Breaking News:

Termahal di Dunia, Sapi Ras Nelore Punya Harga Mencapai Rp 64 Miliar

Sapi dengan ras Nelore menjadi yang termahal di dunia dengan nilai mencapai Rp 64,6 miliar.

Flickr/Jean Marconi
Ilustrasi sapi jenis Nelore. Belum lama ini, seekor sapi dengan ras Nelore menjadi yang termahal di dunia dengan nilai mencapai Rp 64,6 miliar. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Sapi dengan ras Nelore belum lama ini menyabet gelar sebagai yang termahal di dunia.

Berusia 4 setengah tahun, sapi tersebut dikenal dengan nama Viatina-19 FIV Mara Imoveis.

Ilustrasi sapi jenis Nelore. Belum lama ini, seekor sapi dengan ras Nelore menjadi yang termahal di dunia dengan nilai mencapai Rp 64,6 miliar.
Ilustrasi sapi jenis Nelore. Belum lama ini, seekor sapi dengan ras Nelore menjadi yang termahal di dunia dengan nilai mencapai Rp 64,6 miliar. (Flickr/Cedar Summit Farm)

Harga sapi Viatina-19 FIV Mara Imoveis mencapai USD 4,3 juta atau setara Rp 64,6 miliar.

Melansir Oddity Central, sepertiga kepemilikan Viatina-19 FIV Mara Imoveis baru saja dilelang di Brasil.

Baca juga: 5 Pesawat Pribadi Termahal di Dunia, dari Bombardier Global 8000 hingga Airbus ACJ350

Harga lelang tembus Rp 21,6 miliar, sehingga nilai totalnya mencapai Rp 64,6 miliar.

Viatina-19 FIV Mara Imóveis sebenarnya telah dinobatkan sebagai sapi termahal di dunia tahun lalu.

Kala itu, setengah dari kepemilikannya dilelang dengan harga sekitar Rp 12 miliar.

Angka tersebut merupakan harga yang cukup untuk memecahkan rekor.

Transaksi yang memecahkan rekor menunjukkan kualitas genetik keturunan sapi Nelore.

Harganya yang mahal juga dipengaruhi dengan permintaan akan hewan berkualitas tinggi dengan karakteristik genetik yang luar biasa.

Baca juga: Safari Termahal di Dunia Baru Saja Diresmikan, Biaya Rp 2,5 Miliar

2 dari 4 halaman

Harga Viatina-19 FIV Mara Imoveis dianggap sebagai tonggak sejarah baru bagi Nelore, jenis sapi yang sangat dihargai di seluruh dunia karena kualitasnya.

Ditandai dengan bulu putih cerah, kulit longgar, dan punuk bulat besar di atas bahu mereka, Nelore terutama dikenal karena ketahanannya yang tinggi terhadap cuaca panas.

Bulu putih mereka berperan besar dalam hal ini, karena memantulkan sebagian besar panjang gelombang cahaya.

Ilustrasi sapi jenis Nelore. Belum lama ini, seekor sapi dengan ras Nelore menjadi yang termahal di dunia dengan nilai mencapai Rp 64,6 miliar.
Ilustrasi sapi jenis Nelore. Belum lama ini, seekor sapi dengan ras Nelore menjadi yang termahal di dunia dengan nilai mencapai Rp 64,6 miliar. (Alwi Hafizh A. /Unsplash)

Begitu pula fakta bahwa kelenjar keringat mereka dua kali lebih besar dan 30 persen lebih banyak daripada kebanyakan ras Eropa.

Sapi Nelore, yang dinamai dari distrik Nellore di India, juga memiliki metabolisme yang sangat efisien.

Ini memungkinkan mereka berkembang biak bahkan dengan makanan berkualitas rendah.

Sangat kuat dan ulet, Nelore dapat melawan sejumlah infeksi parasit dan kulitnya yang keras jauh lebih sulit untuk ditembus serangga penghisap darah.

Keturunan ini juga berkembang biak dengan sangat mudah, karena betina memiliki bukaan panggul yang lebih lebar dan saluran kelahiran yang lebih besar daripada ras sapi lainnya.

Baca juga: Miliaran Kepiting Termahal di Dunia Tiba-tiba Hilang Misterius dari Habitat, Apa Penyebabnya?

Sehingga, anak sapi hampir tidak memerlukan bantuan dari manusia.

Menurut laporan tahun 2018 oleh Guardian, harga sperma dari sapi jantan Nelore yang paling berharga bisa mencapai Rp 75 juta per dosis 0,55 mililiter (0,03 ons).

3 dari 4 halaman

Ada sekitar 167.000.000 sapi Nelore di Brazil, sekira 80 persen dari ternak di negara Amerika Selatan.

