TRIBUNTRAVEL.COM - Liburan ke Candi Borobudur, memang tak banyak pilihan oleh-oleh yang bisa dibeli.
Namun kini traveler bisa membeli Yangko Eka Eco sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang setelah liburan di Candi Borobudur.

Yangko merupakan kudapan mirip mochi yang terbuat dari tepung ketan dengan isian kacang tanah tumbuk.
"Bahan-bahannya tepung ketan, gula, terus ditambahi garam sedikit. Pakai air, terus diuleni sampai benar-benar udah tercampur semua," ungkap Eka, pengelola Yangko Eka Eco saat ditemui TribunTravel pada Rabu (1/3/2023).
Baca juga: Junkyard Autopark, Tempat Wisata Instagramable di Magelang Berisi Mobil Klasik Bekas
Setelah tercampur rata, adonan dibentuk memanjang dan dikukus sampai matang.
"Terus kita kukus selama 15 menitan," sambungnya.
LIHAT JUGA:
Melalui proses panjang
Setelah dikukus, adonan tepung ketan akan diisi dengan beragam isian yang telah disiapkan.
Kemudian adonan yang telah diberi isian harus didinginkan terlebih dahulu.
Baca juga: Ayam Goreng Ninit di Magelang Eksis Sejak 1983, Sehari Ludes 200 Kg Ayam
"Misalnya nanti udah jadi seperti ini, kita diemin di sini dulu (rak kayu). Kalau sudah dingin, nanti kita ke proses packing," jelas Eka.
"Dibantu pakai kipas angin juga, soalnya kan kita kirimnya via bus kalau nggak kereta," sambungnya.

Menurut Eka, yangko yang dikemas harus dalam kondisi dingin agar lebih tahan lama dan tidak mudah berjamur.
"Aslinya nggak apa-apa (dikemas dalam kondisi panas), tapi nanti kalau kita kirim kan takutnya berjamur. Ketahanannya cuma 3-4 hari. Soalnya kita fresh. Pesanan hari ini, kita bikinnya hari ini juga," jelas Eka.
Setelah dingin, yangko akan dipotong-potong dan dimasukkan ke dalam boks.
Beragam varian rasa
Biasanya yangko berwarna putih dengan isian kacang tumbuk dan dibalur dengan tepung ketan yang telah disangrai.
Berbeda dengan yangko pada umumnya, Yangko Eka Eco tak cuma memproduksi yangko original berwarna putih.
"Awalnya cuma enam rasa, original, wijen, keju, pandan, cokelat, strawberry. Terus nambah lagi enam rasa biar lebih bervariasi," ucap Eka.
Enam rasa yang dimaksud Eka yaitu varian rasa kekinian seperti taro, red velvet, oreo, greentea, durian, dan choco crunchy.
Baca juga: Sarapan Gudeg Rukun di Magelang yang Buka Sejak 1960, Sandiaga Uno Pernah Mampir
"Kalau yang isinya beda itu green tea, choco crunchy, oreo, cokelat. Lainnya tetap (isiannya) kacang," ujar dia.
Yangko Eka Eco dibanderol dengan harga Rp 15.000 per boks berisi 24 potong yangko.
"Yangkonya dipotong kecil-kecil biar enak makannya," ucap Eka.

Sehari ludes sampai 500 boks
Dalam sehari, Yangko Eka Eco dapat memproduksi sampai 100-500 boks yangko.
"Nggak mesti karena kita diambil reseller. Bisa 100-500 boks tergantung pemesanan," ucap Eka.
Meski telah memiliki sejumlah reseller di luar Magelang, namun Yangko Eka Eco saat ini belum dapat ditemukan di toko oleh-oleh manapun.
Traveler bisa mendapatkan Yangko Eka Eco langsung di rumah produksinya.
"Kadang ada wisatawan dari luar kota yang datang sendiri ke sini. Kadang kan lihat dari Google Maps, dari Instagram," ujar Eka.
"Krunya Pak Ganjar (yang pernah ke sini), kalau Pak Ganjar belum (pernah). Pernah diliput Si Unyil juga. Sama kemarin juga ada Ragam Indonesia," jelasnya.
Baca juga: Djawi Sambal Jadi Pilihan Oleh-oleh dari Magelang, Sambal Baby Cumi & Tongkol Jadi Favorit
Baca juga: Tahu Pojok Magelang yang Legendaris, Buka Sejak 1942 & Sehari Ludes 300 Biji Tahu
Sebagai informasi, Yangko Eka Eco berlokasi di Dusun Tingal Wetan, Desa Wanurejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Jaraknya tak begitu jauh dari Candi Borobudur yaitu hanya 3 kilometer atau dapat ditempuh selama 10 menit berkendara.
Yangko Eka Eco buka setiap Senin-Sabtu pukul 07.00 - 18.00 WIB.
(TribunTravel.com/Sinta)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.