TRIBUNTRAVEL.COM - Kisah seorang pria yang digigit laba-laba paling berbisa di dunia belum lama ini ramai jadi perbincangan.
Pria bernama Ronald yang berasal dari Peru digigit laba-laba paling berbisa di dunia.

Akibat gigitan laba-laba paling berbisa di dunia itu, Ronald mengalami efek samping ereksi selama dua hari.
Pengalaman tersebut membuatnya traumatis ketika berbicara dengan ahli biologi Amerika Serikat, Clint Laidlaw.
Baca juga: Ingin Jadi Spider-Man, Seorang Bocah Membiarkan Dirinya Digigit Laba-laba Black Widow
Insiden itu terjadi ketika Ronald yang berprofesi sebagai tukang listrik sedang bekerja di sebuah rumah pedesaan, lalu menemukan seekor laba-laba pengembara Brasil atau dikenal juga dengan nama laba-laba pohon pisang.
Laba-laba bernama ilmiah Phoneutria ini menggigit Ronald dan membuatnya traumatis sampai sekarang.
Gigitan dari arakhnida paling berbisa di dunia itu bisa berakibat fatal.
Baca juga: Bukan Kali Pertama, Pramugari Ungkap Sering Bertemu Laba-Laba hingga Ular di Pesawat
Gigitannya bisa menyebabkan rasa sakit yang luar biasa, peningkatan tekanan darah, laju pernapasan yang cepat, penglihatan kabur dan kejang-kejang.
Namun ada juga efek samping lain akibat gigitan laba-laba itu, yaitu ereksi yang bertahan lama.

Dan inilah yang dialami Ronald selama dua hari, lapor Daily Star.
Racun laba-laba bahkan telah dipelajari untuk digunakan dalam pengobatan disfungsi ereksi, dengan beberapa menyarankan itu bisa jauh lebih kuat daripada Viagra.
Ronald menjelaskan bahwa dia sedang memasang bola lampu ketika dia digigit.
Baca juga: Dua Jari Remaja Ini Harus Diamputasi Setelah Digigit Laba-laba saat Liburan ke Pantai
Karena terlalu fokus pada pekerjaannya sehingga tidak memperhatikan laba-laba di dekatnya.
Dia menjelaskan: "Saya merasakan dua sensasi mencubit di ujung jari tengah saya. Satu di kedua sisi. Saya segera merasakan sedikit sakit, dan orang lain yang bekerja dengan saya mulai tertawa karena mereka mengira saya hanya bercanda."
"Saat saya menarik tangan saya ke belakang, laba-laba itu masih menempel di jari saya."
"Ketika saya mengibaskannya dari saya dan jatuh ke lantai, saat itulah kami semua menyadari itu adalah laba-laba yang sangat berbisa."

Ronald mengatakan gejalanya langsung muncul, dan setelah 20 menit tangannya bengkak besar-besaran.
Pembuluh darah di lengannya menjadi lebih terlihat dan dia mulai berkeringat dingin, jantungnya berdebar kencang.
Perlahan, saat dia semakin lemah dan semakin lemah, dia kehilangan kemampuan untuk berjalan.
Dia segera dilarikan ke rumah sakit terdekat sebelum dipindahkan ke rumah sakit lain.
Dan kemudian ada masalah di bawahnya.
Baca juga: Bukan Ular atau Laba-laba, Ini Daftar Hewan Paling Berbahaya di Australia
Dia menjelaskan: "Saya juga mulai merasakan efek samping ereksi."
Namun beruntungnya, efek samping ereksi yang dialami Ronald hanya berlangsung dua hari saja.
Sejak hari berikutnya sudah kembali normal, namun ia tetap memeriksakan kondisinya.
Baca juga: Heboh Laba-laba Besar Jatuh di Kokpit Pesawat, Pilot: Saya Harus Tetap Tenang
"Itu tetap seperti itu selama dua hari penuh. Baru pada hari ketiga mulai kembali normal."
Untuk berjaga-jaga, ia juga menemui dokter guna mendapatkan perawatan lanjutan.
"Dokter kemudian meresepkan saya perawatan lima hari dengan vaksin, pil, apa saja."
"Untungnya semuanya hilang, tapi lengan saya masih mati rasa sepanjang minggu berikutnya dan saya tidak bisa menggerakkan jari saya selama sebulan penuh."
"Semuanya sangat menyakitkan, itu sebabnya saya selalu memberi tahu orang-orang sekarang untuk sangat berhati-hati dengan laba-laba ini."
(TribunTravel.com/nrlintaniar)
Kumpulan artikel viral
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.