TRIBUNTRAVEL.COM - Pilot Susi Air diketahui masih disandera hingga saat ini.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun angkat suara terkait pilot Susi Air yang masih disandera di Nduga, Papua Pegunungan.

Melansir TribunPapua, Sabtu (8/7/2023), Presiden Joko Widodo mengaku pemerintah terus berupaya keras dan tidak tinggal diam untuk membebaslan pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens yang disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.
"Kita tidak tinggal diam lho, kita ini sudah berupaya keras," tegas Presiden Jokowi pada Jumat (7/7/2023) di Kota Jayapura.
Baca juga: Bandara Ewer di Asmat Papua Selatan Diresmikan Jokowi, Layani 3 Rute Penerbangan
"Tetapi kita tidak bisa buka di sini apa yang sedang kita upayakan atau kerjakan di lapangan," imbuh Jokowi.
Pada Kamis (6/7/2023) malam, Presiden Jokowi menyampaikan sudah menggelar rapat untuk pembahasan mengenai permasalahan pilot Susi Air tersebut.
Tonton juga:
Rapat pembahasan permasalahan pilot Susi Air berlangsung di Jayapura.
Namun, Presiden Jokowi tidak membuka atau menyampaikan apa isi rapat tersebut.
"Jadi Pemerintah telah berusaha keras untuk menyelesaikan persoalan penyanderaan pilot Philips Mark Merthens ini dan negara tidak diam begitu saja. Saat ini semua upaya terus kita lakukan," ungkap Jokowi.
Kronologi Pesawat Susi Air Dibakar dan Pilot Disandera
Melansir dari Tribunnews, berikut rangkaian kejadian pilot Susi Air disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nduga, Papua Pegunungan.

- Pesawat Susi Air 9368 Dibakar
Kejadian bermula di Bandara Paro, Nduga, Papua Pegunungan, Selasa (7/2/2023), pesawat Susi Air dengan nomor penerbangan SI 9368 dibakar.
Kejadian Susi Air dibakar oleh KKB dibenarkan oleh Komandan Korem 172/PWY, Brigjen TNI J.O Sembiring.
Brigjen TNI J.O Sembiring mengatakan, diduga pesawat Susi Air dibakar oleh KKB pimpinan Egianus Kgoya.
Seluruh penumpang berhasil dievakuasi dengan selamat, tapi sang pilot tidak ikut pulang saat itu.
- Pilot Susi Air Disandera
Philip Mark Mehrtens merupakan pilot Susi Air disandera KKB sejak dibakarnya pesawat Susi Air.
Sejak 7 Februari 2023, Philip Mark Mehrtens hilang kontak dan keberadaannya belum diketahui dengan pasti.
Keberadaannya pun sulit dilacak karena KKB pimpinan Egianus Kogoya selalu berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain.
TNI terus melakukan upaya penyelamatan dengan pendekatan dialog dari tokoh masyarakat, tokoh agama, dan Pemerintah Kabupaten Nduga.
Namun, upaya yang dilakukan tidak kunjung membuahkan hasil.
Baca juga: Susi Pudjiastuti Tak Kuasa Tahan Tangis, Pesawatnya Dibakar dan Pilot Sudah 3 Bulan Disandera
Susi Pudjiastuti Harap Pilot Bisa Bebas Tanpa Syarat

Phillips Mark Merthens yang menerbangkan Susi Air mulanya berhasil diidentifikasi lokasinya.
Tapi karena KKB Papua membawanya berpindah tempat, kini sang pilot belum diketahui lagi titik pastinya.
Meski demikian, KKB Papua mengatakan bahwa pihaknya masih menjaga pilot Susi Air itu.
KKB Papua menyebut jika pilot Susi Air dalam keadaan yang aman dan semua kebutuhannya tercukupi.
Founder Susi Air yang sekaligus Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Susi Pudjiastuti, pun turut angkat bicara terkait penyanderaan pilot yang tak kunjung usai.
Susi Pudjiastuti meminta pihak penyandera untuk segera membebaskan tawanan tanpa syarat.
Baca juga: Presiden Jokowi Resmikan Papua Youth Creative Hub, Siap Jadi Wadah Kreativitas Para Pemuda Papua
Egianus Kogoya dalam tuntutannya menyebutkan, pilot itu akan dibebaskan kalau tuntutannya terpenuhi.
Tuntutannya, adalah Papua Merdeka, uang, senjata dan amunisi.
"KKB sempat minta uang dan senjata sebagai syarat pembebasan Kapten Philips," ujarnya Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ignatius Benny Ady.
Menanggapi tuntutan tersebut, Benny mengatakan, tuntutan itu pasti ditolak TNI-Polri karena tak masuk akal.
Baca juga: Viral di TikTok Daftar Harga Makanan di Pedalaman Papua, Soto Ayam Rp 120 Ribu
Hal senada disampaikan Menko Polhukam Mahfud MD.
Dia mengatakan, pemerintah tidak akan menuruti kemauan kelompok separatis tersebut.
Tapi saat ini, lanjut Mahfud MD, pemerintah dan aparat sedang mengatur taktik dan strategi agar bisa segera membebaskan Philips Mark Merthens.
"Tak mungkin kita kasih, satu kemerdekaan. Kedua, kasih senjata dan sebagainya kepada penjahat. Itu tidak mungkin," kata Mahfud.
Baca juga: Susi Pudjiastuti Tak Kuasa Tahan Tangis, Pesawatnya Dibakar dan Pilot Sudah 3 Bulan Disandera
(TribunTravel.com/KurniaHuda)
Baca artikel lainnya seputar Susi Air di sini
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.