10 Oleh-oleh Khas Kyoto yang Cocok Dijadikan Suvenir, Ada Matcha hingga Sake

Uji, terletak di selatan kota Kyoto, adalah wilayah yang terkenal dengan matcha-nya yang lezat, ditanam dengan hati-hati di tempat teduh dan perlahan-lahan digiling menjadi bubuk halus.

Bagi mereka yang mencari sesuatu yang sedikit lebih manis, Uji Matcha Milk Jam adalah olesan lezat yang terbuat dari susu Hokkaido, gula, dan Uji Matcha; cocok untuk roti panggang dan pancake, atau sebagai bahan dasar minuman matcha dan makanan ringan.

Keduanya dibuat oleh Chikiriya, toko teh bersejarah di Kyoto.

Matcha penuh dengan antioksidan.

Mengonsumsinya tidak hanya akan memberikan manfaat kesehatan, tetapi juga akan mengingatkan kamu akan kenangan di Kyoto.

2. Tembikar Tradisional Kyoto

Baca juga: Harga Tiket Masuk Kuil Kinkakuji, Tempat Wisata Hits di Kyoto Jepang Berlapis Emas

Kyoto memiliki tradisi keramik yang berusia lama, dengan puluhan toko keramik untuk dipilih.

Toko keramik terkenal termasuk Awataguchi (dikenal dengan lapisan retak halus) dan area sekitar Ichijo-dori, tempat lahirnya Raku Ware, yang terkenal dengan gaya pembentukan tangan yang unik dan pembakaran rendah.

Satu tempat paling populer untuk menemukan potongan-potongan indah ini adalah Gojo-zaka, lereng menuju Kuil Kiyomizu, dan tempat lahirnya Kiyomizu Ware, terkenal dengan lapisan glasir yang hidup dan gaya yang beragam.

Juga terdapat pilihan yang luas, serta informasi mendalam tentang sejarah keramik Kyoto yang tersedia di Galeri Robert Yellin Yakimono, yang terletak dekat dengan Jalur Filsuf yang indah.

3. Sake

Bagi pecinta minuman, kunjungan ke Kyoto tidak akan lengkap tanpa menikmati sake terkenal kota ini.

Kyoto memiliki warisan pembuatan sake yang kaya yang dapat kamu nikmati langsung dengan mengunjungi distrik Fushimi, rumah bagi pabrik sake terkenal Gekkeikan yang didirikan pada tahun 1637.

Baik kamu seorang pakar sake atau hanya penasaran dengan sake, menjelajahi pabrik-pabrik lokal dan membawa pulang satu atau dua botol sake Kyoto adalah suatu keharusan.

Cicipi sake junmai yang harum, ginjo yang segar, atau sake daiginjo yang lembut, masing-masing dibuat dengan hati-hati menggunakan metode tradisional yang diwariskan turun temurun.

4. Kipas Lipat Kyoto

Simbol khas budaya Jepang, kipas lipat adalah praktis dan menarik secara visual.

Di Kyoto, kamu dapat menemukan kipas yang dirancang dengan elegan yang disebut "Kyo Sensu", yang memiliki sejarah yang berasal dari abad ke-8 yang terkait dengan kaum bangsawan dan pemimpin agama di kota ini.

Fakta menarik, pada periode Edo, pembuatan kipas menjadi industri yang sangat penting sehingga dianggap sebagai satu dari "tiga profesi Kyoto".

Saat ini, kamu dapat menemukan kipas yang dihiasi dengan motif tradisional, seperti bunga sakura, serta desain yang lebih modern.

Atasi panasnya musim kemarau dengan gaya menggunakan Kyoto Sensu atau tampilkan sebagai dekorasi yang menarik perhatian.

5. Dupa

Rumah bagi ratusan kuil, Kyoto memiliki hubungan yang panjang dengan dupa, elemen penting dalam praktik Buddhis.

