Breaking News:

BMKG Sebut Bantul Daerah Rawan Gempa, Tanah Berkarakteristik Gembur dan Lunak hingga Mudah Rusak

BMKG menyebutkan Kabupaten Bantul merupakan daerah rawan gempa karena menjadi jalur gempa yang bersumber dari Sesar Opak.

Editor: Sinta Agustina
Tribun Jogja/Dwi Nourma Handito
Pantai Parangtritis di Bantul, Yogyakarta, Jumat (26/5/2017) sore. BMKG menyebutkan Kabupaten Bantul merupakan daerah rawan gempa karena menjadi jalur gempa yang bersumber dari Sesar Opak. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Kajian Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan Kabupaten Bantul merupakan daerah rawan gempa.

Sehingga, warga di Kabupaten Bantul sering merasakan guncangan gempa meski berjarak cukup jauh dari pusat gempa.

Ilustrasi seismograf, pendeteksi gempa bumi.
Ilustrasi seismograf, pendeteksi gempa bumi. BMKG menyebutkan Kabupaten Bantul merupakan daerah rawan gempa karena menjadi jalur gempa yang bersumber dari Sesar Opak. (YouTube/Motion Loop)

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, para penelliti menganalogikan Kabupaten Bantul berdiri di atas agar-agar atau jelly.

Oleh sebab itu, bangunan yang berada di atas tanah wilayah Bantul mudah rusak akibat diguncang gempa.

Baca juga: Gempa Susulan Magnitudo 6,4 Kembali Guncang Turki, 2 Minggu Pascagempa Besar

"Bantul itu kota yang berdiri di atas agar-agar, peneliti menyebut city on the jelly," ujar Daryono saat ditemui, Rabu (21/6/2023).

Melihat hasil kajian yang ada, Daryono merekomendasikan masyarakat yang akan membangun hunian sebaiknya mengadopsi struktur bangunan yang tahan gempa.

LIHAT JUGA:

Apabila belum mampu untuk mengaplikasikan metode struktur bangunan tahan gempa, masyarakat direkomendasikan menggunakan material kayu atau bambu untuk model bangunannya.

"Tentu saja solusinya satu bangunan yang struktur kuat atau tahan gempa, berdasarkan building code. Building code itu mengacu bisa dari zona megatrusnya yakni mengacu 8,7 magnitudo juga kepada 6,6 maksimun dari gempa itu," ungkapnya.

"Misalnya belum mampu memiliki bangun itu (tahan gempa) maka bangunlah rumah dengan kayu dan bambu yang di desain menarik. Jangan yang bangun rumah tembok asal bangun," sambung Daryono.

Baca juga: Wisatawan Diminta Waspada Usai Pangandaran Diguncang Gempa Dini Hari Tadi

2 dari 3 halaman

Kelebihan bangunan dengan struktur bambu dan kayu menurutnya memiliki risiko yang lebih rendah ketika diguncang gempa.

"Karena sebenarnya orang meninggal akibat gempa itu kan luka kena reruntuhan bangunan. Kalau kayu atau bambu kan reot saja jika ada gempa," ujar Daryono.

Gempa magnitudo 6,6 mengguncang Yogyakarta pada Jumat (30/6/2023) pukul 19.57 WIB.
Gempa magnitudo 6,6 mengguncang Yogyakarta pada Jumat (30/6/2023) pukul 19.57 WIB. BMKG menyebutkan Kabupaten Bantul merupakan daerah rawan gempa karena menjadi jalur gempa yang bersumber dari Sesar Opak. (BMKG)

Sebagai informasi, dua kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi jalur gempa yang bersumber dari Sesar Opak.

Sesar Opak adalah patahan yang berada di wilayah DIY, tepatnya di sekitar aliran Sungai Opak, dilaporkan Kompas.com.

Sesar Opak berarah timur laut-barat daya dengan blok timur relatif bergeser ke utara dan blok barat ke selatan dengan lebar dari zona Sesar Opak ini diperkirakan sekitar 2,5 kilometer.

Gawir (tebing terjal) yang terbentuk oleh Sesar Opak berada dalam zona fisiografi Pegunungan Selatan, tepatnya di Lajur Batur Agung.

Baca juga: Berjasa Dalam Evakuasi Gempa Turki, Anjing-anjing Heroik Diterbangkan Naik Pesawat Kelas Satu

Sesar Opak menjadi patahan utama yang membatasi Lajur Batur Agung dengan dataran rendah Yogyakarta.

Sesar tersebut berdasarkan kajian memiliki panjang sekitar 35 kilometer dari Kretek hingga Prambanan.

Suasana di Taman Sari, tempat wisata hits di Jogja buat liburan sekolah.
Suasana di Taman Sari, tempat wisata hits di Jogja buat liburan sekolah. BMKG menyebutkan Kabupaten Bantul merupakan daerah rawan gempa karena menjadi jalur gempa yang bersumber dari Sesar Opak. (Ambar Purwaningrum/TribunTravel)

Sementara itu, pakar gempa Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Danny Hilman Natawidjaja menyebut bahwa gempa Yogyakarta sangat merusak karena sesar yang aktif berada di bawah kawasan permukiman penduduk.

Menurut Danny, karakteristik tanah yang berupa endapan vulkanik yang rapuh mengamplifikasi gempa, ditambah dengan konstruksi bangunan yang sangat buruk menyebabkan gempa saat itu sangat merusak.

Baca juga: Turkish Airlines Angkut 26 Ribu Warga Turki Keluar dari Zona Gempa, Siapkan 150 Penerbangan

Baca juga: Emirates Luncurkan Penerbangan Khusus untuk Korban Gempa Turki & Suriah, Bawa Bantuan Darurat

3 dari 3 halaman

Namun, kejadian gempa tersebut rupanya masih belum dapat meningkatkan kesadaran warga terhadap pentingnya mitigasi gempa ketika membangun rumah.

Pemerintah bersama lembaga terkait diharapkan dapat lebih serius memetakan dengan rinci sumber-sumber gempa, sehingga pemerintah daerah memiliki dasar untuk merencanakan tata ruang dengan memperhitungkan risiko gempa.

Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Bantul Disebut Jadi Daerah Rawan Gempa karena Dilintasi Sesar Opak, Ini Kata BMKG.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Jogja
Tags:
JogjaBantulgempa
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved