Breaking News:

Viral Lumba-lumba Ditemukan Mati Terdampar di Jembrana dengan Luka pada Tubuhnya

Lumba-lumba berukuran 2 meter ditemukan mati terdampat di pesisir Pantai Tembles Jembrana, Bali, Kamis (27/4/2023).

Editor: Nurul Intaniar
Flickr/ Donald Hobern
Ilustrasi kawanan lumba-lumba berenang di lepas pantai. Belum lama ini seekor lumba-lumba berukuran 2 meter ditemukan mati terdampat di pesisir Pantai Tembles Jembrana, Bali, Kamis (27/4/2023). 

TRIBUNTRAVEL.COM - Baru-baru ini seekor lumba-lumba ditemukan mati terdampar di Jembrana, Bali.

Lumba-lumba sepanjang 2 meter tersebut ditemukan tewas di pesisir Pantai Tembles di Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Bali pada Kamis (27/4/2023).


Suasana saat tim dokter hewan dari JSI melakukan nekropsi terhadap tubuh lumba-lumba di pesisir Pantai Tembles, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Kamis 27 April 2023 - Lumba-lumba 2 Meter Terdampar dan Mati di Jembrana, Terdapat Sejumlah Luka di Tubuhnya.
Suasana saat tim dokter hewan dari JSI melakukan nekropsi terhadap tubuh lumba-lumba di pesisir Pantai Tembles, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Kamis 27 April 2023 - Lumba-lumba 2 Meter Terdampar dan Mati di Jembrana, Terdapat Sejumlah Luka di Tubuhnya. (Tribun Bali/I Made Prasetia Aryawan)

Saat dievakuasi, terlihat beberapa luka pada tubuh lumba-lumba itu.

Sejumlah luka ditemukan di bagian kepala, bawah perut, dan punggung bagian belakang.

Baca juga: Serunya Jelajah Pantai Teluk Kiluan Lampung, Bisa Lihat Lumba-lumba hingga Snorkeling

Bangkai lumba-lumba itu pertama kali ditemukan oleh warga setempat yaitu I Nengah Santra (70).

Menurut Kapolsek Mendoyo, Kompol I Putu Suarmadi, warga yang menemukan lumba-lumba ini mengaku terkejut.

Mulanya Santra ingin memandikan kerbau di pesisir Pantai Tembles.

Namun tak disangka, ketika berjalan menyusuri pantai ia justru melihat seekor lumba-lumba yang terdampar.

"Jarak dari bibir pantai sekitar 15 meter. Setelah didekati, ternyata lumba-lumba terdampar dalam keadaan mati," kata Kompol Suarmadi, Kamis.

Dia melanjutkan, setelah menemukannya, saksi langsung melapor ke Bhabinkamtibmas untuk dilakukan pengecekan.

2 dari 4 halaman

Dari pengecekan sementara, lumba-lumba yang ditemukan berukuran panjang sekitar 2 meter, terdapat luka di bagian atas kepala, bawah perut dan punggung bagian belakang.

Baca juga: Pertama Kali di Dunia, KLHK Melepasliarkan Lumba-lumba setelah 7 Tahun Jadi Hiburan Wisatawan

Lumba-lumba itu diduga diserang predator yakni hiu atau hewan lainnya.

Sebab, pada pemeriksaan awal, ditemukan sejumlah luka pada tubuhnya.

Ilustrasi lumba-lumba yang berenang di lautan
Ilustrasi lumba-lumba yang berenang di lautan (TJ Fitzsimmons /Unsplash)

Namun, hingga saat ini petugas di lokasi masih menunggu tim dokter hewan untuk lakukan pemeriksaan.

Petugas Satuan Kerja (Satker) Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Jembrana, Andri Purna Jatmiko mengatakan, lumba-lumba ditemukan terdampar dalam kondisi mati dan ditemukan luka.

Dugaan sementara, mamalia laut tersebut diserang oleh predator seperti hiu atau hewan lainnya.

"Penyebab pastinya belum diketahui. Kita masih nunggu tim dokter hewan yang mau periksa," ungkap Andri.

Dia melanjutkan, setelah proses pemeriksaan oleh tim dokter hewan selesai, rencananya lumba-lumba sepanjang 2 meter ini bakal dikubur di sekitar lokasi terdampar.

Kepala Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar, Permana Yudiarso mengakui pihaknya telah menerima laporan dan analisis awal terdampar lumba-lumba yang ditemukan terdampar dalam kondisi mati.

Baca juga: Pembantaian 100 Lumba-lumba di Pulau Faroe Picu Kemarahan, Ubah Air Laut Jadi Merah Darah

Dari analisis awal, ditemukan luka pada beberapa bagian tubuh.

3 dari 4 halaman

Luka tersebut karena diserang oleh predator yakni hiu. Sebab, gigitan tersebut merupakan bekas gigitan hiu.

"Beberapa bagian tubuh terdapat luka seperti dimakan ikan hiu. Tapi, untuk penyebab kematiannya kami masih belum bisa konfirmasi. Masih menunggu pemeriksaan oleh tim dokter," tandasnya.

Tim dokter hewan dari Jaringan Satwa Indonesia (JSI) melakukan nekropsi terhadap tubuh lumba-lumba tersebut.

Nekropsi dengan mengambil sejumlah sampel tubuh dan organ dalam untuk selanjutnya dilakukan uji lab.

Tujuannya agar mengetahui penyebab pasti kematian mamalia laut ini.

Sementara, untuk luka pada lumba-lumba diindikasikan karena serangan predator laut, yakni hiu.

"Pemeriksaan dan nekropsi terhadap lumba-lumba dengan mengambil sejumlah sampel bagian tubuhnya," kata Kepala Resort KSDA Gilimanuk, Beni Supeno.

Baca juga: Viral Turis Wanita Nekat Tunggangi Lumba-lumba yang Terdampar, Aksinya Tuai Kecaman

Dia melanjutkan, dari hasil pemeriksaan sementara, lumba-lumba jenis hidung botol ini memiliki panjang 2,62 meter.

Kemudian ditemukan beberapa luka pada tubuh mamalia laut yang dikenal bersahabat dengan manusia tersebut.

"Hasil uji lab terhadap sampel dari proses nekropsi akan menentukan penyebab pasti kematiannya," ujarnya.

4 dari 4 halaman

Beni melanjutkan, untuk diketahui habitat dari lumba-lumba jenis ini memang di perairan selatan Bali.

Di wilayah Lovina, Buleleng juga ditemukan.

Kemudian, untuk kelanjutannya lumba-lumba ini bakal dikubur di sekitaran lokasi ditemukan.

Disinggung mengenai belas luka yang ditemukan, Beni menyebutkan luka yang ditemukan tersebut terindikasi karena serangan predator seperti hiu atau hewan lainnya.

"Setelah nekropsi, akan langsung dikubur. Kuburannya juga sudah disiapkan di sekitar lokasi ditemukan terdampar," tandasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Lumba-lumba 2 Meter Terdampar dan Mati di Jembrana, Terdapat Sejumlah Luka di Tubuhnya

Baca juga: Arie Kriting Ajak Istri Liburan ke Pulau Ular, Indah Permatasari: Mau Nangis Bisa Lihat Lumba-lumba

Selanjutnya
Sumber: Tribun Bali
Tags:
BaliJembranaMendoyolumba-lumba Mepamit Handry Satriago
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved