TRIBUNTRAVEL.COM - Ada kabar baru terkait gelaran event tahunan Dieng Culture Festival.
Biasa diadakan sepanjang tahun, Dieng Culture Festival 2023 rupanya akan dibatalkan penyelenggaraannya.

Kabar terkait batalnya Dieng Culture Festival 2023 disampaikan langsung oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjarnegara.
Dikutip dari laman resmi Dinas Pariwisata Jawa Tengah, Dieng Culture Festival tahun ini seharusnya memasuki usianya yang ke-14.
Baca juga: 10 Tempat Wisata di Dataran Tinggi Dieng, Kawah Sikidang Jadi Favorit Wisatawan
Namun, Pemkab Banjarnegara secara resmi mengumumkan bahwa Dieng Culture Festival 2023 akan ditiadakan.
Keputusan yang disampaikan Pemkab Banjarnegara ini bukanlah tanpa alasan.
TONTON JUGA:
Rupanya ada beberapa hal yang melatar belakangi peniadaan Dieng Culture Festival pada tahun ini.
Sebagaimana diketahui, Dieng Culture Festival biasanya diadakan di kawasan dataran tinggi Dieng.
Di mana acaranya juga diadakan di beberapa area dan kerap diikuti oleh ribuan orang dari berbagai daerah.
Melihat hal tersebut maka Pemkab Banjarnegara saat ini tengah melakukan penataan pada tiga titik yang bisa jadi tempat gelaran Dieng Culture Festival.
Di antaranya meliputi Kawasan Candi Arjuna, terminal Aswatama dan Kawasan Kawah Sikidang.
"Demi kenyamanan dan keselamatan pengunjung serta kelancaran proses pengerjaan penataan kawasan Dieng, maka Dieng Culture Festival tahun 2023 untuk sementara tidak dilaksanakan sambil mempersiapkan pelaksanaan tahun depan," informasi yang tertulis dalam aman resmi Dinas Pariwisata Jawa Tengah.
Diketahui sebelumnya, ketiga lokasi tersebut merupakan titik sentral dan pendukung pelaksanaan Dieng Culture Festival.
Maka penataannya akan langsung ditangani oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Baca juga: Daftar Kalender Event Juli 2023, Banyak Agenda Meriah Bertaraf Internasional
Selain titik lokasi, ruas jalan antara Terminal Aswatama sampai ke kawasan Kawah Sikidang juga akan dilaksanakan pengerjaan peningkatan jalan oleh Dinas PUPR Kabupaten Banjarnegara.
Upaya ini dilakukan Pemkab Banjarnegara demi meningkatkan kenyamanan dan keselamatan pengunjung.
Maka agar kelancaran proses pengerjaan penataan kawasan Dieng, maka Dieng Culture Festival 2023 untuk sementara tidak dilaksanakan.
Dengan demikian pada tahun ini baik panitia maupun pemerintah juga bisa sambil mempersiapkan pelaksanaan tahun depan.
Adanya upaya tersebut Pemkab Banjarnegara berharap Dieng Culture Festival 2024 akan berjalan lebih baik.
Apalagi kawasan wisatanya sudah lebih tertata, sehingga memberikan kesan baik bagi semua pihak.
"Harapannya, Dieng Culture Festival 2024 akan berjalan lebih baik di tengah suasana kawasan wisata yang sudah lebih tertata, sehingga memberikan kesan baik bagi semua pihak," tutupnya.

Baca juga: SIPA Festival 2023 Akan Hadir Sebentar Lagi, Simak Jadwalnya
Sebagai informasi, Dieng Culture Festival merupakan event kebudayaan yang diadakan di kawasan cataran tinggi Dieng.
Dalam pelaksanaannya, Dieng Culture Festival biasanya akan diisi dengan tradisi pemotongan rambut gimbal anak Dieng.
Dieng Culture Festival juga termasuk salah satu event unggulan Jawa Tengah dan juga masuk dalam Top 10 Kharisma Event Nusantara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.
Dieng Culture Festival telah menjadi magnet tersendiri bagi wisata di kawasan dataran tinggi Dieng.
Setiap tahunnya, event ini selalu dinanti dan mampu menarik puluhan ribu pengunjung.
Baca juga: Jadwal Jogja International Kite Festival 2023, Ekshibisi 1.001 Layang-layang
Kisah di Balik Bocah Rambut Gimbal dalam Acara Dieng Culture Festival

Dieng Culture Festival identik dengan pemotongan rambut gimbal bocah Dieng atau Bocang Bajang.
Bocah rambut gimbal ternyata memiliki sederet fakta unik yang menarik untuk dibahas.
Melansir rilis resmi Kemenparekraf, dalam mitologi Dieng, bocah bajang atau anak berambut gimbal dianggap sebagai titisan para leluhur Dieng Plateau.
Untuk anak laki-laki, rambut gimbal sebagai tanda titisan Kiai Kolodete, yaitu penguasa Dataran Tinggi Dieng yang bersemayam di Telaga Balaikambang.
Adapun rambut gimbal pada anak perempuan dianggap sebagai titisan Nyai Dewi Roro Ronce, abdi penguasa Pantai Selatan Nyai Roro Kidul.
Biasanya munculnya rambut gimbal pada anak di Dieng diawali dengan panas yang sangat tinggi.
Setelah itu rambut gimbalnya akan tumbuh seiiring dengan san anak sembuh dari sakit panasnya.
Ruwatan rambut gimbal merupakan sebuat tradisi pemotongan rambut pada anak-anak yang memiliki rambut gimbal pada masyarakat dataran tinggi Dieng yang dilaksanakan pada tanggal satu Suro atau satu Muharram.
Ruwatan ini bertujuan untuk membersihkan atau membebaskan anak-anak berambut gimbal dari sukerta/sesuker (kesialan, kesedihan atau malapetaka).
Baca juga: Jadwal Event Grebeg Suro 2023 di Ponorogo, Ada Pameran Seni Rupa hingga Music On The Street
(TribunTravel/Zed)
Baca selengkapnya soal kalender event di sini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.