Ilustrasi sapi jenis Nelore. Belum lama ini, seekor sapi dengan ras Nelore menjadi yang termahal di dunia dengan nilai mencapai Rp 64,6 miliar. (Flickr/Cedar Summit Farm)
Ilustrasi sapi jenis Nelore. Belum lama ini, seekor sapi dengan ras Nelore menjadi yang termahal di dunia dengan nilai mencapai Rp 64,6 miliar. (Flickr/Cedar Summit Farm) (Flickr/Kzaral)

Masih di Brazi, terdapat salah satu varietas kopi termahal di dunia yang ternyata dihasilkan dari kotoran burung.

Kopi itu diproses dari kotoran Jacu, burung besar berwarna hitam yang mirip dengan kalkun.

Jacu memiliki kelebihan dengan sistem pencernaanya yang mengeluarkan aroma biji kopi.

Kini varietas kopi dari kotoran jacu banyak diincar oleh para pencinta minuman seduh tersebut.

Baca juga: 7 Keju Termahal di Dunia, Ada Keju dari Susu Keledai hingga White Stilton Gold yang Bertabur Emas

Penemuan varietas kopi dari kotoran jacu berawal dari Henrique Sloper, pemilik perkebunan kopi Camocim di negara bagian Espirito Santo, Brasil.

Sloper kala itu merasa panik saat perkebunan kopinya diserbu kawanan jacu.

Ia tentu tak mengetahui bahwa jacu akan segara menjadi semacam 'mitra bisnis' baginya.

Sloper kemudian menelepon lembaga perlindungan lingkungan, tetapi mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan.

Lembaga hanya menyarankan agar peternakan memperkenalkan beberapa predator alami untuk mengantisipasi jacu.

4 dari 4 halaman

Akan tetapi hal tersebut sulit dilakukan, terutama dengan burung sebesar jacu.

Pada akhirnya, Sloper memutuskan untuk mengadopsi pepatah lama "jika Anda tidak bisa mengalahkan mereka, bergabunglah dengan mereka."

Sloper pun segera menemukan bahwa invasi burung telah menjadi berkah tersembunyi.

Bagi para pencinta kopi, tentu sudah tidak asing lagi dengan kopi luwak, kopi termahal dan eksklusif di dunia.

Kopi tersebut dipanen dari kotoran musang palem Asia dan telah menjadi terkenal secara internasional karena kehalusan serta aromanya.

Sloper mengetahui hal ini dengan sangat baik, dan karena burung jacu di ladangnya akan tinggal di sana, dia memutuskan untuk membuat kopi luwaknya sendiri.

Meyakinkan pekerja pertanian bahwa mereka harus memanen kotoran burung alih-alih biji kopi memang membutuhkan waktu cukup lama.

Salah satu varietas kopi termahal dan paling dicari di dunia dihasilkan dari kotoran burung jacu, harganya capai Rp 26 juta per kilogram.
Salah satu varietas kopi termahal dan paling dicari di dunia dihasilkan dari kotoran burung jacu, harganya capai Rp 26 juta per kilogram. (Flickr/ Carlos Eduardo Joos)

Tetapi setelah melewati rintangan ini serta dua tahun, Perkebunan Comocim menjadi satu-satunya di dunia yang memproduksi kopi dari kotoran burung jacu.

Bukan sembarang kopi, tapi salah satu varietas yang paling dicari di dunia.

Seiring waktu, Henrique Sloper menemukan bahwa sistem pencernaan burung jacu sangat luar biasa.

Meskipun menelan dan mengeluarkan biji kopi utuh sempurna, pencernaan burung menghilangkan hampir semua kafein dalam biji serta kebutuhan fermentasi.

Selain itu, burung jacu tampaknya memiliki selera kopi yang sempurna lantaran hanya mengonsumsi biji yang paling matang di perkebunan.

Hal tersebut memastikan bahwa kopi yang dipanen dari kotorannya memiliki kualitas terbaik.

Negara bagian Espirito Santo di Brasil adalah penghasil kopi keempat dunia, tetapi Perkebunan Camocim adalah satu-satunya yang menggunakan kotoran jacu.

Telah menjualnya selama sekira satu dekade dan varietas tersebut saat ini dianggap sebagai salah satu yang paling mahal.

Ini sangat populer di negara-negara seperti Prancis, Jepang, dan Inggris, di mana department store mewah Harrods menjualnya seharga Rp 26,7 juta per kilogram.

Digambarkan lebih berbuah dan lebih asam dari kebanyakan varietas kopi lainnya, kopi yang diolah dari kotoran burung jacu ini sangat eksklusif.

Oleh karena itu, kopi hanya diproduksi jika ada permintaan khusus dari pembeli.

Setelah dipanen, kotorannya dikeringkan, dibersihkan dan dibekukan hingga diproses menjadi kopi siap seduh.

Baca juga: Biaya Makan Capai Rp 21 Juta per Orang, Inikah Restoran Termahal di Dunia?

(TribunTravel.com/mym)

Untuk membaca artikel terkait berita viral, kunjungi laman ini.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
BrasilIndiasapi Soto Madura Hati Buyah Haleem Koshari (Kushari) Mishmishiya Belacang Virus Nipah
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved