Breaking News:

Fakta di Balik Viral Tanaman Membeku Sekitar Gunung Bromo, Fenomena Apakah Itu?

Berikut fakta di balik video viral tanaman membeku di kawasan Gunung Bromo Jawa Timur.

Editor: Kurnia Yustiana
TRIBUNTRAVEL.COM/SINTA AGUSTINA
Wisatawan menanti matahari terbit di Penanjakan 1 Gunung Bromo, Pasuruan, Jawa Timur, Minggu (3/2/2019). Belakangan ini viral sebuah video di TikTok yang memperlihatkan tanaman membeku kawasan Gunung Bromo. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Belakangan ini viral sebuah video di TikTok @bromoproject yang memperlihatkan tanaman membeku kawasan Gunung Bromo, Jawa Timur.

Tak hanya sedikit, cukup banyak tanaman membeku di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) itu dengan bagian atasnya sampai tertutup es.

Suasana sekitar kawasan Gunung Bromo, Jawa Timur, yang terdapat embun beku viral di medsos. BMKG mengungkapkan fenomena itu hal normal.
Suasana sekitar kawasan Gunung Bromo, Jawa Timur, yang terdapat embun beku viral di medsos. BMKG mengungkapkan fenomena itu hal normal. (Kolase Tribunnews.com (TikTok @bromoproject-Istimewa))

Video tersebut mengabarkan suasana sekitar Gunung Bromo pada 30 Agustus 2023 kemarin.

Hingga kini, video telah ditonton lebih dari 5 juta kali.

Baca juga: Itinerary Malang 3 Hari 2 Malam, Jangan Lewatkan untuk Jelajah Gunung Bromo

Merespons hal tersebut, Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Septi Eka Wardhani, menjelaskan itu adalah fenomena embun upas atau dikenal frozen.

Fenomena embun upas ini dilaporkan muncul pertama kali pada Selasa (30/5/2023) dan umumnya terjadi saat musim kemarau.

"Embun upas akan hilang saat matahari mulai meninggi atau siang hari," katanya, dikutip Tribunnews.com dari Surya.co.id.

Embun upas muncul akibat dinginnya suhu udara di kawasan Gunung Bromo.

Kemunculannya ditandai cuaca terik pada siang hari dan sore hari muncul kabut tipis.

Namun, cuaca kembali berubah saat malam hari, suhu udara menjadi dingin sekitar 0 sampai 5 derajat Celsius.

2 dari 4 halaman

"Kalau suhu udara berada pada titik beku air, bakal dijumpai frozen di kawasan lautan pasir," jelas Septi.

Diketahui, fenomena embun upas atau embun yang membeku, terjadi di lautan pasir Gunung Bromo, Kabupaten Probolinggo.

Fenomena tersebut, membuat lautan pasir seolah tampak diselimuti salju.

Di sisi lain, fenomena embun upas di lautan pasir Gunung Bromo justru menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

Baca juga: Harga Tiket Masuk Bromo 2023, Cek Cara Bayar Online & Persyaratan Lengkapnya

Sebab, fenomena itu tidak setiap hari terjadi, hanya musik kemarau, yakni sekitar Juni-Agustus.

"Ketika embun upas muncul, Gunung Bromo menjadi makin eksotis. Sehingga mengundang perhatian wisatawan. Di sisi lain, kami mengimbau, agar wisatawan mengenakan pakaian tebal karena musim kemarau suhu udara dingin," ungkap Septi Ayu.

Kawasan wisata Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) atau Gunung Bromo di Jawa Timur.
Kawasan wisata Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) di Jawa Timur. (Flickr/Abdul Rahman)

Baca juga: 7 Hotel Murah di Probolinggo, Ada yang Lokasinya Dekat Wisata Gunung Bromo

Penjelasan BMKG

Sementara itu, Senior Forecaster Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Muhammad Hakiki, mengatakan fenomena embun es di Bromo merupakan hal normal.

Menurutnya, fenomena itu dapat terjadi setiap tahun di kawasan daratan tinggi, seperti Bromo Tengger.

