TRIBUNTRAVEL.COM - Masyarakat Jogja dan sekitarnya tentu sudah tak asing dengan sayur lodeh.
Sayur lodeh menjadi salah satu sajian bergizi yang kerap dihidangkan.

Dengan bahan yang mudah didapat, membuat sayur lodeh banyak diminati.
Pengolahan sayur lodeh juga sederhana sehingga praktis untuk disajikan.
Baca juga: 4 Tempat Wisata Warisan Budaya di Bali, Ada yang Sudah Diakui UNESCO
Nah, sayur lodeh ternyata memiliki nilai sejarah dan tradisi yang kuat, lho.
Bakan sayur lodeh kini resmi ditetapkan menjadi warisan budaya tak benda, seperti dikutip dari akun Instagram @kemenparekraf.ri, Sabtu (17/6/2023).
Warisan budaya tak benda merupakan peningalan budaya yang berkembang secara turun temurun di masyarakat, memiliki nilai penting sejarah, ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau seni.
Sayur lodeh menjadi salah satu kuliner tradisional Jogja yang ditetapkan oleh Kemendikbudristek sebagai warisan budaya tak benda Indonesia tahun ini.
Penyerahan sertifikat dilakukan oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam Perayaan Warisan Budaya Takbenda Tahun 2023 di Gedhong Pracimasana Kepatihan, Selasa (23/5/2023).
Baca juga: Menilik Alun-alun Keraton Surakarta, Kawasan Penuh Sejarah dan Warisan Budaya di Kota Solo
Warisan budaya tak benda memberikan rasa identitas yang berkelanjutan untuk menghargai perbedaan budaya dan kreativitas manusia.
Menjaga eksistensi warisan ini dari generasi ke generasi adalah tanggung jawab kita bersama.
Selain sayur lodeh, pecel Madiun juga ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda Indonesia.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI, Nadiem Anwar Makarim, mengeluarkan sertifikat bernomor 2194/F4/KB.09.06/2022, yang menetapkan pecel sebagai warisan budaya tak benda di Tanah Air.
Dokumen tersebut diserahkan Wali Kota Madiun, Maidi kepada Ketua Dekranasda Kota Madiun Yuni Setyawati Maidi bertepatan dengan pembukaan Festival Pecel Pincuk 2023 di Pahlawan Bisnis Center (PBC) Kota Madiun, Senin (24/4/2023).
Menurut Maidi, pecel merupakan warisan dari nenek moyang zaman dahulu, seperti diktuip dari Surya.co.id.
Baca juga: Nikmatnya Sayur Lodeh Pak Gofar, Saking Larisnya Crazy Rich Surabaya Rela Antre
Pecel sudah menjadi makanan khas daerah mataraman yang tersebar di wilayah yang pernah dikuasai Panembahan Senopati.
"Dengan adanya pengakuan dari Kemendikbud tersebut, semakin menguatkan nama pecel di mata nasional," ujar Maidi.
Mantan Sekkota Madiun tersebut menilai, pada dasarnya pecel Madiun sudah cukup dikenal oleh kalangan luas.

Baca juga: Mengenal 3 Jenis Sayur Lodeh di Indonesia, Ada dari Betawi hingga Jawa
Penegasan dari Kemendikbud ini bakal memantapkan Kota Pendekar dalam sektor kuliner khas pecel.
"Ke depan bakal melakukan hak paten terhadap kuliner lain, seperti minuman tape kambang yang juga khas Kota Madiun. Minuman itu cukup terkenal di era dulu," ungkap Maidi.
"Hanya saja minuman tersebut perlahan-lahan mulai hilang, Karena itu berupaya menghidupkan kembali minuman tape kambang. Zaman saya sekolah dulu, minuman tape kambang ini ada di mana-mana, mudah dijumpai bersama dengan jajanan-jajanan," sambungnya.
Dengan adanya itu, lanjut Maidi, bisa melengkapi khazanah kuliner Kota Madiun khususnya menjadi pendamping makanan pecel.
Maidi menyebut tape kambang juga bakal menjadi daya tarik tersendiri wisatawan untuk ke Kota Madiun.
Baca juga: Fakta Unik Sekaten, Warisan Budaya Kota Solo yang Bertabur Tradisi Sejarah
(TribunTravel.com/mym)
Untuk membaca artikel terkait berita viral, kunjungi laman ini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.