Breaking News:

Indonesia Jadi Prioritas Arab Saudi untuk Dapat Tambahan Kuota Jemaah Haji 2023

Indonesia menjadi prioritas Arab Saudi untuk mendapatkan tambahan kuota petugas dan jemaah ibadah Haji 2023.

Penulis: Ratna Widyawati
Editor: Sinta Agustina
Tribun Travel/Sinta Agustina
Jemaah umrah sedang berjalan mengelilingi Kabah di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi, Minggu (12/11/2017). Indonesia menjadi prioritas Arab Saudi untuk mendapatkan tambahan kuota petugas dan jemaah ibadah Haji 2023. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Dalam rangka mempersiapkan layanan ibadah Haji 2023, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas bertandang ke Arab Saudi beberapa waktu lalu.

Di hari kedua, Menag Yaqut Cholil Qoumas bertemu dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al Rabiah di Jeddah pada Minggu (12/3/2023).

Muslim berdoa di sekitar Ka'bah, tempat suci umat Islam, di kompleks Masjidil Haram di kota Saudi Mekah. Indonesia menjadi prioritas Arab Saudi untuk mendapatkan tambahan kuota petugas dan jemaah ibadah Haji 2023.
Muslim berdoa di sekitar Ka'bah, tempat suci umat Islam, di kompleks Masjidil Haram di kota Saudi Mekah. Indonesia menjadi prioritas Arab Saudi untuk mendapatkan tambahan kuota petugas dan jemaah ibadah Haji 2023. (Abdel Ghani BASHIR / AFP)

Dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas persiapan penyelenggaran ibadah haji, termasuk terkait tambahan kuota.

Turut hadir mendampingi, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief, Irjen Kemenag Faisal Ali Hasyim, Konjen RI di Jeddah Eko Hartono, serta Staf Khusus Menag Wibowo Prasetyo dan Ishfah Abidal Aziz.

Baca juga: Visa Bio Bakal Diberlakukan untuk Seluruh Jemaah Haji 2023, Dinilai Lebih Mudah & Praktis

Hadir juga, Jubir Kemenag Anna Hasbie, Direktur Layanan Haji Luar Negeri Subhan Cholid, dan Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam.

LIHAT JUGA:

"Di antara misi kunjungan saya ke Saudi adalah mengecek langsung perkembangan persiapan layanan dan meminta tambahan kuota jemaah haji Indonesia dan petugas. Dua hal ini kita bahas bersama Menteri Tawfiq di Jeddah," ujar Menag Yaqut Cholil Qoumas dalam siaran pers resminya.

"Alhamdulillah kita dapat kuota tambahan petugas. Indonesia juga jadi prioritas Kerajaan Arab Saudi untuk mendapat tambahan kuota jemaah," sambungnya.

Gus Men, panggilan akrab Menag Yaqut Cholil Qoumas, menjelaskan bahwa tambahan kuota petugas akan difokuskan dalam penguatan layanan jemaah lansia.

Jemaah umrah mengelilingi Kabah di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi pada 17 Juli 2021. Indonesia menjadi prioritas Arab Saudi untuk mendapatkan tambahan kuota petugas dan jemaah ibadah Haji 2023.
Jemaah umrah mengelilingi Kabah di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi pada 17 Juli 2021. Indonesia menjadi prioritas Arab Saudi untuk mendapatkan tambahan kuota petugas dan jemaah ibadah Haji 2023. (FAYEZ NURELDINE/AFP)

Baca juga: Kemenag Terbitkan Daftar Kuota Haji Indonesia 2023, Ada Kuota Prioritas Lansia

Maklum, dari 203.320 kuota haji reguler, ada lebih 64 ribu jemaah yang masuk kategori lansia.

2 dari 3 halaman

Gus Men sejak awal berkomitmen untuk memberikan perhatian kepada para jemaah lansia.

Karenanya, penyelenggaraan tahun ini mengusung tagline Haji Ramah Lansia.

Beragam persiapan layanan pun, ujar Gus Men, difokuskan dalam upaya memberikan yang terbaik untuk jemaah, termasuk mereka yang lansia.

Hal-hal detail menjadi perhatian, antara lain penambahan toilet perempuan di Arafah dan Mina.

Sebab, mayoritas jemaah Indonesia adalah perempuan.

Mereka juga membutuhkan waktu lebih lama saat di toilet.

Ilustrasi jemaah haji menuju Padang Arafah di Arab Saudi. Indonesia menjadi prioritas Arab Saudi untuk mendapatkan tambahan kuota petugas dan jemaah ibadah Haji 2023.
Ilustrasi jemaah haji menuju Padang Arafah di Arab Saudi. Indonesia menjadi prioritas Arab Saudi untuk mendapatkan tambahan kuota petugas dan jemaah ibadah Haji 2023. (Flickr/Hamatto)

Baca juga: Sosok Pendiri Albaik, Restoran Viral Asal Arab Saudi yang Jadi Incaran Jemaah Haji dan Umrah

Baca juga: Kemenag Rilis Rencana Perjalanan Haji 2023, Jadwalnya Mulai Mei hingga Agustus

"Akan ada rekrutmen khusus untuk pengisian tambahan kuota petugas, dan ini difokuskan pada penguatan layanan lansia," tegas Gus Men.

Terkait tambahan kuota jemaah haji, Menag berharap Menteri Tawfiq bisa menyampaikannya lebih awal.

Sebab, selalu saja butuh waktu persiapan dalam proses pengisian kuota jemaah, mulai dari penyiapan dokumen, paspor, pemvisaan, serta penyediaan layanan.

"Saya minta agar tambahan kuota jemaah tersebut disampaikan lebih awal, agar bisa terserap maksimal," tegasnya.

3 dari 3 halaman

Hal lain yang dibahas dua menteri ini adalah terkait layanan fast track.

Tahun ini, fast track akan kembali dilaksanakan di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), bagi jemaah dari DKI Jakarta, Banten, Lampung, dan sebagian Jawa Barat.

Layanan fast track, sudah dimulai sejak 2018.

Melalui layanan ini, proses imigrasi jemaah haji dilakukan sejak di bandara Indonesia.

Sehingga, jemaah tidak perlu diperiksa paspor dan visanya lagi saat tiba di Arab Saudi.

"Jumlah jemaah yang akan dilayani oleh fasilitas fast track tahun ini baru sebanyak 55.321 jemaah. Saya sampaikan ke Menteri Tawfiq agar bisa ditambah untuk bandara lainnya," tegasnya.

"Menteri Tawfiq akan mempertimbangkan penambahan layanan fast track ini," tandasnya.

Baca juga: Persiapan Ibadah Haji 2023, Menag Tinjau Layanan Transportasi hingga Akomodasi Jemaah

(TribunTravel.com/Rtn)

Baca juga selengkapnya seputar ibadah haji di sini.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
IndonesiaArab Saudijemaah haji
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved