TRIBUNTRAVEL.COM - Insiden bus pariwisata yang terjun ke sungai di Objek Wisata Guci, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah sampai saat ini masih ramai dibicarakan.
Kejadian bus terjun ke sungai di Guci Tegal itu masih didalami penyebabnya.
Penyebab bus terjun ke sungai di Guci Tegal inilah yang membuat banyak orang penasaran.
Namun, kini dugaan awal bus terjun ke sungai di Guci Tegal pelan-pelan mulai menemukan titik terang.
Baca juga: Kondisi Bus yang Kecelakaan di Guci Tegal, Dishub Kota Tangerang: Kendaraan Layak Jalan
Dalam informasi yang beredar sebelumnya, isu yang berkembang membicarakan bus tersebut masuk ke sungai karena rem tangan yang dilepaskan oleh seorang penumpang anak di dalam bus.
Isu bus terjun ke sungai di Guci Tegal terus berkembang dan penyebabnya kini terkuak.
Tonton juga:
Untuk mengetahui penyebabnya, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) terjun langsung dalam menginvestigasi kasus kecelakaan terjun ke sungai Guci Tegal pada Minggu (5/5/2023).
Dilansir TribunTravel dari TribunJatim, Rabu (10/5/2023), KNKT pun menguak dugaan awal penyebab kecelakaan yang dialami bus terjun ke sungai di Guci.
KNKT membantah dugaan rem tangan dimainkan dan getaran mesin saat kecelakaan bus tersebut.
"Saat ini sedang menuju ke Guci, ada 2 orang investigator yang akan bekerja," ungkap Plt Ketua Sub Komite Keselamatan, Sarana dan Prasarana Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) KNKT, Ahmad Wildan.
Baca juga: Penumpang Selamat Bus Masuk Jurang di Guci Tegal Sebut Tak Ada Anak Kecil Mainkan Rem Tangan
Dugaan awal kecelakaan bus di Guci kini sudah dimiliki KNKT.
Dalam kecelakaan bus di Guci diungkapkan bahwa kemungkinan kejadian tersebut karena adanya beban massa.
"Berdasarkan informasi penguji yang sudah berada di sana, anggapan adanya rem tangan dalam keadaan terkunci, on, artinya anggapan ada anak kecil me-release rem tangan tidak terbukti," kata Ahmad Wildan.
Pria itu menerangkan saat evakuasi, bus diangkat roda belakang dalam kondisi tidak berputar.
"Artinya handbrake bekerja dengan baik," ujar Ahmad Wildan.
KNKT dengan informasi yang cukup faktual tersebut, maka memiliki dugaan awal kecelakaan disebabkan adanya energi potensial yang cukup mendorong bus sehingga bergerak.
"Energi potensial itu rumusnya massa dikali gravitasi dikali tinggi," kata Ahmad Wildan.
Fakta di lapangan, bus saat itu sedang dipanaskan dan ada 35 penumpang yang masuk ke dalam bus.
Jumlah penumpang yang cukup banyak membuat berat massa bus bertambah.
Baca juga: Beda Pengakuan Sopir & Penumpang Bus yang Kecelakaan di Guci Tegal, Polisi Datangkan Tenaga Ahli
Menurut Wildan, pihaknya juga akan memeriksa beberapa grade (ketinggian) jalan yang membuat bus sampai terjatuh.
"Kemampuan handbrake didesain mampu untuk menahan dorongan hingga grade 18 persen. Jadi nanti akan kami ukur, kalau melebihi angka maksimal ya wajar meluncur," jelas Ahmad Wildan.
Wildan juga menerangkan potensi energi yang mendorong bus hingga meluncur diduga karena adanya beban massa dan jalan yang menurun.
Wildan menepis dugaan getaran dari efek mesin.
"Tidak ada kaitannya. Kami fokus dalam penyelidikan mengenai potensial energi tadi," ucap Ahmad Wildan.
Tak hanya itu, KNKT juga akan mengukur seluruh fungsi rem pada bus.
Baca juga: 6 Fakta Kecelakaan Bus Masuk Jurang di Tegal, Pengelola Objek Wisata Diperiksa Polisi
"Kita akan bongkar teromol dan chamber-nya, akan diukur gap (jaraknya)," ujar Wildan.
Wildan menyebutkan optimis jika penyelidikan ini tidak akan membutuhkan waktu yang lama.
"Diperkirakan 2 hari selesai proses penyelidikannya," kata Wildan.
(TribunTravel.com/KurniaHuda)
Baca artikel lainnya seputar kecelakaan bus di sini
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.