TRIBUNTRAVEL.COM - Viral penumpang speedboat reguler Tarakan-Nunukan protes karena tak dapat kursi padahal sudah bayar Rp 280 ribu per orang.
Bahkan penumpang wanita bernama Triwahyuni itu sempat cekcok dengan anak buah kapal (ABK) Speedboat Sinar Baru.

Kejadian itu ia kisahkan dalam akun Instagram pribadinya @tri_wahyunita pada Jumat (16/06/2023).
Dalam unggahan itu, Triwahyuni menandai akun Instagram Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara, Pemerintah Kabupaten Nunukan, dan Bupati Nunukan Asmin Laura.
Baca juga: Video Viral di TikTok, Wanita Hamil Bagikan Momen Haru saat Sang Ayah Kirimkan Makanan ke Kantornya
"Kacau ini speed, untung anak aku yang satunya dapat tempat duduk, yang lucunya lagi freepass yang dapat duduk. Saya nggak bakalan mau naik speed kocak begini, kalau bukan karena ada urusan mendadak," tulis Triwahyuni mengawali unggahannya.
"Harus profesional dong dan penumpang yang naik harus sesuai kapasitas kapal. Jangan mau untung saja, kita bayar tiket kok Rp 1,2 juta," sambungnya.
LIHAT JUGA:
Dalam unggahan itu, Triwahyuni juga menyebut bahwa kapal melebihi muatan, serta tak sesuai manifes dan aturan.
"Penumpang melebihi muatan, tidak sesuai manifes dan aturan yang ada," sebutnya.
Saat dikonfirmasi, Triwahyuni membenarkan terkait keluhannya tersebut.
Baca juga: Viral Pemindaian Wajah Diterapkan di Stasiun Gambir, Proses Boarding Kini Makin Cepat
"Iya betul itu saya posting. Karena kesel sudah bayar tiket, per orang Rp 280 ribu, tapi tidak dapat tempat duduk. Kami ada empat orang dewasa ditambah dua anak-anak, jadi ada bapak dan anak bayi saya," kata Triwahyuni kepada TribunKaltara.com, Sabtu (17/06/2023)
Wanita yang akrab disapa Yuyun itu, menjelaskan bahwa ia telah membeli tiket untuk empat orang dewasa sekira pukul 09.00 WITA.

Sementara speedboat baru bertolak dari Pelabuhan Tengkayu 1 Kota Tarakan menuju Pelabuhan PLBL Liem Hie Djung Nunukan, pukul 10.50 Wita.
"Kami yang terakhir masuk speedboat setelah semua penumpang masuk. Tapi begitu masuk bapak saya langsung keluar kembali, karena sudah tidak ada kursi," ucapnya.
"Untungnya ada satu penumpang yang mau gendongnya anaknya. Sehingga kursi itu saya berikan kepada baby sister, biar bisa gendong bayi saya," sambung dia.
Yuyun mengaku, sempat menanyakan kepada ABK speedboat perihal mereka yang tidak dapat kursi, sama seperti penumpang lainnya.
Namun respon ABK membuat Yuyun akhirnya cekcok dengan ABK tersebut.
"Saya perlihatkan kepada ABK tiket kami, lalu bertanya kenapa tidak ada kursi lagi. Dia bilang memang tidak ada tempat sembari mengarahkan kami duduk dekat tangga. Lalu saya nanya balik, untuk apa beli tiket kalau tidak dapat kursi," ujar Yuyun.
Baca juga: Video Viral di TikTok, Layangan Nyangkut di Sayap Pesawat Garuda Indonesia, Penerbangan Ditunda
"Jawaban yang buat saya marah, saat ABK bilang kalau tidak mau naik speed ini naik speed lain saja. Loh saya beli tiket dari pukul 09.00 WITA, masa digitukan. Terpaksa saya ngalah," tambahnya.
Selama perjalanan 2,5 jam dari Tarakan, Yuyun sampaikan dia bersama ayah, tante, dan anaknya yang masih kecil, duduk di dekat tangga speedboat.
"Akhirnya saya terpaksa duduk dekat pintu sambil gendong anak kecil. Belum lagi pintu dalam keadaan terbuka. Menurut saya tidak aman," tuturnya.
Anggota komisi II DPRD Nunukan itu, berharap kejadian tersebut menjadi atensi Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) termasuk Pemerintah Kabupaten Nunukan.
"Free pass loh bisa dapat kursi masa kita yang bayar tidak dapat. Kalau ini dibiarkan, gimana kalau terulang lagi pada penumpang yang lain. Tolong beri teguran kepada agen termasuk ABK speednya," ungkap Yuyun.

Tanggapan Gapasdap Kota Tarakan
Ketua DPC Gapasdap (Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan), Kota Tarakan, Djie Suyanto menyayangkan kejadian yang dialami oleh penumpang tersebut.
"Saya sudah cek soal ini dan marah besar kepada agen speedboat. Mereka akan menghubungi penumpang yang bersangkutan dan meminta maaf. Bahkan uang tiket penumpang tersebut akan dikembalikan 100 persen," ujar Djie Suyanto melalui telepon seluler.
Baca juga: Viral di TikTok Siswa SD Muhammadiyah Study Exchange ke Jepang, Keluarkan Biaya Nyaris Rp 40 Juta
Sesuai izin trayek Speedboat Sinar Baru pada Jumat (16/06/2023), daya angkutnya sebanyak 62 orang (termasuk dua ABK dan satu nahkoda).
Sementara itu sesuai manifest, jumlah penumpang yang bertolak dari Tarakan kemarin ada sebanyak 59 orang.
Djie Suyanto beberkan ada kesalahan penomoran pada penumpang yang berstatus free pass.
Dia berharap kejadian serupa tidak terjadi lagi.
"Free pass itu sebenarnya ada enam orang. Jadi kelebihan satu orang dari kapasitas speedboat. Mereka sebenarnya juga harus tetap diberikan tiket lalu di ujung tiket ada kode free pass," pungkas Djie Suyanto.
Artikel ini telah tayang di TribunKaltara.com dengan judul Mengaku tak Dapat Kursi, Penumpang Speedboat Tujuan Tarakan-Nunukan Cekcok dengan ABK.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.