TRIBUNTRAVEL.COM - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengumumkan kebijakan baru jemaah haji untuk tahun depan.
Jika tahun ini jemaah haji lansia masih bisa ditemani oleh pendamping haji, tapi kebijakan tahun depan berbeda.

Mulai 2024, Menag menyebut kemungkinan ditiadakannya kuota pendamping haji.
Sehingga calon jemaah haji lansia yang masih bugar bisa berangkat ke tanah suci tanpa pendamping dengan alasan tertentu.
Baca juga: Jemaah Haji yang Nekat Bawa Air Zamzam dalam Koper Akan Dibongkar Paksa di Bandara
Dihapuskannya kuota pendamping haji ini lantaran disebut bisa mengganggu sistem antrean calon jemaah haji.
Apalagi dengan banyaknya jumlah kuota pendamping haji juga disebut bisa merugikan jemaah lainnya, terlebih jumlah lansia tidak sedikit.
"Kalau pendamping kita masukkan, antreannya pasti yang seharusnya berangkat dia akan tergeser karena diambil kuotanya oleh pendamping ini. Tentu kita tidak ingin itu terjadi. Kita inginnya supaya jamaah ini bisa berangkat beribadah dengan cara-cara yang berkeadilan. Adil dalam terjemahan kami ya seperti itu," kata Menag, Jumat (7/7/2023).
Baca juga: Uniknya Bubur Cinta Lansia, Makanan Buat Jemaah Haji Indonesia yang Disajikan Jelang Puncak Haji

Pria yang akrab disapa Gus Men ini juga menilai bahwa tidak semua lansia tidak istitha’ah.
Ada banyak jamaah berusia di atas 90 tahun yang masih segar bugar.
Artinya, ukuran kriterianya bukan lansia tapi istitha'ah kesehatan.
Hal ini juga akan didiskusikan dengan Komisi VIII DPR.
"Kemarin waktu bertemu DPR sebelum puncak haji, sudah saya sampaikan, bagaimana kalau kita berusaha mengubah peraturan agar istita’ah kesehatan ini dijadikan syarat. Sekarang ini kan prosesnya terbalik, kita lunas dulu baru cek kesehatan. Sehingga mau tidak mau kalau sudah lunas harus diberangkatkan," paparnya.
"Kita ingin ke depan mudah-mudahan ini bisa kita buat aturannya, istitha’ah kesehatan dulu. Kalau sudah memenuhi istitha’ah kesehatan, baru kemudian melakukan pelunasan,” paparnya.
Baca juga: Jemaah Haji Indonesia Diimbau Tak Selfie Berlebihan di Masjidil Haram, Terutama di Depan Kabah
Meskipun, kata dia, ini tentu juga ada tantangannya dan tidak mudah.
Waktunya juga pasti diperlukan lebih panjang.
Tapi pihaknya akan terus berikhtiar agar pelayanan kepada jamaah ini menjadi terus lebih baik dan jamaah menjadi lebih nyaman.
Ditanya soal kuota tambahan, Gus Men berharap tahun depan itu juga ada.
Sebab, kuota tambahan juga akan memperpendek antrean haji.
"Saya sudah sampaikan itu ke Menteri Haji. Tapi kata Pak Menteri Haji waktu itu, ya kita lihat dulu proses kuota penuhnya ini. Kalau kita bisa memenuhi, kita akan bicarakan," tandasnya.
Penyelenggaran haji 1444 H akan berakhir pada 3 Agustus 2023 seiring mendaratnya kloter terakhir jamaah haji Indonesia di Tanah Air.
Baca juga: Warga Arab Saudi Pilih Liburan ke Luar Negeri saat Musim Haji Tiba, Mengapa Demikian?

Asyik! Menag Upayakan Tambah Jatah Air Zamzam untuk Jemaah Haji Menjadi 10 Liter
Kabar gembira untuk jemaah haji Indonesia, kini tak perlu lagi pusing soal air zamzam dari Arab Saudi.
Jika biasanya banyak jemaah haji yang effort tentang bagaimana cara membawa air zamzam pulang ke Indonesia, Menteri Agama kini memberikan solusi terbaik.
Sebelumnya, setiap jemaah haji Indonesia hanya akan dibekali 5 liter air zamzam dari Tanah Suci Mekkah.
Namun masih ada saja sebagian orang yang secara diam-diam nekat membawa air zamzam dengan memasukkan ke dalam koper hingga akhirnya terpaksa dibongkar di bandara.
Nah, jika ingin membawa air zamzam dalam jumlah banyak untuk dibawa pulang, Menteri Agama akan berupaya menambah jumlah airnya untuk jemaah haji.
Kementerian Agama RI tengah mengupayakan agar setiap jamaah haji mendapat tambahan 5 liter air zamzam untuk dibawa pulang.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat, Ajam Muztajam, mengatakan awalnya setiap jemaah hanya alan diberi jatah 5 liter air zamzam yang akan dibawa di asrama haji saat kepulangan.
Baca juga: Viral Calon Jemaah Haji Lansia Minta Pulang, Tak Mau Ikut Naik Bus ke Bandara
Namun, karena masih banyaknya jemaah yang membawa air zamzam secara mandiri di koper bagasi, Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas berupaya menambah 5 liter lagi air zamzam.
"Ada berita menggembirakan dari Pak Menteri, bahwa Pak Menteri berupaya tahun ini bahwa seluruh jemaah haji itu harus mendapat air zam-zam dari hanya 5 liter menjadi 10 liter. Kabar yang diterima oleh kami, Insyaallah jamaah haji akan menerima air zam-zam sebanyak 10 liter masing-masing jemaah," kata Ajam seusai melepas kepulangan Kloter JKS 1 dan JKS 2 ke Tanah Air, Senin (3/7/2023).
Ia mengatakan upaya ini adalah bentuk perhatian Menteri Agama RI kepada jemaah yang masih saja merasa kekurangan dengan jatah 5 liter air zamzam, sehingga sebagian nerusaha membawa air zamzam menggunakan kopernya.
Padahal, hal ini membuat pihak maskapai membongkar koper berisi zamzam tersebut.
"Oleh karena itu kami minta pada jemaah haji, jangan memaksakan membawa air zamzam di botol-botol, dibungkus dengan berbagai macam cara, kemudian yang akhirnya merugikan diri sendiri karena harus dibongkar secara paksa oleh pihak maskapai," katanya.
Akhirnya yang tadinya maskapai hanya berniat mengambil air zamzam, malah merusak barang bawaan yang lainnya yang sudah ditata rapi.
"Jadi cukup lah 10 liter masing-masing jamaah, lebih dari yang dibawa jemaah di di masing-masing koper," kata Ajam.
Sebagian artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Pendamping Lansia Tetap Ditiadakan, Menteri Agama Tidak Ingin Rugikan Antrean Jamaah Haji
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.