TRIBUNTRAVEL.COM - Danau Natron bukanlah danau cantik biasa.
Perairan ini, bertentangan dengan ekspektasi konvensional, terletak di Tanzania, Afrika Timur.
Baca juga: 23 Fakta Unik Tanzania, Negara Terpadat di Selatan Khatulistiwa, Rumah Bagi Gunung Kilimanjaro

Baca juga: Fakta Dibalik Indahnya Danau Merah Tanzania, Ternyata Bisa Ubah Hewan Jadi Batu
Juga dikenal sebagai danau paling menakutkan atau danau merah mematikan di Tanzania, Natron adalah keajaiban alam unik yang telah memikat imajinasi para ilmuwan, pelancong, petualang, dan fotografer.
Danau basa ini diselimuti misteri dan terkenal dengan penampakannya yang aneh serta sejarah geologinya.
Baca juga: Indah tapi Mematikan, Ini 7 Fakta Unik Danau Merah Tanzania yang Mengejutkan
Baca juga: Kisah Bule Tanzania di Bali Gagal Jadi Model, Terlantar Bersama Anak dan Kini Dideportasi
Air merah kirmizi
Dilansir dari indiatimes, danau ini dikenal dengan sebutan danau merah mematikan karena tampilannya yang berwarna merah tua, yang pastinya terlihat aneh dan menakutkan.
Warna merah pekat ini disebabkan oleh tingginya konsentrasi mineral, sebagian besar natrium karbonat, yang meresap ke dalam danau dari tanah vulkanik di sekitarnya.
Air danau juga bersifat basa, dengan tingkat pH melebihi 10,5, yang ekstrim dan tidak mendukung kehidupan akuatik apa pun, sehingga membuat Natron mendapat reputasi buruk.
Baca juga: 5 Tempat Wisata di Banjarbaru 2023, Ada Danau Seran Bisa untuk Santai

Misteri di balik binatang yang berubah menjadi batu
Ada laporan bahwa danau tersebut mengubah hewan yang menyentuhnya menjadi 'batu' atau 'mumi'.
Kedengarannya seperti cerita dari film horor bukan?
Namun hal tersebut benar karena ada ilmu pengetahuan dan geografi yang terlibat di balik teori ini karena kandungan garam di air tersebut sangat tinggi.
Ol Doinyo Lengai atau Gunung Dewa berada di balik kondisi danau yang ekstrem.
Ini adalah satu-satunya gunung berapi aktif yang mengeluarkan natrokarbonatit, yang merupakan lava karbonatit yang sangat langka.
Natrium karbonat, bersama dengan mineral lainnya, masuk ke danau dari perbukitan di wilayah tersebut sehingga membuat air menjadi basa.
Banyak yang tidak menyadari fakta bahwa endapan natrium karbonat juga digunakan dalam proses mumifikasi Mesir.
Proses yang sama diyakini juga berlaku pada hewan yang kehilangan nyawanya di perairan tersebut dan menjadi mumi.
Namun, tidak ada bukti kuat.
Lingkungan yang tidak ramah, tapi tidak untuk flamingo.
Komposisi kimiawi Danau Natron yang keras membuat lingkungan menjadi tidak ramah.
Namun tetap saja, danau ini mendukung ekosistem unik ekstremofil—organisme yang dapat bertahan hidup dalam kondisi ekstrem.
Satu penghuninya yang paling terkenal adalah flamingo kecil (Phoeniconaias minor).
Burung-burung luar biasa ini memakan ganggang biru-hijau dan cyanobacteria yang toleran terhadap basa, yang tumbuh subur dalam kondisi pH ekstrem.
Flamingo telah beradaptasi dengan tantangan yang ditimbulkan oleh Danau Natron, mengembangkan kelenjar garam khusus yang membantu mereka mengeluarkan kelebihan garam yang diserap dari makanan mereka.

Mengunjungi Danau Natron
Danau Natron, meskipun reputasinya buruk, menawarkan pengalaman luar biasa bagi para petualang dan pecinta alam.
Ini adalah tempat di mana keindahan lanskap dan warna danau yang semarak terlihat jelas.
Pengunjung disarankan untuk mengambil tindakan pencegahan dan mengikuti pariwisata yang bertanggung jawab.
Terlepas dari itu, reputasinya menjadikannya danau paling menakutkan di dunia.
Kisah Lain - Pernahkah kamu menemukan hal aneh di danau?
Takukah kamu, di balik perairannya yang tenang, danau menyimpan misteri di dasarnya.
Seperti pada penemuan aneh di dalam danau ini.
Dilansir TribunTravel dari laman unbelievable-facts, 6 penemuan teraneh di danau.
1. Pedang sebelum era Viking

Pada 15 Juli 2018, seorang gadis berusia delapan tahun bernama Saga Vanecek pergi mengayuh di danau Swedia dan kembali ke pantai dengan penemuan yang luar biasa.
Percaya itu adalah tongkat, Vanecek berhasil mengeluarkan pedang sepanjang 33 inci yang berwarna hitam kecoklatan.
Vanecek dan keluarganya lantas membawa pedang itu ke museum lokal, yang memastikan bahwa pedang itu berasal dari abad ke-5 atau ke-6, sebelum periode Viking.
Pedang itu sangat terpelihara dengan baik dan bahkan memiliki penutup yang terbuat dari kulit dan kayu.
Pihak museum kemudian meminta keluarga tersebut untuk merahasiakan temuan sampai mereka memiliki kesempatan untuk mencari lebih banyak pedang itu.
Setelah itu, para arkeolog melakukan dua survei di danau dan menemukan koin dari tahun 300-400 M.
Mereka juga menemukan bros yang kemungkinan setua pedang dan koin dari abad ke-18.
2. Ikan mas raksasa

Pada Desember 2020, petugas taman dan rekreasi Carolina Selatan menemukan ikan mas raksasa di Danau Oak Grove saat melakukan survei.
Prosesnya termasuk electrofishing di mana ikan dipingsankan, menyebabkan mereka mengapung ke permukaan.
Selama penelitian tersebut, ikan mas dipelajari dan kemudian dikembalikan ke air.
Biasanya, ikan mas peliharaan tidak tumbuh melebihi panjang 4,7 hingga 16,1 inci dan berat 0,2 hingga 0,6 pon.
Namun, ikan ini panjangnya 15 inci dan beratnya sembilan pon, membuatnya menjadi penemuan yang tidak biasa.
Menurut petugas, ikan itu bukan asli danau dan mungkin telah dilepaskan oleh pemilik sebelumnya.
3. Patung Jason Voorhees

Pada tahun 2018, seorang pengguna YouTube bernama Steele Scuba Diving memposting video atraksi bawah laut yang agak aneh di Lake Pleasant, Arizona.
Atraksi ini adalah patung Jason Voorhees yang telah dirantai ke dasar danau.
Video tersebut kemudian mendapat ribuan view dan akhirnya dibagikan di situs media sosial, Reddit .
Dari sana, Departemen Taman Arizona mengetahuinya dan memindahkannya dari danau.
Mereka menyebut patung itu "sampah" dan mengatakan bahwa patung itu seharusnya tidak ada di sana.
Terinspirasi oleh film slasher populer, Friday the 13th, seorang penyelam scuba bernama Zachary Nagy telah menghabiskan waktu berminggu-minggu untuk membuat Patung Jason Voorhees.
Patung Jason Voorhees kemudian ditempatkan di bawah air di Lake Pleasant, Arizona, tepat di luar Phoenix.
Beberapa juga mengatakan bahwa selain patung, mungkin juga ada pohon Natal, meja poker, dan Volkswagen di dasar danau.
Benda-benda tersebut juga sering digunakan sebagai penanda bawah air oleh para penyelam.
4. Ratusan kerangka manusia

Danau Roopkund adalah danau terpencil yang terletak di Himalaya India pada ketinggian 5.029 meter (16.500 kaki).
Pada 1942, seorang penjaga hutan Inggris yang berpatroli menemukan sejumlah besar kerangka berserakan di dasar danau ini.
Sejak itu, para ilmuwan tanpa lelah mempelajari kerangka untuk menentukan asal-usulnya.
Mereka juga memperkirakan bahwa sisa-sisa ini milik setidaknya 600 hingga 800 orang.
Dalam studi terbaru yang dilakukan, para ilmuwan menganalisis kerangka 38 orang dari danau.
Ini mengungkapkan bahwa beberapa mayat berusia sekitar 1.200 tahun.
Namun, rata-rata, mereka menemukan bahwa banyak mayat memiliki waktu 1.000 tahun yang memisahkan kematian mereka.
Analisis DNA juga mengungkapkan bahwa mayat-mayat itu berasal dari beragam asal, yakni Asia Selatan, Eropa masa kini, dan bahkan Yunani kuno.
5. Buaya dengan pisau mencuat di kepala

Buaya Amerika adalah hewan yang umum ditemukan di sebagian besar danau, sungai, dan rawa-rawa di tenggara AS.
Namun, pada 2019, seorang wanita Texas melihat buaya berenang dengan sesuatu yang tampak seperti pisau steak mencuat dari kepalanya.
Wanita itu, Erin Weaver, adalah warga Houston yang melihat hewan yang terluka di danau dekat rumahnya saat sedang berjalan-jalan.
Menurut Weaver, ini agak mengkhawatirkan karena buaya ini tidak dikenal agresif atau menyerang siapa pun.
Penduduk setempat kemudian menghubungi agen satwa liar Texas agar hewan tersebut dinilai secara profesional.
Kemudian, seorang peneliti buaya bernama Frank Mazzotti mengatakan kepada CNN bahwa karena buaya memiliki kulit yang tebal dan berbatu, pisau itu tidak mungkin melukai hewan itu secara ekstensif.
Pihak berwenang juga menyatakan bahwa tuntutan dapat diajukan jika mereka dapat menemukan pelakunya.
6. Kastil kuno

Sebuah kastil berusia 3.000 tahun ditemukan pada tahun 2.017 di dasar Danau Van Turki.
Benteng ini diyakini dibangun oleh peradaban Urartu kuno yang hidup antara abad ke-9 dan ke-6 SM.
Juga dikenal sebagai "Kerajaan Van," peradaban ini sebagian besar berpusat di sekitar danau, berkontribusi pada sejarahnya yang kaya.
Menurut para peneliti, benteng tersebut merupakan bagian dari situs yang luas yang membentang kira-kira satu kilometer.
Meskipun strukturnya telah berada di bawah air selama berabad-abad, tampaknya masih terpelihara dengan baik dan tingginya antara 10 dan 13 kaki.
Namun, ini bukan penemuan pertama yang dilakukan di danau ini.
Para peneliti sebelumnya telah menemukan stalagmit aneh seluas 1,5 mil persegi yang mereka juluki "cerobong peri bawah air."
Ambar /TribunTravel
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.