Breaking News:

Viral Bule Jadi Pemandu Wisata di Pura Besakih Bali & Bikin Warga Geram, Imigrasi Angkat Bicara

Viral di media sosial, sebuah video yang memperlihatkan seorang bule yang menjadi pemandu wisata di Pura Besakih, Karangasem, Bali.

Penulis: Sinta Agustina
Editor: Sinta Agustina
Tribun Bali/Saiful
Wisatawan mengunjungi kawasan Pura Besakih, Karangasem, Bali, beberapa waktu lalu. Viral di media sosial, sebuah video yang memperlihatkan seorang bule yang menjadi pemandu wisata di Pura Besakih. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Viral di media sosial, sebuah video yang memperlihatkan seorang bule yang menjadi pemandu wisata di Pura Besakih, Karangasem, Bali.

Dalam video yang beredar, terlihat sejumlah rombongan wisatawan asing.

Seorang bule diduga jadi pemandu wisata di Pura Agung Besakih Bali.
Seorang bule diduga jadi pemandu wisata di Pura Agung Besakih Bali. (HO)

Di hadapannya terlihat seorang bule yang mengenakan pakaian berwarna putih dengan bawahan berupa kain khas Bali.

Saat itu, bule tersebut tengah mengarahkan rombongan wisatawan asing.

Baca juga: Viral Bule Rusia Menari dengan Pakaian Tak Senonoh di Pura Bali, Langsung Diamankan Imigrasi

Bule pria tersebut tampak serius saat menjelaskan tentang tempat wisata yang sedang mereka kunjungi.

Sekilas memang tidak ada yang janggal, namun netizen menyoroti aksi bule pria tersebut.

LIHAT JUGA:

Kebanyakan netizen yang merupakan warga Bali mengaku sedih dan marah.

Hal ini karena pemandu wisata di Bali harus mengikuti pelatihan dan seleksi yang ketat, sehingga rasanya tidak adil jika bule yang notabene-nya orang asing menjadi pemandu wisata di Bali tanpa usaha sedikitpun.

Baca juga: Tempat Belanja Oleh-oleh di Canggu Bali, Bisa Beli Kerajinan hingga Aneka Jajajan

Imigrasi angkat bicara

2 dari 4 halaman

Terkait hal ini, Kepala Kantor Imigrasi (Kakanim) Kelas II TPI Singaraja Hendra Setiawan mengaku telah melakukan pengecekan ke Pura Besakih.

Saat pengecekan, pihaknya mengaku tak menemukan aktivitas Warga Negara Asing (WNA) memandu wisatawan.

Imigrasi mengaku kesulitan menelusuri warga negara asing dalam video itu, karena pelaksana Pura Besakih tidak memiliki data lengkap pengunjung.

"Sayangnya pelaksana tidak ada pendataan sehingga menyulitkan Tim Intel Dakim melakukan penelusuran," ujar Hendra, dikutip TribunTravel dari Kompas.com, Rabu (3/5/2023).

Menurutnya pengelola, sambung Hendra, ada sejumlah WNA yang tidak bersedia didata.

"Jumlah pengunjung WNA tercatat ada 320 orang. Namun pelaksana Pura Besakih tidak memiliki data lengkap WNA yang datang, dengan alasan WNA tidak mau didata," ungkapnya.

Ia menambahkan, Imigrasi telah melakukan rapat Tim Pengawasan Orang Asing (Pora) menyikapi kejadian tersebut dengan pihak-pihak terkait pada Jumat (28/4/2023) lalu.

"Tim Pora bisa digunakan untuk melakukan pendataan pengunjung, serta mengamankan WNA yang melakukan kegiatan melanggar aturan keimigrasian untuk dikoordinasikan dengan Imigrasi untuk dilakukan tindakan keimigrasian," jelasnya.

Bule jadi instruktur diving

Hal serupa pernah terjadi sebelumnya, di mana sejumlah bule menjadi instruktur diving di Bali.

3 dari 4 halaman

Padahal mereka berkunjung ke Indonesia menggunakan visa liburan.

Terkait hal tersebut, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Klungkung, ikut memperketat pengawasan terhadap aktivitas WNA di Klungkung.

Wisatawan menikmati wisata air di Perairan Lembongan, Klungkung, Bali.
Wisatawan menikmati wisata air di Perairan Lembongan, Klungkung, Bali. (Tribun Bali/Eka Mita Suputra)

Pengawasan difokuskan di Pulau Lembongan, Nusa Penida.

Kepala Kesbangpol Klungkung, I Dewa Ketut Sueta Negara menjelaskan, wilayah tersebut terdiri dari Desa Lembongan dan Jungut Batu.

Dua wilayah tersebut selama ini dianggap sebagai pusat dari aktivitas wisatawan Nusa Penida.

"Atensi kami memang di Desa Lembongan dan Jungut Batu. Dua desa itu barometer pariwisata di Klungkung dan kemungkinan menjadi tujuan tinggal dari WNA," ujar Sueta Negara, Senin (13/3/2023).

Selama ini, kata dia, sudah ada tim pengawasan orang asing yang dibentuk di Klungkung.

Tim ini terdiri dari unsur Pemerintah Kabupaten (Pemkab), Imigrasi, Kepolisian dan TNI, termasuk juga Kejaksaan.

Ia mengatakan bahwa pengawasan saat ini sudah dijalankan.

"Sampai saat ini kami belum mendapatkan informasi adanya temua pelanggaran yang dilakukan WNA di Klungkung. Tapi dengan kejadian di berbagai daerah di Bali, kami perketat pengawasan. Setelah Nyepi nanti akan kami agendakan untuk turun," jelas Sueta Negara.

Baca juga: Harga Tiket Masuk Tropikana Waterpark, Wisata Baru & Hits di Tangerang Bernuansa Bali

4 dari 4 halaman

Berdasarkan data yang disodorkan Kesbangpol Kabupaten Klungkung, pada tahun 2021 ada sebanyak 207 orang asing yang mengurus izin tinggal di wilayah Klungkung.

Terdiri dari izin tinggal terbatas 140 orang, izin tinggal kunjungan saat kedatangan atau visa on arrival (VoA) sebanyak 29 orang, izin tinggal kunjungan 26 orang, dan izin tinggal tetap 12 orang.

Wisatawan asing bermain dan menanti sunset di Pantai Batu Bolong, Kuta Utara, Badung, Bali Selasa (29/12/2020).
Wisatawan asing bermain dan menanti sunset di Pantai Batu Bolong, Kuta Utara, Badung, Bali Selasa (29/12/2020). (Tribun Bali/Rizal Fanany)

Wisatawan yang mengurus izin tinggal, juga diduga memiliki pekerjaan di Klungkung.

Khususnya di Lembongan dan Jungut Batu, diperkirakan cukup banyak WNA yang bekerja menjadi instruktur diving.

Baca juga: Kronologi Bule Diduga dari Rusia Berkelahi dengan Jro Mangku di Bali, WNA Sebut Kata-kata Kasar

Baca juga: Liburan ke Bali, Coba Sewa Pakaian Adat Ulun Danu Beratan yang Lagi Hits

Sementara beberapa di antaranya juga ada yang menempati posisi manajerial di beberapa hotel besar.

"Sekalian juga nanti kami turun ke bawah untuk cari informasi itu. Apakah tenaga kerja asing di Klungkung sudah sesuai ketentuan, misalnya berbekal visa Kerja. Nanti kami akan cek," tutup Sueta.

(TribunTravel.com/SA)

Selanjutnya
Sumber: Kompas.com
Tags:
BaliKarangasemPura Besakihviralbule Mepamit Cromboloni Handry Satriago
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved