TRIBUNTRAVEL.COM - Rendang kerap menjadi hidangan saat Lebaran selain ketupat dan opor ayam.
Rendang biasanya dibuat dari daging sapi, sehingga cocok disantap dengan nasi ataupun sebagai tambahan saat menyantap ketupat sayur.

Berasal dari Sumatera Barat, rendang dibuat dari bahan dasar santan yang dilengkapi dengan rempah-rempah pilihan.
Untuk membuat rendang dibutuhkan waktu yang cukup lama.
Baca juga: Rendang Telur dan 5 Oleh-oleh Khas Padang yang Wajib Dibawa Pulang
Lamanya proses memasak rendang membuat hidangan khas Minang ini tahan hingga berbulan-bulan.
Berikut 5 tips memasak rendang agar dagingnya tidak alot dan tahan lama.
LIHAT JUGA:
1. Pakai santan dari kelapa tua
Untuk membuat rendang, sebaiknya menggunakan santan yang diambil dari kelapa tua.
Santan dari kelapa tua biasanya mengandung lebih banyak minyak, sehingga akan menghasilkan cita rasa yang lezat.
Selain itu, minyak pada santan akan membuat rendang lebih awet dan tahan lama.
Baca juga: Rendang dan Bebek Panggang Jadi Menu Utama ASEAN Tourism Forum 2023 di Jogja
2. Peras kelapa parut dengan air matang
Saat memeras parutan kelapa sebaiknya menggunakan air hangat agar santan tak mudah basi.
Selain itu, santan juga akan menjadi tahan lama dan membuat rendang awet.
Setelah menjadi santan, jangan simpan santan di suhu ruangan terlalu lama.
3. Tumis bumbu menggunakan minyak goreng
Memasak rendang memerlukan berbagai bumbu dan rempah.
Di antaranya bawang merah, bawang putih, cabai merah, kemiri, ketumbar, kunyit, dan lainnya.
Bumbu-bumbu tersebut harus dihaluskan terlebih dahulu.
Selanjutnya bumbu halus harus ditumis menggunakan minyak goreng.
Bumbu yang dimasak menggunakan minyak goreng akan lebih awet dan tidak bau langu.

4. Masak rendang selama lebih dari 5 jam
Proses memasak rendang dibutuhkan waktu selama berjam-jam lamanya.
Pertama-tama bumbu halus harus ditumis, kemudian mencampurnya dengan daging dan santan kelapa.
Saat santan telah dimasukkan, masakan harus diaduk agar santan tidak pecah.
Rendang pun dimasak sampai santan menyusut yang membutuhkan waktu selama lebih dari 5 jam.
5. Masak rendang dengan api sedang
Rendang sebaiknya dimasak dengan api sedang agar daging tidak mudah hancur.
Selain itu, bumbu akan meresap sempurna ke dalam daging.
Jika menggunakan api besar, daging mudah hancur saat diaduk.
Selain itu, bumbu rendang pun berpotensi cepat gosong.
Baca juga: Rendang Sumatera Barat dan Saus Rujak Bali Disajikan saat Jamuan Makan Malam KTT G20
Sejarah rendang
Rendang merupakan masakan yang berasal dari Sumatera Barat.
Rendang berasal dari kata marandang yang berarti memasak lambat, dilaporkan Kompas.com.
Secara tradisional, rendang dimasak antara tiga sampai tujuh jam dalam api kecil di atas kayu bakar.
Awalnya, rendang merupakan proses memasak daging kerbau yang dilakukan orang-orang Minangkabau.
Daging kerbau memiliki tekstur yang keras dan alot, sehingga proses memasaknya membutuhkan waktu lama.

Lalu, mengapa menggunakan daging kerbau?
Bagi masyarakat Minang, kerbau merupakan hewan penting.
Seperti dalam sebuah pesta perkawinan, pesta yang memotong kerbau jauh lebih tinggi derajatnya ketimbang hewan lainnya.
Namun seiring berjalannya waktu, daging kambing diganti menjadi daging sapi yang lebih mudah didapatkan.
Selain itu, proses memasak rendang daging sapi pun tidak selama rendang daging kerbau.
Sementara itu, bumbu rendang yang kaya rempah diperkirakan dipengaruhi alkuturasi budaya yang masuk ke Minangkabau.
Konon bumbu rendang dipengaruhi masakan India, yaitu kari.
Baca juga: 5 Tips Masak Opor Ayam Agar Tak Cepat Basi, Sajian Favorit saat Lebaran 2023
Populer karena tradisi merantau
Masyarakat Minang terkenal dengan tradisi merantau.
Dalam sistem matrilineal masyarakat Minangkabau, tanah warisan diberikan kepada anak perempuan bukan pada laki-laki.

Anak laki-laki pun dianggap sebagai 'tamu' di rumahnya sendiri.
Sehingga banyak laki-laki Minang memilih untuk merantau agar mendapatkan pengalaman hidup.
Baca juga: 7 Tips Membuat Kastengel yang Renyah dan Tidak Mudah Pecah Buat Camilan Lebaran 2023
Sejarah menyebutkan bahwa para perantau kerap berjalan kaki melintasi sungai dan sulit menemukan makanan.
Sehingga para ibu akan membekali dengan rendang yang tahan hingga berbulan-bulan.
Tradisi merantau inilah yang membuat rendang rendang terkenal di sejumlah wilayah.
(TribunTravel.com/SA)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.