TRIBUNTRAVEL.COM - Jasad seorang wanita ditemukan di bawah lift Bandara Kualanamu, Deliserdang, Sumatera Utara.
Korban, yang bernama Aisiah Sinta Dewi Hasibuan (30), terjebak di bagian bawah lift Islan A terminal penumpang Bandara Kualanamu, Kamis (27/4/2023).

Akibat insiden tersebut, keamanan lift di Bandara Kualanamu langsung menjadi sorotan.
Hasil pemeriksaan lift Bandara Kualanamu yang dilakukan oleh Ombudsman RI pun lantas mengungkap beberapa fakta. seperti dikutip dari laman TribunManado.co.id.
Baca juga: Kronologi dan Fakta Jasad Wanita Ditemukan di Bandara Kualanamu
Anggota Ombudsman RI, Robert Na Endi Jaweng, menyebut pemeriksaan Bandara Kualanamu tersebut dilakukan pada Senin (1/5/2023) dari pagi hingga sore hari.
Ombudsman RI Perwakilan Sumatera Utara mengatakan lift Bandara Kualanamu kurang aman digunakan.
Pihaknya mengatakan tidak ada petunjuk informasi yang cukup terkait penggunaan lift.
"Setelah kami lihat tadi, jaminan keamanan dan keselamatan penyelenggara layanan yang diberikan Kualanamu itu kurang. Alasannya apa? Sistem informasi di lift misalnya, kalau kita lihat dari CCTV Informasi tentang penggunaan lift itu tidak terlihat. Cara penggunaan, pintunya ada di mana, ada berapa. Itu gak jelas," kata Kepala Ombudsman Sumut, Abyadi Siregar, Senin (1/5/2023).
Baca juga: Mabuk dan Serang Pramugara Pesawat, WNI Diturunkan di Bandara Kualanamu
Abyadi mengatakan, harusnya ada informasi yang bisa dilihat oleh pengguna jasa kalau masuk dari pintu satu akan keluar dari pintu yang lain.
Informasi-informasi penggunaan lift itu dianggap kurang, padahal bagian dari jaminan keamanan dan keselamatan bagi pengguna jasa layanan.
Hal ini lantaran pintu lift mempunyai dua arah.

"Kan ini yang sebenarnya yang menyebabkan kematian (korban tidak tau keluar dari mana). Kedua fungsi-fungsi tombol emergency itu juga tidak berfungsi," kata Abyadi.
Dia bilang, tombol yang ada di loft tidak merespon ketika dipencet.
"Enggak ada lampu. Kan ada dua itu emergency calling dan emergency lonceng. Kalau calling bisa ngomong. Kalau pencet mungkin berbunyi. Tadi kami coba kayaknya gak ada respon. Ntah kemana bunyinya. Lampu juga enggak terlihat. Dua tombol emergency tidak berfungsi," kata Abyadi.
Abyadi berpendapat, Bandara Kualanamu yang menjadi sebuah bandara yang dikelola oleh dua perusahaan besar dan diback up oleh perusahaan asing asal India harusnya tidak punya layanan seperti itu.
Baca juga: Penumpang WNI Serang Pramugara Turkish Airlines, Pesawat Mendarat Darurat di Bandara Kualanamu
Sebagai pengelola, kata dia, harusnya bisa memberikan jaminan dan keamanan kepada pengguna layanan.
"Kemudian dari konstruksi lift, setiap lantai lift mestinya tidak ada ruang kosong di depan pintu. Seperti korban ini, walaupun pintu salah bukan itu pintu keluar, tapi mestinya lantai lift itu tidak ada ruang kosong. Itu harus ditutup. Udah kita periksa tadi dan bolong," sebut Abyadi.
Untuk memberikan keamanan, sambung Abyadi, harusnya pintu lift juga tidak bisa dibuka paksa kalau bukan di area lantai.
Dalam keadaan lift yang sedang jalan, kata dia, semua harus dalam keadaan sistem terkunci pintunya.
Pada saat melakukan pengamatan lift di Bandara Kualanamu, Abyadi tidak bisa mengamati langsung lift yang sempat dipakai korban.
Hal ini lantaran polisi masih memasang garis polisi di lokasi.
Ia mengaku prihatin atas kasus yang terjadi di bandara ini.
Sementara itu, Pengelola Bandara Kualanamu, Deli Serdang, PT Angkasa Pura Aviasi meminta maaf terkait tewasnya warga bernama Aisiah (43) di lift bandara, Senin (24/4/2023).

Mereka berjanji akan melakukan pembenahan sarana dan prasarana di sana.
“Kami atas nama PT Angkasa Pura Aviasi selaku pengelola bandara Internasional Kualanamu memohon maaf kepada keluarga korban, semua masyarakat Sumut, dengan adanya kejadian ini, sehingga menjadi musibah bagi kita bersama," ujar Head of Corporate Communication PT Angkasa Pura Aviasi, Dedi Al Subur dikutip dari Kompas.com, Senin (1/5/2023).
Dedi mengatakan, pihaknya mengevaluasi berbagai hal untuk semakin memberikan rasa aman kepada pengunjung bandara.
"Kami sedang lakukan upaya-upaya perbaikan dan pembenahan, baik terkait dengan SOP, penanganan laporan, termasuk SOP yang berkaitan dengan pemeliharaan dan maintenance fasilitas untuk mendukung keamanan, keselamatan, dan kenyamanan pelayanan bagi para penumpang di Bandara Kualanamu,” tandasnya.
Baca juga: Bandara Kualanamu Medan Bakal Jadi Pusat Operasi Penerbangan Internasional AirAsia
Keluarga Berencana Melapor ke Polisi
Tewasnya Aisiah Sinta Dewi Hasibuan karena terjatuh di lorong lift Bandara Kualanamu kini berbuntut panjang.
Keluarga menyatakan akan melaporkan pihak Bandara Kualanamu ke polisi.
Dilansir dari Kompas.com, Kakak korban Raja Hasibuan (58) menilai, korban tewas lantaran keamanan lift yang tidak baik.
"Tentu akan kita laporkan ke polisi, (tapi) karena ini kan kami masih berduka, nanti malam kami juga masih ada pengajian, saya rasa kita masih belum fokus kali. Jadi setelah acara ini selesai, kami pasti laporkan," ujar Raja kepada wartawan di rumahnya, Minggu (30/4/2023).
Raja menjelaskan, hingga kini keluarga masih belum menerima penyebab kematian korban. Mereka menduga lift yang digunakan Aisiah, error sebelum dia terjatuh.
"Kami tidak akan terima apapun ceritanya, kita mungkin bisa lihat dari tayangan (CCTV), itu safety kurang," ujarnya.
Dari CCTV yang dilihatnya, pintu lift yang dinaiki Aisiah terbuka dan menyisakan celah saat melangkah, hingga akhirnya Aisiah terjatuh dan masuk ke lorong kecil di depan pintu lift.
"Kita semua tahu, kalau lift naik, pintu terbuka lantainya itu sejajar, kan begitu. Ini kan begitu dibuka (ada celah) adek saya jatuh, darimana bisa begitu," ujarnya.
"Jadi saya rasa bukan human error, potong leher saya kalau itu human error, supaya tidak ada terjadi korban lain pihak bandara harus membuat safety lebih jelas lagi," tambahnya.
Baca juga: Viral Penumpang Didenda Rp 2 Juta gegara Bawa 3 Dus Bika Ambon, Pihak Bandara Kualanamu Buka Suara
(TribunTravel.com/mym)
Untuk membaca artikel terkait berita viral, kunjungi laman ini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.