TRIBUNTRAVEL.COM - Viral pesawat Garuda Indonesia rute Manado-Jakarta mengalami mati mesin.
Satu mesin mati saat pesawat Garuda Indonesia rute Manado-Jakarta mengudara.
Baca juga: 5 Rekor Dunia yang Mustahil Dipecahkan, Termasuk Menarik Pesawat Seberat 188 Ton

Baca juga: Tiket Pesawat Murah Jakarta-Batam dari Lion Air, Terbang Langsung Mulai Rp 929 Ribuan
Pesawat Garuda Indonesia rute Manado-Jakarta saat itu telah melakukan penerbangan selama 47 menit di atas udara.
Akibat kejadian itu Garuda Indonesia harus kembali mendarat di Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado karena mesin mati.
Baca juga: Pertama Kali dalam Sejarah, Pesawat Jumbo Emirates Akan Mendarat di Bandara Ngurah Rai Bali
Baca juga: Penumpang Nekat Buka Pintu Darurat Pesawat Ternyata Stres Nganggur, Masalah Hidup Terungkap
Diketahui, pesawat Garuda Indonesia GA 607 rute Manado-Jakarta yang mengangkut 88 penumpang dan 7 orang kru.
Kejadian pesawat Garuda Indonesia mati mesin tersebut terjadi pada Rabu (31/5/2023).
Awalnya pesawat Garuda Indonesia tersebut berangkat pukul pada pukul 08.41 Wita.
Dan akhirnya kembali mendarat di Manado pukul 09.28 Wita.
Para penumpang pun langsung panik.
Hal itu disampaikan salah satu penumpang pesawat Garuda, Victor Rarung.
Ia mengatakan, setelah terbang sekitar 30 menit, perkiraan di atas Gorontalo pesawat seperti melayang, oleng.
Dan terasa bahwa mesin sepertinya mati.
"Kami panik, pesawat terbang terasa lambat," kata Victor.
Ia juga mengatakan, sebelum take off pesawat memang sempat delay.
Seharusnya berangkat pukul 07.50 WITA, baru terbang pukul 08.30 WITA.
"Syukur bisa mendarat darurat kembali di Manado. Kami dapat informasi Bandara Samrat siaga dua," ujarnya.
Sementara itu, Humas Bandara Sam Ratulangi Manado, Yanti Pramono, mengatakan pesawat Garuda nomor penerbangan GA 607 tujuan Manado-Jakarta membawa penumpang 88 orang dengan kru 7 orang mengalami masalah di mesin.
Baca juga: Mulai Rp 502 Ribuan, Cek Tiket Pesawat Murah Surabaya-Bali dari Super Air Jet, Lion Air dan AirAsia
"Mesin satunya mati sehingga mengharuskan dia untuk return to base (RTB) atau kembali ke Manado," jelasnya.
Dengan kondisi tersebut, kata dia, Angkasa Pura sendiri sudah melaksanakan siaga dua sesuai dengan prosedur.
"Pesawat memang mengalami masalah di mesinnya tetapi masih mendarat dengan sempurna," ujarnya.
Untuk penumpangnya sendiri, lanjut Yanti, sebagian besar dipindahkan ke pesawat berikutnya di jam 2 atau pukul 14.00 Wita.
"Dengan pesawat yang berbeda walupun dengan maskapai yang sama (Garuda). Sebagiannya lagi akan diberangkatkan besok Kamis (1/6/2023)," tuturnya.
Lanjut dia, hal ini berdampak pada penerbangan pesawat Batik Air ID 6743 tujuan Manado-Jakarta.
"Itu memang mengalami delay satu jam. Dampak lain-lain tidak ada. Secara keseluruhan penumpang selamat," katanya.
Ia menambahkan, pesawat Garuda GA 607 juga tidak mengalami kebakaran atau asap dan lain-lain.
"Tidak. Karena itu kan hanya engine satunya saja yang mati mesin. Pesawat itu kan tidak kayak mobil. Pesawat ada dua mesin, tapi memang demi keselamatan garuda mengambil sikap untuk balik," tandasnya.

Penjelasan Garuda Indonesia
Pesawat Garuda Indonesia rute Manado-Jakarta diduga mengalami mati mesin hingga akhirnya kembali mendarat atau return to base di Bandara Internasional Sam Ratulangi (Samrat) Manado, Sulawesi Utara, Rabu (31/5/2023).
Pesawat GA 607 itu mengalami kendala teknis sekitar 30 menit pasca take off.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menjelaskan penerbangan yang dilayani dengan armada B737-800NG itu berangkat tepat waktu dari bandara Sam Ratulangi pada pukul 07.50 WITA.
Tidak berselang lama saat lepas landas Pilot in Chief (PIC) mendapati salah satu cockpit indikator yang menyala.
Indikator itu menandakan adanya kondisi mesin pesawat yang memerlukan pengecekan lebih lanjut.
"Atas kondisi tersebut serta dengan mengedepankan aspek safety, maka PIC memutuskan untuk kembali mendarat di Bandara Sam Ratulangi, Manado untuk memastikan pesawat dapat melalui pemeriksaan secara menyeluruh," jelas Irfan, Rabu (31/5/2023).
Pesawat pun mendarat dengan normal pada saat kembali mendarat di Bandara Sam Ratulangi, Manado.
Irfan mengabarkan, seluruh penumpang serta awak pesawat dalam keadaan baik dan aman.
Lebih lanjut, pihak maskapai pun juga memastikan para penumpang yang terdampak telah mendapatkan service recovery sesuai dengan aturan yang berlaku.
Penerbangan lalu kembali dilakukan dengan pesawat pengganti dari Bandara Sam Ratulangi, Manado pada pukul 14.45 WITA dan tiba di bandara internasional Soekarno Hatta pada pukul 16.55 WIB.
Atas insiden tersebut, lanjur Irfan, PT Garuda Indonesia juga menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang telah dialami oleh para penumpang.
Pihaknya juga akan melakukan evaluasi lebih lanjut terkait dengan peningkatan kualitas safety dan layanan penerbangan kepada para pengguna jasa.
Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com dengan judul VIRAL Pesawat Garuda Indonesia Manado-Jakarta Mati Mesin, Penumpang: Gerak Lambat, Melayang, & Oleng
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.