"Menyikapi kondisi suhu dingin yang menyebabkan terjadinya fenomena embun beku di wilayah dataran tinggi Bromo dalam beberapa waktu belakangan ini, dapat disampaikan bahwa kejadian itu merupakan fenomena yang normal dan dapat terjadi setiap tahun saat memasuki periode pancaroba hingga musim kemarau mendatang," terangnya, dikutip dari Kompas.com.

3 dari 4 halaman

Ia menyebut, kondisi itu juga dipengaruhi karena berkurangnya tingkat perawanan di sekitar wilayah Jawa-Nusa Tenggara yang dapat memicu kondisi suhu lebih dingin terutama malam hari.

Dikatakan Muhammad Hakiki, kondisi cuaca yang cerah (clear sky) di malam hari dapat menyebabkan radiasi yang dilepaskan ke atmosfer oleh bumi pada malam hari menjadi optimal.

Sehingga kondisi suhu di permukaan bumi akan terasa lebih dingin.

"Fenomena ini merupakan hal yang biasa terjadi tiap tahun, bahkan hal ini pula yang dapat menyebabkan di beberapa tempat seperti di Dieng, Bromo, dan dataran tinggi atau wilayah pegunungan lainnya berpotensi terjadi embun es (embun upas)," jelasnya.

Baca juga: 6 Tempat Wisata di Pasuruan yang Lagi Hits, Kunjungi The Nature Bromo hingga Tanaria Park

Proses Terjadinya Embun beku

Lebih lanjut, Muhammad Hakiki mengungkapkan, embun beku terjadi di daerah pegunungan karena suhu udara yang sangat rendah, terutama pada malam hari.

Proses terjadinya embun beku di daerah pegunungan melibatkan beberapa langkah, sebagai berikut:

Radiasi Panas

Pada malam hari, jika langit cerah dan angin tenang, permukaan Bumi yang terletak di pegunungan dapat memancarkan panas ke atmosfer secara maksimal dan tidak ada hambatan awan di atasnya.

Radiasi panas dari permukaan ini menyebabkan suhu permukaan Bumi secara bertahap turun.

4 dari 4 halaman

Penurunan Suhu Udara

Akibat radiasi panas yang maksimal tanpa hambatan awan, udara di sekitar permukaan Bumi di pegunungan mulai mendingin.

Suhu udara yang lebih dingin dapat mengakibatkan uap air di udara mengembun menjadi embun.

Jenuhnya Udara dengan Uap Air

Nah, ketika suhu udara terus turun, udara dapat mencapai titik jenuhnya dengan uap air.

Pada titik ini uap air mulai mengkondensasi menjadi tetes air.

Baca juga: Foto-foto Kemeriahan Jazz Gunung Bromo 2023, Deredia hingga Ardhito Pramono Beri Penampilan Spesial

Pembentukan Kristal Es

Ketika tetes-tetes air terbentuk, suhu udara yang sangat rendah di pegunungan dapat menyebabkan tetes air membeku segera dan membentuk kristal es, dan inilah yang kita kenal sebagai embun beku.

Terbentuknya Lapisan Embun Beku

Kristal es ini dapat menumpuk pada permukaan tanah, tanaman, atau objek lainnya di pegunungan, membentuk lapisan embun beku yang dapat terlihat pada pagi hari.

Adapun menurut Muhammad Hakiki, proses terjadinya embun beku di daerah pegunungan sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor cuaca seperti suhu, kelembaban udara, dan kondisi angin.

Embun beku sering terjadi di malam hari ketika suhu udara mencapai titik beku atau lebih rendah dan ini bisa menjadi pemandangan indah di daerah pegunungan.

Meski demikian, hal tersebut juga dapat menimbulkan dampak lain, seperti merusak beberapa jenis tanaman tidak tahan dengan suhu sangat dingin.

(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Surya.co.id/Danendra Kusumawardana, Kompas.com/Alicia Diahwahyuningtyas)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Viral Video Embun Beku di Bromo, Fenomena Apakah Itu? Ini Penjelasan Pihak TNBTS dan BMKG.

Simak artikel lainnya seputar Gunung Bromo di sini.

Selanjutnya
Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Jawa TimurGunung Bromobun upasfakta unik Javanine Resto
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved