Breaking News:

Ilmuwan Ungkap Cara Urus Astronaut Meninggal di Luar Angkasa, Seperti Apa?

Tak banyak yang tahu ada beberapa astronaut yang meninggal saat menjalankan tugas di luar angkasa, ilmuwan ungkap cara mengurusnya.

Penulis: Ratna Widyawati
Editor: Ratna Widyawati
Gambar oleh skeeze dari Pixabay
Ilustrasi astronaut. Tak banyak yang tahu ada beberapa astronaut yang meninggal saat menjalankan tugas di luar angkasa, ilmuwan ungkap cara mengurusnya. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Menjelajahi ruang luar angkasa bukan hal mudah dan bisa dianggap sepele.

Perlu persiapan matang dan terencana ketika mengirim seseorang ke luar angkasa.

Ilustrasi Astronaut NASA yang sedang berada di luar angkasa. Tak banyak yang tahu ada beberapa astronaut yang meninggal saat menjalankan tugas di luar angkasa, ilmuwan ungkap cara mengurusnya.
Ilustrasi Astronaut NASA yang sedang berada di luar angkasa. Tak banyak yang tahu ada beberapa astronaut yang meninggal saat menjalankan tugas di luar angkasa, ilmuwan ungkap cara mengurusnya. (Flickr/ Climate State)

Bisa disebut bahwa mengirim manusia ke luar angkasa adalah proposisi yang sangat sulit dan berbahaya.

Sejak eksplorasi ruang angkasa manusia dimulai lebih dari 60 tahun yang lalu, 20 orang telah meninggal, dilansir dari Science Alert, Senin (14/8/2023).

Baca juga: Viral AC Kapal Pesiar Mati, Penumpang Marah-marah Keluhkan Suhu Panas yang Melanda

Tonton juga:

Di antaranya 14 orang meninggal dalam tragedi pesawat ulang-alik NASA tahun 1986 dan 2003 , tiga kosmonot selama misi Soyuz 11 tahun 1971 , dan tiga astronaut di landasan peluncuran Apollo 1 pada tahun 1967.

Mengingat betapa rumitnya penerbangan luar angkasa manusia, sungguh luar biasa betapa sedikit orang yang kehilangan nyawa sejauh ini.

Baca juga: Wisatawan Prancis Tergelincir saat Turun ke Pantai Kelingking Bali, Bagaimana Kondisinya?

Namun demikian NASA masih berencana mengirim kru ke Bulan pada 2025 dan astronaut ke Mars pada dekade berikutnya .

Penerbangan luar angkasa komersial menjadi rutinitas

Karena perjalanan ruang angkasa menjadi lebih umum, begitu pula kemungkinan seseorang meninggal di sepanjang jalan.

2 dari 4 halaman

Lalu jika seseorang meninggal di luar angkasa, apa yang terjadi pada tubuhnya?

Kematian di Bulan dan Mars

Permukaan Planet Mars. Tak banyak yang tahu ada beberapa astronaut yang meninggal saat menjalankan tugas di luar angkasa, ilmuwan ungkap cara mengurusnya.
Permukaan Planet Mars. Tak banyak yang tahu ada beberapa astronaut yang meninggal saat menjalankan tugas di luar angkasa, ilmuwan ungkap cara mengurusnya. (Gambar oleh WikiImages dari Pixabay)

Seorang ilmuwan pun mengungkapkan cara mencegah kematian tersebut dan penanganan yang dilakukan jika seseorang meninggal di luar angkasa.

Jika seseorang meninggal dalam misi orbit rendah Bumi seperti di Stasiun Luar Angkasa Internasional, kru dapat mengembalikan ke Bumi dalam kapsul dalam hitungan jam.

Baca juga: Niat Liburan ke Jogja, Bus Wisatawan dari Boyolali Malah Terbakar di Tengah Jalan, Apa Penyebabnya?

Jika itu terjadi di Bulan, para kru bisa pulang hanya dalam beberapa hari.

NASA sudah memiliki protokol terperinci untuk peristiwa semacam itu.

Baca juga: Berburu Mars di Gurun Paling Ekstrim di Bumi

Karena pengembalian cepat itu, kemungkinan pengawetan tubuh tidak akan menjadi perhatian utama NASA.

Sebaliknya, prioritas utama adalah memastikan kru yang tersisa kembali dengan selamat ke Bumi.

Baca juga: 4 Gurun Paling Berbahaya di Dunia, Iklimnya Ada yang Mirip dengan Mars

Keadaan akan berbeda jika seorang astronaut meninggal dalam perjalanan 300 juta mil ke Mars.

Dalam skenario itu, kru mungkin tidak akan bisa berbalik dan kembali.

3 dari 4 halaman

Sebaliknya, seseorang yang meninggal tersebut kemungkinan besar akan kembali ke Bumi bersama dengan kru di akhir misi, yang akan terjadi beberapa tahun kemudian.

Sementara itu, astronaut mungkin akan mengawetkan jenazah di ruang terpisah atau kantong jenazah khusus.

Suhu dan kelembapan yang stabil di dalam kendaraan luar angkasa secara teoritis akan membantu mengawetkan tubuh.

Tapi semua skenario itu hanya berlaku jika seseorang meninggal di lingkungan bertekanan, seperti stasiun luar angkasa atau pesawat luar angkasa.

Apa yang akan terjadi jika seseorang keluar ke luar angkasa tanpa perlindungan pakaian antariksa?

Seketika astronaut akan hampir mati.

Hilangnya tekanan dan paparan ruang hampa akan membuat astronaut tidak mungkin bernapas, dan darah serta cairan tubuh lainnya akan mendidih.

Apa yang akan terjadi jika seorang astronaut pergi ke Bulan atau Mars tanpa pakaian antariksa?

Bulan hampir tidak memiliki atmosfer, meski jumlahnya yang sangat kecil.

Mars memiliki atmosfer yang sangat tipis , dan hampir tidak ada oksigen.

4 dari 4 halaman

Jadi hasilnya hampir sama dengan paparan ruang terbuka yakni mati lemas dan darah mendidih.

Bagaimana dengan penguburan?

Misalkan astronaut meninggal setelah mendarat, saat berada di permukaan Mars.

Kremasi tidak diinginkan, di mana itu membutuhkan terlalu banyak energi yang dibutuhkan kru yang selamat untuk tujuan lain.

Dan penguburan juga bukan ide yang bagus.

Bakteri dan organisme lain dari tubuh dapat mencemari permukaan Mars .

Sebagai gantinya, kru kemungkinan akan mengawetkan jenazah dalam kantong jenazah khusus sampai bisa dikembalikan ke Bumi.

Masih banyak yang tidak diketahui tentang bagaimana penjelajah menghadapi kematian.

Ini bukan hanya pertanyaan tentang apa yang harus dilakukan dengan tubuh.

Membantu kru mengatasi kehilangan, dan membantu keluarga yang berduka di Bumi, sama pentingnya dengan menangani sisa-sisa orang yang meninggal.

Tetapi untuk benar-benar menjajah dunia lain baik Bulan, Mars, atau planet di luar tata surya, skenario suram ini membutuhkan perencanaan dan protokol.

(TribunTravel.com/ Rtn)

Selanjutnya
Tags:
Astronot NASAastronautMarsluar angkasa
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved