TRIBUNTRAVEL.COM - Di kota yang menjadikan musim gugur sebagai tontonan nasional, Kyoto Jepang menawarkan keunikan tersendiri pada musim tersebut.
Kyoto Jepang merupakan perpaduan harmonis antara kuil kuno dan kafe modern, memberikan latar belakang yang kaya untuk aktivitas musim gugur yang tradisional dan kontemporer.
Sewa Kimono dan Pemotretan di Kyoto oleh Ouka Kimono

Amanohashidate & Ine Funaya Kyoto Day Tour dari Osaka atau Kyoto
Kamu akan menemukan segalanya mulai dari taman Zen yang menampilkan rona halus musim gugur hingga acara melihat bulan yang merayakan keindahan puitis musim gugur di Kyoto Jepang.
Dilansir dari jw-webmagazine, berikut deretan hal yang bisa kamu lakukan di Kyoto Jepang pada musim gugur.
Hozugawa River Boat Ride Experience di Kyoto
Fushimi Inari-taisha, Arashiyama, Kiyomizu-dera Day Tour dari Kyoto
1. Abadikan Keajaiban Senja di Kuil Fushimi Inari

Baca juga: 10 Oleh-oleh Khas Kyoto yang Cocok Dijadikan Suvenir, Ada Matcha hingga Sake
Kuil Fushimi Inari (伏見稲荷大社)adalah tempat yang memiliki makna spiritual, namun jika dikunjungi saat senja di musim gugur, tempat ini berubah menjadi alam yang sangat indah.
Kuil Fushimi Inari terkenal dengan ribuan gerbang torii berwarna merah terang yang menciptakan jalan berkelok-kelok menuju Gunung Inari yang suci.
Saat matahari terbenam, warna-warna cerah dari gerbang tampak bersinar, menciptakan kontras yang mencolok dengan dedaunan musim gugur yang sama cerahnya namun dalam palet yang lebih lembut dan alami.
Kegelapan yang mulai turun menambah lapisan mistik, membuat pengalaman terasa seperti berjalan melalui hutan ajaib.
Kuil Fushimi Inari sudah tidak terlalu ramai saat ini, sehingga memungkinkan penjelajahan yang lebih damai.
Cahaya yang memudar, warna gerbang, dan dedaunan musim gugur berpadu dalam perpaduan harmonis yang terasa nyaris serasi, seolah alam dan spiritualitas selaras sempurna.
2. Menjelajah Waktu di Hutan Bambu Arashiyama dan Kuil Tenryu-ji

Baca juga: 7 Tempat Menonton Pertunjukan Langsung Geisha di Kyoto Jepang
Arashiyama terkenal dengan Hutan Bambu (嵐山 竹林) , sebuah cagar alam hijau menjulang tinggi yang terasa seperti di negeri dongeng.
Namun, di musim gugur, pengalamannya meningkat.
Bambunya tetap hijau, namun dilengkapi dengan perubahan warna dedaunan di sekitarnya, khususnya di Kuil Tenryuji (天龍寺) yang berdekatan.
Kuil Zen ini memiliki taman yang dirancang oleh master Zen terkenal Muso Soseki, dan merupakan mahakarya di musim apa pun.
Namun di musim gugur, bebatuan, kolam, dan lumut yang ditata dengan cermat tampak memberi penghormatan pada warna merah dan jingga cerah yang menghiasi pohon maple kuil.
Kontras antara bambu yang selalu hijau dan dedaunan musim gugur yang fana berfungsi sebagai metafora indah untuk sifat kehidupan yang sementara, sebuah konsep yang tertanam dalam dalam filosofi Zen.
3. Terangi Malam di Kuil Kiyomizudera dan Toji

