TRIBUNTRAVEL.COM - Ribuan penumpang harus menghadapi kekacauan jadwal penerbangan akibat bandara kekurangan petugas pengontrol lalu lintas udara (Air Traffic Controller).
Insiden ini terjadi di Bandara Gatwick, London, Inggris pada Kamis (14/9/2023) malam.
Melansir Simple Flying, ribuan penumpang menghadapi penundaan dan pembatalan penerbangan di Bandara Gatwick karena kekurangan petugas ATC.
Ada sekitar 260 penundaan pada Kamis malam, dilaporkan situs FlightAware.
Baca juga: Penerbangan Dibatalkan Bikin Penumpang Murka dan Serbu Pesawat di Landasan Pacu, Videonya Viral
Hal tersebut berdampak pada lebih dari separuh seluruh operasi di bandara.
Bandara Gatwick telah mengonfirmasi 22 pembatalan penerbangan tetapi mengklaim bandara akan kembali normal pada hari berikutnya.
LIHAT JUGA:
Seorang juru bicara Bandara Gatwick menyebutkan bahwa hal ini disebabkan ketidakhadiran petugas ATC dalam waktu singkat.
"Karena ketidakhadiran staf dalam waktu singkat di menara pengatur lalu lintas udara, pembatasan pengatur lalu lintas udara sementara telah diberlakukan sore ini. Hal ini akan menyebabkan beberapa penundaan," jelasnya.
Layanan Lalu Lintas Udara Nasional (NATS), yang bertanggung jawab atas kontrol lalu lintas udara di Bandara Gatwick, telah meminta maaf atas masalah ini setelah stafnya dinyatakan sakit dalam waktu singkat.
Baca juga: Terbang Naik Pesawat Buatannya Sendiri, Seorang Pilot Veteran Kecelakaan dan Ditemukan Tewas
NATS mengakui pihaknya telah meningkatkan jumlah tenaga kerjanya sebesar 17 persen sejak musim panas lalu.
Namun masalah ini terus terjadi.
"Pembatasan kontrol lalu lintas udara diberlakukan sore ini karena ketidakhadiran staf dalam waktu singkat yang mempengaruhi tim kontrol lalu lintas udara kami di Bandara Gatwick," ungkap juru bicara NATS.
"Situasi kini membaik dengan diberlakukannya shift malam penuh, dan sebagai konsekuensinya pembatasan dikurangi," sambungnya.
Banyak penerbangan dialihkan
Ternyata tak cuma penumpang di Bandara Gatwick yang terdampak.
Mereka yang hendak terbang ke Bandara Gatwick pun mengalami hal serupa.
Ratusan penumpang yang memesan penerbangan dengan tujuan Bandara Gatwick mendapati diri mereka terdampar di bandara keberangkatan mereka atau mendarat di bandara Inggris yang tidak terduga.
Beberapa penerbangan dalam perjalanan ke Gatwick harus dialihkan ke bandara lain, termasuk Heathrow, Luton, Bournemouth dan Stansted.
Baca juga: Pramugari Sarankan Penumpang Pesawat Pakai Kacamata Hitam Sesaat Setelah Mendarat, Ini Alasannya
Beberapa pengalihan terpanjang termasuk penerbangan British Airways dari Faroe, Denmark yang mendarat di Cardiff, Inggris.
Kemudian ada juga penerbangan airBaltic dari Tallinn, Estonia yang dialihkan ke Brussels, Belgia.
Kedua pesawat menunggu di darat selama berjam-jam sebelum mendapat izin untuk melanjutkan perjalanan ke Gatwick, namun mereka harus mengalami penundaan sekitar lima jam.
CEO NATS diminta mundur
Akibat insiden tersebut, CEO Ryanair Group Michael O'Leary meminta CEO NATS Martin Rolfe untuk mengundurkan diri.
O'Leary mengatakan bahwa Rolfe harus membuka jalan bagi seseorang yang cukup kompeten untuk melakukannya.
"Tidak dapat diterima bahwa semakin banyak penerbangan dan ratusan penumpang mengalami penundaan ke/dari Bandara Gatwick karena kegagalan terang-terangan CEO NATS, Martin Rolfe dalam menyediakan staf ATC Inggris secara memadai," ujar O'Leary.
"Maskapai penerbangan membayar jutaan poundsterling kepada NATS setiap tahun dan seharusnya tidak melihat penumpang mereka mengalami penundaan yang dapat dihindari karena kekurangan staf ATC di Inggris," sambungnya.
Kejadian ini bukan pertama kalinya terjadi di Bandara Gatwick.
Setidaknya Bandara Gatwick telah tiga kali mengalami hal serupa.
Baca juga: Detik-detik Pesawat Tersambar Petir sebelum Mendarat di Bandara
Baca juga: Momen Haru Pramugari Tenangkan Nagita Slavina yang Nangis di Pesawat, Videonya Viral
Sebelumnya terjadi pemadaman besar-besaran sistem ATC di Bandara Gatwick pada akhir Agustus.
Kemudian sebelumnya ada gangguan minggu lalu di Bandara Gatwick, lagi-lagi karena lebih banyak orang yang tidak hadir dalam waktu singkat di ATC.
Kerusakan sistem NATS menyebabkan lebih dari 2.000 pembatalan penerbangan selama periode sibuk Hari Libur Bank, sementara gangguan di Bandara Gatwick pada tanggal 6 September memaksa pembatalan lebih dari 40 penerbangan.
(TribunTravel.com/SA)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.