TRIBUNTRAVEL.COM - Pulau Bali menjadi destinasi wisata pilihan bagi sebagian besar bule yang berkunjung ke Indonesia.
Tak heran, jika banyak tempat wisata yang menjamur di sejumlah wilayah Bali tak terkecuali Karangasem.
Meski jadi tujuan wisata, infrastruktur jalan di Karangasem Bali banyak dikeluhkan bule hingga travel agent.
Banyak bule mengeluhkan jalanan rusak di Karangasem Bali.
Baca juga: Cristiano Ronaldo Pecahkan Rekor 600 Juta Pengikut Instagram, Kalahkan Lionel Messi & Selena Gomez
Tonton juga:
Tepatnya di kawasan Pantai Amed, Desa Purwakerti, Kecamatan Abang dan Pantai Candidasa, Kecamatan Karangasem, Bali.
Manajer hotel di wilayah Abang, Made Audi mengatakan, banyak wisatawan mengeluhkan kondisi jalan yang mengelupas hingga berlubang.
Baca juga: Jadwal dan Line Up Soundsfest 2023 di Bekasi, Hari Pertama Dimeriahkan JKT48 hingga Nadin Amizah
Terlebih saat hujan turun, banyak jalanan tergenang air.
Sedangkan saat musim kemarau, debu beterbangan hingga mengganggu wisatawan yang hendak snorkeling dan diving.
Baca juga: Wisatawan Prancis Tergelincir saat Turun ke Pantai Kelingking Bali, Bagaimana Kondisinya?
"Bule itu lebih senang jalan kaki saat akan beraktivitas. Banyak wisman yang mengeluhkan kondisi jalan dari Pantai Amed hingga ke Bunutan. Rusak parah dan berlubang. Aspal mengelupas di beberapa titik," kata Audi, Minggu (13/8/2023).
Travel agent kadang sampai malas membawa tamu ke Amed karena akses jalannya sempit dan rusak.
Baca juga: Viral Kelakuan Buruk Turis Asing di Bali, Obrak-abrik Pura, Ngaku Dapat Bisikan Gaib
Ditambah banyaknya pohon perindang membuat kendaraan travel agent sulit masuk, terutama jika memakai bus.
"Keluhan dari travel agent sama. Jalan rusak, sempit, dan banyak pohon," kata Audi
Baca juga: Wisatawan Dilarang Berenang di Pantai Kelingking Bali, Terkenal Berbahaya
Sementara itu, pengurus PHRI Karangasem, Wayan Kawa Yasa mengatakan, selain jalan rusak, lampu penerang jalan di kawasan Pantai Amed banyak yang mati.
"Banyak kendala yang ada di Pantai Amed," kata pria yang juga manajer hotel di wilayah Abang ini.
"Pertama jalan rusak dan lampu penerang jalan yang minim, serta ada yang mati. Sedangkan wisatawan yang berkunjung ke Amed sebagian besar berjalan, tak mau naik kendaraan," demikian sambung dia.
Ketua PHRI Karangasem, Wayan Kariasa mengatakan, kondisi serupa juga terjadi di kawasan Candidasa.
Di kawasan tersebut, banyak trotoar berlubang.
Padahal di destinasi wisata ini, bule lebih senang jalan kaki.
Kariasa meminta Pemkab Karangasem segera memperbaiki infrastruktur agar wisatawan nyaman berkunjung ke Karangasem.
Mengingat pariwisata adalah penyumbang PAD terbesar nomor dua setelah pajak galian.
"Kami sangat berharap infrastruktur menopang pendapatan daerah bisa diperbaiki. Biar tamu yang berkunjung nyaman. Kalau sudah bagus, maka banyak tamu yang datang," kata Kariasa.
Sebagai informasi, target pendapatan pada anggaran Induk 2023 sektor hotel sebesar Rp 17 miliar.
Sedangkan realisasi hingga Juli 2023 mencapai Rp 24 miliar lebih.
Untuk pajak restoran, target pendapatan di Induk 2023 sebesar Rp 9,2 miliar lebih.
Saat ini realisasinya sudah mencapai Rp 11,4 miliar lebih sampai Juli tahun ini.
Tribun Bali sudah mengonfirmasi Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Karangasem, I Wayan Purna.
Namun belum ada respons sampai berita ini diturunkan.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Banyak Bule Keluhkan Jalan Rusak di Destinasi Karangasem, Travel Agent Sampai Malas Bawa Tamu.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.