Kuil-kuil di Kyoto merupakan pemandangan yang dapat dilihat kapan pun sepanjang tahun, namun kuil-kuil tersebut memiliki aura istimewa selama iluminasi malam musim gugur.
Kiyomizudera (清水寺) , terletak di atas bukit yang menghadap ke kota, menawarkan pemandangan panorama lautan warna musim gugur di bawah langit malam.
Teras kayu kuil menyala dari tanggal 18 hingga 30 November, memancarkan cahaya hangat yang membuat warna dedaunan tampak lebih pekat.
Demikian pula dengan Kuil Toji (東寺)menawarkan keajaiban malam musim gugur versinya sendiri.
Dikenal dengan pagoda lima lantai, Toji dikelilingi oleh taman yang diterangi cahaya di malam hari.
Lampu-lampu tersebut ditempatkan secara strategis untuk menyorot dedaunan musim gugur, membuatnya tampak seolah-olah melayang di langit yang gelap.
Kedua kuil ini menawarkan cara unik untuk menikmati musim gugur di Kyoto—perpaduan antara keindahan alam, kemegahan arsitektur, dan ketenangan spiritual, semuanya di bawah naungan malam.
4. Nyalakan Keinginan Kamu di Festival Musim Gugur Kuil Tanukidanisan Fudoin
Kuil Fudoin Tanukidanisan (狸⾕⼭不動院)adalah permata tersembunyi yang menjadi hidup selama Festival Musim Gugur pada tanggal 3 November.
Ini bukan festival turis pada umumnya; ini adalah peristiwa yang sangat spiritual yang telah dirayakan selama berabad-abad.
Para biksu melakukan ritual dan melantunkan sutra, menciptakan suasana kekhidmatan yang terasa jelas bahkan jika tidak memahami kata-katanya.
Puncak dari festival ini adalah api unggun suci yang di dalamnya terdapat loh-loh kayu bertuliskan harapan.
Saat api berderak dan asap mengepul, diyakini bahwa harapannya akan naik ke langit.
Latar belakang dedaunan musim gugur dengan warna merah menyala dan oranye menambah sentuhan dramatis, menjadikan ritual ini bukan hanya pengalaman spiritual tetapi juga tontonan visual.
Festival ini menawarkan gambaran sekilas tentang praktik keagamaan yang sering kali dibayangi oleh tempat-tempat wisata Kyoto yang lebih terkenal.
5. Mengejar Warna Musim Gugur di Tempat Terbaik Kyoto

Meskipun kota ini adalah rumah bagi kuil-kuil yang tak terhitung jumlahnya, yang masing-masing memiliki daya tarik uniknya sendiri, ada tempat-tempat tertentu yang benar-benar bersinar ketika dedaunan mulai berganti.
Kuil Tofukuji (東福寺) , misalnya, menawarkan panorama warna musim gugur dari Jembatan Tsutenkyo.
Kuil Enkoji (圓光寺) , destinasi yang jarang dikunjungi, menawarkan taman Jepang menakjubkan yang menjadi hidup dengan warna-warni di musim gugur.
Lalu ada Kuil Enrian (厭離庵) , yang terkenal dengan dedaunannya yang berubah warna menjadi merah menyala, begitu jelas hingga hampir seperti nyata.
Ini hanyalah beberapa contoh; kota ini dipenuhi dengan tempat-tempat lokal yang menawarkan pemandangan menakjubkan, setiap tempat menawarkan warna berbeda, suasana hati berbeda, dan cara berbeda untuk menikmati keindahan musim gugur Kyoto.
6. Saksikan Emas dan Dedaunan yang Harmonis di Kinkakuji

Kinkakuji (金閣寺) , atau Paviliun Emas, adalah satu landmark paling ikonik di Kyoto.
Dua lantai teratasnya dilapisi daun emas, menciptakan tontonan berkilauan yang menakjubkan setiap saat sepanjang tahun.
Namun, pada musim gugur, paviliun ini memperoleh tingkat kemegahan baru.
Kolam di sekelilingnya tidak hanya mencerminkan struktur emasnya tetapi juga warna merah cerah, jingga, dan kuning dedaunan musim gugur.
Efeknya seperti memasuki lukisan hidup yang setiap elemennya seimbang sempurna.
Warna emas pada paviliun tampaknya memperkuat warna dedaunan, sedangkan dedaunan, pada gilirannya, membuat emas tampak lebih bersinar.
Ini adalah interaksi yang harmonis antara keindahan buatan manusia dan kemegahan alam, yang masing-masing menyempurnakan satu sama lain dengan cara yang nyaris puitis.
7. Berlayar Melewati Palet Musim Gugur di Sungai Hozugawa

Pelayaran Sungai Hozugawa (保津川下り) menawarkan sudut pandang unik untuk mengapresiasi warna musim gugur Kyoto.
Naik perahu di sungai ini seperti perjalanan melewati koridor kemegahan musiman.
Tepiannya dipenuhi berbagai macam pepohonan—maple, pinus, dan bahkan beberapa pohon sakura yang mekar terlambat—yang menciptakan kaleidoskop warna.
Para penyewa perahu yang piawai mengarungi tikungan dan belokan sungai, kerap berbagi cerita dan legenda tentang kawasan tersebut, sehingga menambah lapisan kekayaan budaya pada keindahan alam.
Perjalanannya tenang dan mengasyikkan, dengan saat-saat air tenang tiba-tiba berubah menjadi jeram kecil.
Ini adalah petualangan yang melibatkan seluruh indra, mulai dari pemandangan visual dedaunan hingga suara sungai dan udara musim gugur yang sejuk.
Ambar/TribunTravel
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.