TRIBUNTRAVEL.COM - Barbie umumnya menjadi koleksi dan mainan kaum wanita.
Meski menjadi hobi dan mainan para wanita, seorang pria asal Singapura justru memiliki lebih dari 12 ribu koleksi barbie.

Pria berusia 44 tahun bernama Jian Yang ini bahkan membeli barbie dari sejumlah negara.
Ia senang membawa boneka barbienya ke acara-acara, di mana dia mengambil fotonya untuk akun Instagram-nya.
Baca juga: Dapat Hadiah Jam Tangan Mewah, Pria Pemenang Balap Sepeda Bikin Canggung Panitia
Tonton juga:
"Sebenarnya, saya masih seorang kolektor mainan. Kebetulan ada banyak Barbie," kata Yang kepada Insider, dilansir TribunTravel pada Jumat (18/8/2023).
"Jadi, misalnya, jika saya pergi ke restoran Jepang, saya akan mencari Barbie Jepang dan membawanya," sambung Yang.
Baca juga: Denny Caknan & Bella Bonita Resepsi di Tempat Tak Biasa, Pilih Bangunan Cagar Budaya Ngawi
Yang menyimpan koleksi barbienya di rumah, dan mengaku tidak memiliki penghitungan pasti tentang berapa banyak boneka yang dia beli.
"Sejujurnya, kami berhenti menghitung sejak lama. Satu-satunya alasan saya tahu berapa banyak boneka yang saya miliki adalah karena teman saya, yang menjalankan perusahaan acara, ingin membuat acara Rekor Dunia Guinness," kata Yang.
Baca juga: Raffi Ahmad Makan Pedas Bareng Angga Yunanda & Syifa Hadju, Nikmati Sajian Rojo Sambel
Yang mengaku bahwa keseluruhan koleksi barbienya tidak dapat disimpan di rumah.
Di rmahnya hanya ada beberapa barbie dari keseluruhan koleksi yang dipunya.
Baca juga: Viral Hiu Terdampar di Pantai Purworejo, Temuan Ini Baru Pertama Kali Terjadi
Sisanya disimpan di rumah orang tuanya, di gudang, dan di kantornya.
Namun, Yang menegaskan bahwa dia tidak kecanduan mengoleksi Barbie.
"Saya tidak melihatnya sebagai kecanduan karena menurut saya kecanduan adalah sesuatu yang sulit Anda hentikan," kata Yang.
Baca juga: Menu dan Harga Tjuankie Stasion, Pilihan Tempat Makan Siang Enak di Bandung yang Lagi Viral
"Jika saya memutuskan besok saya tidak mau lagi, saya tidak bisa membelinya." Yang menambahkan bahwa dia berhenti mengoleksi ketika dia tinggal di Timur Tengah selama beberapa tahun.
Pada saat itu, dia lebih tertarik pada pakaian bermerek, dan malah menghabiskan pendapatannya untuk itu.
"Jadi secara harfiah ada celah dalam koleksi saya dari 2007 hingga 2011," kata Yang kepada Insider.
Yang telah jatuh cinta dengan Barbie selama bertahun-tahun
Ketertarikan Yang pada Barbie dimulai pada tahun 1984 ketika dia mulai bermain dengan boneka Barbie milik saudara perempuannya.
"Ketika Anda tumbuh dewasa, Anda memiliki Transformers, Masters of the Universe, dan Star Wars dan semua mainan Anda di dalam kotak mainan. Dan ada Barbie yang ada di dalam kotak mainan," kata Yang.
"Itu pasti milik kakakku, tapi itu hanya di dalam kotak mainan," imbuhnya.

Yang menambahkan, "Jadi semua mainan saya bermain bersama, dan Barbie saya akan mengendarai roket saya dan Barbie saya akan menerbangkan pesawat saya, dan dia akan pergi ke pantai bersama saya."
"Saya rasa saya tidak pernah mulai mengoleksi. Saya pikir saya tidak pernah berhenti bermain dengan mainan masa kecil saya," kata Yang kepada Insider.
Ketika Yang semakin tua, dia menyadari bahwa boneka Barbie beresonansi dengannya lebih dari figur aksinya.
"Barbie entah bagaimana selalu bersamaku karena aku juga mulai berdandan dan membeli pakaian bagus - DKNY, Calvin Klein. Lalu ada Barbie DKNY dan Calvin Klein," kata Yang kepada Insider.
Yang menemukan bahwa minatnya yang semakin besar pada fashion sejalan dengan kecintaannya pada Barbie.
"Kemudian, saya mulai menonton film-film lama. 'Breakfast at Tiffany's', 'The Seven Year Itch', semacam itu. Dan ada boneka Marilyn Monroe dan Audrey Hepburn. Jadi saya membelinya juga," kata Yang.
"Jadi nggak sadar udah mulai koleksi, baru sadar mungkin ini mainan yang selama ini aku mainin," lanjutnya.
Dalam hal menambahkan boneka ke dalam koleksinya, Yang tidak berpikir bahwa ada aturan yang tegas dan tentang apa yang membuat boneka menjadi barang yang bagus untuk dibeli.
"Saya sangat percaya bahwa semua ini adalah hal yang berbasis kepribadian. Karena kebaikan bisa berarti banyak hal bukan? Bagus bisa berarti nilai investasi. Itu bisa berarti keindahan. Itu bisa berarti keunikan material," kata Yang.
"Itu bukan bonekanya, tapi pengalaman yang dibuka oleh boneka itu," sambungnya.
Sementara koleksi besar mungkin menjadi sumber kecemburuan bagi beberapa penggemar dan kolektor boneka Barbie, itu adalah pengalaman memiliki mereka yang paling berharga bagi Yang.
(TribunTravel.com/ Rtn)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.