."
Sebelumnya, seorang remaja yang telah ditangkap karena dicurigai melakukan tindak pidana pengrusakan pohon Sycamore Gap telah dibebaskan dengan jaminan sambil menunggu penyelidikan lebih lanjut.
Sebuah pub di dekatnya juga mengonfirmasi bahwa mereka menawarkan 1.500 Pound Britania atau setara sekira Rp 28,3 juta kepada siapa saja yang memberikan informasi penting kepada polisi tentang kasus tersebut.
Baca juga: Makna Logo IKN Nusantara yang Resmi Dikenalkan Jokowi, Bertema Pohon Kehidupan
Menurut laporan Metro, tunas-tunas baru diprakirakan akan tumbuh dari pohon tersebut di masa depan, namun hal itu tidak akan pernah sama lag.
Pohon itu ditebang pada Kamis malam dan diyakini polisi sebagai tindakan vandalisme jahat.
Manajer umum National Trust Andrew Poad mengatakan kepada BBC Breakfast bahwa tunggul tersebut sehat dan staf mungkin dapat menebang pohon tersebut, sebuah teknik yang memungkinkan tunas baru tumbuh dari pangkal batang.
Dia berkata: "Ini adalah pohon yang sangat sehat, kita dapat melihat bahwa sekarang, karena kondisi tunggulnya, pohon tersebut mungkin akan menumbuhkan kembali batang pohon dari tunggulnya, dan jika kita dapat memeliharanya maka itu mungkin merupakan salah satu hasil terbaik, lalu kita pelihara pohon itu."
Rob Ternent, kepala tukang kebun di The Alnwick Garden di Northumberland, mengatakan pohon itu akan mulai tumbuh lagi tetapi bentuknya tidak akan pernah sama atau sebagus pohon sebelumnya.
Baca juga: Video Viral di TikTok, Mobil Baru Tabrak Pohon hingga Terbalik, Sopirnya Bocah SMP Belajar Nyetir
Dia menambahkan: "Ini patut dicoba, tetapi saya pikir ternak dan satwa liar juga berpotensi merusaknya. Akan sangat sulit untuk mengembalikannya ke pohon aslinya."
"Musim tanam sekarang akan segera berakhir, tetapi pada musim semi tahun depan tanaman ini akan mulai hidup. Tingginya mungkin sekitar delapan kaki, tetapi akan memiliki banyak cabang tunggal, lebih lebat."
"Umurnya sekitar 300 tahun jadi butuh waktu lama untuk kembali ke ukuran itu. Ini sangat memalukan."
Pada hari Jumat, polisi masih berada di lokasi tersebut, dengan petugas forensik melakukan pengukuran dan sampel dari sisa-sisa serta memotret area tersebut.
Seseorang terdengar berkata: "Dalam 31 tahun forensik saya belum pernah memeriksa sebatang pohon pun."
Baca juga: Traveler Dibikin Kaget saat Hiking, Temukan Pohon Berhias Tulang Misterius
Pohon Sycamore Gap menjadi terkenal dalam adegan penting dalam film Robin Hood: Prince Of Thieves karya Kevin Costner tahun 1991 dan merupakan salah satu pohon yang paling banyak difoto di negara ini.
Pohon sycamore, yang berdiri tegak di Tembok Hadrian dan diyakini berusia sekitar 300 tahun, dirawat oleh Otoritas Taman Nasional Northumberland dan National Trust.
National Trust mengatakan mereka terkejut dan sedih saat mengonfirmasi bahwa pohon ikonik itu telah ditebang dalam semalam setelah muncul gambar pada Kamis pagi yang menunjukkan pohon itu tergeletak miring di dekat tembok Romawi kuno, yang merupakan situs Warisan Dunia Unesco.
Berita itu disambut dengan kekecewaan dan kemarahan oleh kelompok pejalan kaki di media sosial.
Walker Alison Hawkins, salah satu orang pertama yang melihat pohon itu ditebang pada Kamis pagi, mengatakan: "Ini benar-benar kejutan. Ini pada dasarnya adalah gambaran ikonik yang ingin dilihat semua orang."
Si King, salah satu anggota duo TV Hairy Bikers bersama rekan chef Dave Myers, mengatakan sangat menyedihkan melihat vandalisme nakal terhadap pohon tersebut.
Halaman crowdfunding online yang didirikan oleh bisnis Northumberland Alncom untuk peremajaan Sycamore Gap telah mengumpulkan lebih dari 1.700 Pound Britania, namun National Trust dan National Park Authority belum mengkonfirmasi rencana untuk situs tersebut.
Baca juga: Mandi di Air Terjun Sedudo Jawa Timur, Seorang Wisatawan Tewas Tertimpa Pohon
Seorang juru bicara National Trust mengatakan: "Kami sangat berterima kasih atas semua tawaran dukungan yang kami terima – dari masyarakat di Timur Laut dan lebih jauh lagi. Jelas sekali pohon ini istimewa bagi banyak orang."
"Saat ini, kami fokus untuk membuat situs ini aman, dan membantu staf dan komunitas menerima berita tersebut."
"Kami akan bekerja sama dengan Taman Nasional Northumberland, mitra lain, dan masyarakat lokal untuk mempertimbangkan rencana lokasi dan pohon tersebut di masa depan, dan kami akan memberi tahu masyarakat segera setelah kami mengetahuinya."
Inspektur Jenderal Fenney-Menzies menambahkan: "Jika anda melihat atau mendengar sesuatu yang mencurigakan yang mungkin menarik bagi kami – saya mohon anda untuk menghubungi kami."
"Saya juga ingin mengingatkan masyarakat bahwa ini masih penyelidikan langsung, oleh karena itu, harap hindari spekulasi apa pun baik di komunitas maupun di media sosial."
"Informasi apa pun – tidak peduli seberapa kecil atau tidak penting informasi tersebut menurut anda – dapat terbukti sangat penting bagi penyelidikan kami."
(TribunTravel.com/nrlintaniar)
Kumpulan artikel viral
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.