Awalnya diperkenalkan bersama dengan agama Buddha lebih dari 1.500 tahun yang lalu, dupa mulai dinikmati oleh bangsawan Kyoto dalam kehidupan sehari-hari mereka pada periode Heian, menjadikan apresiasi dupa sebagai seni.

Saat ini, kamu dapat menemukan dupa yang dibuat secara cermat dari campuran kayu aromatik, herba, dan rempah-rempah dalam berbagai gaya, termasuk dupa kerucut dan batang.

Meresaplah dalam dunia aroma dan pilih dari berbagai wewangian yang membangkitkan atmosfer tenang kuil dan taman Kyoto.

KyuKyudo adalah tempat yang fantastis untuk menemukan berbagai macam dupa.

6. Kotak bento

Kotak Bento Jepang menawarkan lebih dari sekadar kotak makan siang biasa.

Mereka mencerminkan budaya Jepang dalam presentasi makanan, keseimbangan, dan estetika, sambil juga menyediakan cara yang menyenangkan, sehat, dan ramah lingkungan untuk meningkatkan makan siang atau piknikmu.

Baik itu keahlian yang luar biasa dari karya kayu buatan tangan, kenyamanan kotak bento modern yang dilengkapi dengan paket pendingin bawaan, atau daya tarik kotak berukuran anak-anak yang dihiasi dengan karakter kesayangan, ada kotak bento untuk semua orang.

Nikmati melihat-lihat koleksi besar kotak bento "buatan Jepang" di Bento&co, yang terletak di pusat Kyoto.

Kotak bento adalah cara yang sempurna untuk mengingat perjalanan kamu ke Kyoto setiap hari, dan menggabungkan budaya Jepang ke rutinitas harian.

7. Makanan penutup

Manjakan lidah manis kamu dengan manisan lezat Kyoto.

Satu yang harus dicoba adalah Yatsuhashi, mochi berbentuk segitiga yang hadir dalam puluhan rasa yang menyenangkan (kayu manis, rasa klasiknya, juga lezat!)

Jangan lupa untuk menikmati beberapa makanan penutup beraroma matcha seperti parfait matcha dan tiramisu.

8. Kyoto Furikake

Furikake adalah bumbu Jepang yang terbuat dari campuran bahan kering yang lezat, menawarkan ledakan rasa dan tekstur yang kaya akan umami.

Ini adalah kondimen yang sangat serbaguna, sering digunakan untuk memberi rasa pada nasi dan onigiri, tetapi juga enak dengan mi, sayuran, dan protein, menambahkan sentuhan lezat dan khas pada setiap hidangan.

Di Kyoto, pastikan untuk mendapatkan beberapa Kyo Rayu Furikake, yang terbuat dari bawang putih dan Kujo Negi (Bawang Hijau Kyoto) yang menggoda direndam dalam ra-yu (minyak cabai Jepang).

Kamu juga dapat mencoba Nishiki Kai furikake, serangkaian bumbu berbasis wijen yang menawarkan rasa yang menggoda seperti Yuzu, Ume, dan Wasabi.

Furikake yang lezat, ringan, dan kompak membuat suvenir kuliner yang luar biasa yang tidak akan menguras kantong atau timbangan bagasi.

9. Miniatur buatan Sankei

Sankei, sebuah perusahaan lokal berbasis di Kyoto, membuat kit Miniatuart papercraft yang indah dari bangunan retro, dan adegan klasik dari Studio Ghibli.

Kamu dapat menemukan kit dengan berbagai ukuran dan tingkat kesulitan, serta alat untuk merakitnya.

10. Rakugan

Rakugan adalah permen tradisional Jepang yang terbuat dari campuran gula dan tepung, dan disiapkan dalam berbagai bentuk dan warna.

Rakugan sering disajikan dalam upacara teh atau acara tradisional, tetapi juga populer sebagai oleh-oleh.

Ambar/TribunTravel