TRIBUNTRAVEL.COM - BRT Trans Jateng Koridor 7 (Solo-Wonogiri) akhirnya resmi beroperasi pada bulan Agustus 2023.
Kehadiran BRT Trans Jateng Koridor 7 tentunya menyajikan alternatif transportasi modern bagi warga Solo dan Wonogiri.

Terlebih kendaraan tersebut juga melintasi sejumlah rute strategis di Kota Solo yang sebelumnya tidak dilalui oleh bus Batik Solo Trans (BST).
Satu di antaranya yakni Jalan Brigjen Sudiarto, yang kini menjadi bagian penting dari rute perjalanannya.
Baca juga: Sarapan Soto Gerabah Mbok Mendut di Solo, Sensasi Makan Soto Pakai Mangkuk Tanah Liat
Melansir laman Pemkot Solo, Kamis (31/8/2023), jalur rute BRT Trans Jateng Koridor 7 membentang dari Terminal Tirtonadi hingga Terminal Tipe C Wonogiri.
Jalur ini melewati berbagai jalan utama seperti Jalan A. Yani, Jalan Jenderal Urip Sumoharjo, Jalan Jenderal Sudirman (Benteng Vastenburg) dan Jalan Mayor Sunaryo.
BRT Trans Jateng Koridor 7 juga menghubungkan berbagai tempat penting di Solo dan Sukoharjo, termasuk The Park Mall Solo dan Terminal Sukoharjo.
Untuk mendukung kenyamanan penumpang, BRT Trans Jateng Koridor 7 dilengkapi dengan 14 bus medium yang dapat menampung hingga 40 orang.
Terdapat 20 kursi duduk dan sisanya dapat menumpang berdiri.
Baca juga: Rekomendasi Tempat Sewa Motor di Wonogiri, Bisa Digunakan untuk Mobilitas Berwisata
Selain itu, terdapat 121 lokasi pemberhentian yang memudahkan aksesibilitas bagi masyarakat.
Menariknya, waktu kedatangan antarbus diatur dengan baik, yaitu sekira 15 hingga 20 menit sekali, sehingga penumpang tidak perlu menunggu terlalu lama.
Bahkan, satu bus tambahan disiapkan sebagai cadangan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang atau keadaan darurat.

BRT Trans Jateng Koridor 7 ini merupakan hasil kerjasama dari konsorsium tujuh perusahaan otobus (PO) di Wonogiri, yang berkomitmen untuk menyediakan layanan transportasi yang berkualitas bagi masyarakat.
Salah satu hal menarik yang membuat BRT Trans Jateng Koridor 7 menjadi pemandangan menarik di jalan raya adalah desainnya yang unik.
Dengan warna merah sebagai identitas utama, kendaraan tersebut dihiasi dengan gambar wisata alam Waduk Gajah Mungkur dan Bukit Cumbri di sisi kanan dan kiri bus.
Selain itu, kabupaten Wonogiri juga tertulis jelas pada bodi bus, memberi kesan khas daerah asalnya.
Baca juga: Harga Tiket Masuk Waduk Gajah Mungkur, Destinasi Ikonik di Wonogiri yang Tawarkan Banyak Keseuran
Kendaraan ini memiliki ukuran medium dan menggunakan mesin diesel Isuzu yang handal.
Keamanan penumpang menjadi prioritas utama dalam pelayanan BRT Trans Jateng Koridor 7.
Setiap unit bus dilengkapi dengan empat kamera, yang memantau kondisi di dalam dan di luar bus.
Dengan begitu, pengemudi dapat fokus pada tugasnya tanpa khawatir terjadi masalah di dalam kendaraan.

Baca juga: Kulineran Sambil Berwisata di Den Katul, Tempat Makan di Wonogiri dengan View Keindahan Persawahan
Fasilitas pendingin udara juga dipasang, sehingga para penumpang dapat menikmati perjalanan dengan nyaman meskipun di tengah teriknya siang.
Untuk memudahkan masyarakat dalam memanfaatkan layanan BRT Trans Jateng Koridor 7, telah disediakan aplikasi bernama “Si Anteng”.
Aplikasi ini memuat informasi tentang rute dan lokasi pemberhentian BRT Trans Jateng Koridor 7, sehingga penumpang dapat merencanakan perjalanannya dengan lebih efisien.
Tarif yang ditawarkan juga sangat terjangkau, hanya Rp 4.000 untuk penumpang umum dan Rp 2.000 untuk buruh, pelajar, serta veteran.
Dengan adanya BRT Trans Jateng Koridor 7 (Solo-Wonogiri), pemandangan di jalanan Solo dan Wonogiri semakin berwarna-warni.
Transportasi modern itu tidak hanya menawarkan kenyamanan, tetapi juga efisiensi dan keamanan bagi penumpang.
Masyarakat di kedua daerah pun kini memiliki alternatif transportasi yang menyenangkan untuk perjalanan sehari-hari mereka.
Baca juga: UPDATE Jadwal Kereta Api Batara Kresna Solo-Wonogiri PP, Tiketnya Murah Cuma Rp 4 Ribu
(TribunTravel.com/mym)
Untuk membaca artikel terkait berita viral, kunjungi laman ini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.