TRIBUNTRAVEL.COM - Pembangunan fase 2A MRT Jakarta mengungkap sejarah perkembangan Jakarta.
Sebagaimana diketahui, pembangunan fase 2A MRT Jakarta meliputi proses penggalian dan konstruksi di Jalan M.H. Thamrin hingga kawasan Kota Tua.

Proses pengembangan MRT Jakarta tersebut ternyata menemukan sejumlah benda cagar budaya dan diduga cagar budaya.
Menariknya, sebagian temuan dapat dilihat oleh masyarakat melalui pusat informasi (visitor center).
Baca juga: MRT Jakarta Resmi Ditetapkan Sebagai Objek Vital Nasional
Melansir rilis resminya, Minggu (12/3/2023), visitor center telah disiapkan oleh PT MRT Jakarta (Perseroda) sebagai bagian dari edukasi sejarah Jakarta.
Ada dua pusat informasi yang dihadirkan oleh PT MRT Jakarta, yaitu Galeri MRT Jakarta di Kawasan Taman Monas dan di Stasiun Kota/BEOS.
Galeri Monas dibuka sejak 24 Maret 2021 dan menyajikan informasi seputar perkembangan CP201 yang merupakan proyek pembangunan Stasiun Thamrin dan Monas.
Seperti halnya temuan cagar budaya dan diduga cagar budaya selama tahap archeological test pit di area konstruksi, jejak langkah dan dokumentasi perkembangan MRT Jakarta, serta maket Stasiun Monas.
Baca juga: Simpang Temu Lebak Bulus Dibuka untuk Publik, Mudahkan Masyarakat dan Penumpang MRT
Galeri ini dapat diakses melalui pintu gerbang barat daya Taman Monumen Nasional, tepat bersebelahan dengan area konstruksi Stasiun Monas.
Galeri terbuka untuk masyarakat setiap Selasa sampai Jumat mulai pukul 09.00 hingga 16.00 WIB.
Pengunjung yang ingin mengetahui lebih lanjut terkait rencana pembangunan fase 2A dapat bertanya kepada petugas di galeri.

Galeri kedua berada di area Stasiun Kota/BEOS.
Sejak dibuka pada September 2022 lalu, pengunjung dapat melihat berbagai temuan benda cagar budaya.
Di antaranya potongan terakota, layar televisi yang menayangkan berbagai informasi seperti video tentang MRT Jakarta, infografik tentang jaringan MRT Jakarta dan fase 2A, area berfoto dengan latar terowongan MRT Jakarta, serta area bersantai untuk diskusi.
Pusat informasi ini didukung oleh konsultan Bentley software solutions and services.
Pengunjung dapat menggunakan akses dari area parkir barat sisi utara stasiun atau dari area peron stasiun.
Baca juga: MRT Jakarta Kembali Hadirkan Layanan Berbasis Teknologi Digital, Beli Tiket Jadi Lebih Mudah
Galeri terbuka setiap hari mulai pukul 09.00 hingga 17.00 WIB.
Tak perlu kebingungan, petugas di galeri siap untuk memberikan informasi termutakhir terkait perkembangan fase 2A bagi pengunjung.
PT MRT Jakarta (Perseroda) mengajak masyarakat untuk berkunjung ke pusat informasi tersebut untuk mengetahui sejarah masa lalu Jakarta.
Dengan demikian, diharapkan akan semakin menumbuhkan rasa cinta dan peduli terhadap Jakarta.
Selain itu, perkembangan terbaru pembangunan fase 2A dari Bundaran HI hingga kota juga dapat diketahui dari pusat informasi tersebut.

Taman Kudus
PT MRT Jakarta sebelumnya juga melakukan revitalisasi salah satu infrastruktur di dalam kawasan berorientasi transit Dukuh Atas, yaitu Taman Kudus.
Taman Kudus terletak di Jalan Kudus, Kelurahan Dukuh Atas, Kecamatan Menteng, Jakarta Selatan, Jakarta.
Lokasi Taman Kudus berbatasan dengan hunian dan Stasiun KRL Sudirman, seperti dikutip dari rilis resmi MRT Jakarta.
Letaknya yang strategis menjadikan Taman Kudus dapat dikembangkan menjadi ruang hijau.
Taman ini diharapkan dapat memberikan kenyamanan dan keamanan bagi masyarakat, terutama pengguna transportasi publik.
Taman Kudus memiliki luas sekira 750 meter persegi.
Fasilitas yang disediakan di taman ini meliputi akses masuk dan ke luar, paviliun, titik penjemputan ojek daring, parkir sepeda dan area tempat duduk.
Baca juga: Jepang dan Inggris Ikut Partisipasi dalam Proyek Pengembangan MRT Jakarta

Peletakan sejumlah bollard di akses masuk taman juga dilakukan agar memberikan kenyamanan dan keamanan pengunjung yang membawa kendaraan pribadi.
Sesuai dengan namanya, Taman Kudus dirancang dengan konsep yang diangkat dari corak batik kudus, yaitu warna-warni khas cerah yang diterjemahkan menjadi pencahayaan taman saat malam hari.
Taman ini diperuntukkan sebagai ruang transit yang aman dan nyaman.
Pembukaan pagar taman akan memudahkan akses, penataan visual pada utilitas yang ada di taman tersebut akan memperindah taman.
Fungsi taman yang dirancang untuk memfasilitasi kegiatan bertransit seperti area penjemputan ojek daring dan pemberhentian bus akan mengurangi penumpukan di akses Stasiun Sudirman.
Pot tanaman juga dilengkapi dengan alas duduk.
Revitalisasi taman ini menggunakan anggaran sebesar tiga miliar rupiah.
Rencananya, taman tersebut selesai dikerjakan pada akhir Januari 2023.

Taman Kudus pun bisa dibilang merupakan salah satu infrastruktur pendukung dalam kawasan pembangunan berorientasi transit Dukuh Atas seluas sekitar 146 hektare.
Kawasan ini dikembangkan dengan tema Poros Transit Internasional.
Sebelum revitalisasi Taman Kudus dilakukan, masyarakat telah terlebih dahulu merasakan manfaat Terowongan Kendal yang telah dialihfungsikan menjadi akses trotoar dan transit antarmoda kereta commuterline dan MRT Jakarta.
Selain sebagai akses transit, Terowongan Kendal juga menjelma menjadi salah satu pusat aktivitas seni dan budaya di Jakarta.
Pengembangan lahan di sekitar stasiun menjadi ramah pejalan kaki, seperti Terowongan Kendal dan Taman Kudus, diharapkan akan menarik lebih banyak lagi masyarakat menjadi pengguna transportasi publik dalam mobilitas sehari-harinya.
Baca juga: Tingkatkan Layanan, MRT Jakarta Sediakan Mesin Isi Ulang Uang Elektronik Bank di Sejumlah Stasiun
(TribunTravel.com/mym)
Untuk membaca artikel terkait berita MRT Jakarta, kunjungi laman ini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.